Cerita Pak Bun Penjahit Pribadi Siapkan 3 Setelan Jas untuk Dipakai Prabowo saat Pelantikan Presiden
Penjahit pribadi Presiden terpilih sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Yasbun atau Pak Bun, saat ditemui di gerai miliknya di kawasan Parung, Kabupaten Bogor, Kamis (17/10/2024). 
07:42
19 Oktober 2024

Cerita Pak Bun Penjahit Pribadi Siapkan 3 Setelan Jas untuk Dipakai Prabowo saat Pelantikan Presiden

- Di tengah teriknya sinar matahari di kawasan Parung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Kamis (17/10/2024) siang, seorang pria berpakaian kemeja putih berkacamata menyapa hangat di halaman depan Bun’s Tailor. 

"Halo, maaf menunggu. Barusan dari Hambalang," ucap pria itu sambil menjulurkan tangannya untuk bersalaman. 
 
Pria itu adalah Yasbun atau Pak Bun. Penjahit pribadi Prabowo Subianto sejak 2004. 

Siang itu ia mengaku baru dipanggil oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto. 

Ia sudah berada di Hambalang, kediaman Prabowo, sejak Kamis (17/10/2024) pagi. 

Sehingga, ia baru tiba di Bun’s Tailor menjelang siang hari. 
 
Sambil menyalakan sebatang rokok, Yasbun kemudian bercerita singkat perihal kehadirannya ke kediaman Prabowo Subianto. 

Tapi, dia berkelar jika pemanggilannya bukan sebagai calon menteri kabinet.  

Setelah itu ia langsung merapikan sedikit deretan baju berwarna cream serta putih yang menumpuk di sofa. 

"Ini ada baju-bajunya Pak Prabowo," kata Pak Bun itu sambil menunjukkan baju berwarna cream dengan model kantong empat khas Bung Karno.
 
Pak Bun memang menjadi salah satu orang yang turut sibuk jelang pelantikan Prabowo Subianto sebagai presiden pada 20 Oktober 2024. 


Sebab, dia harus menyiapkan sejumlah pakaian yang bakal dikenakan Prabowo serta sejumlah ajudannya, termasuk Mayor Teddy.

 
Pak Bun mengatakan, Prabowo memang tidak memesan khusus baju untuk pelantikan Presiden. 

Namun, Pak Bun bercerita jika dirinya menyiapkan tiga setelan jas khusus untuk dikenakan Prabowo ketika pelantikan. 

Bahkan, tiga setelan jas yang dibuatnya disesuaikan dengan warna kesukaan dan pakaian yang kerap digunakan Prabowo, yakni warna hitam, biru dongker, dan abu-abu.

"Tiga jas sudah selesai saya jahitkan," kata Pak Bun saat sesi wawancara dengan Tribunnews, Kamis (17/10/2024).


 
Pria asal Purwodadi, Jawa Tengah itu pun menyadari Prabowo tengah disibukkan dengan berbagai kegiatan jelang pelantikan Presiden. 

Termasuk, memberikan pembekalan langsung kepada para tokoh yang akan masuk di kabinetnya. 

Sehingga, dia memilih membuatkan tiga setelan jas untuk Prabowo

"Nanti terserah ke Bapak mau kenakan yang mana, senyamannya Bapak saja," ujar Pak Bun.

Pak Bun juga menceritakan proses pembuatan baju untuk Prabowo

Dia sendiri yang turun tangan langsung mengukur bentuk badan serta menentukan bahan yang nyaman untuk dikenakan. 

Selain itu, proses pengguntingan pola bahan juga dilakukannya sendiri dengan penuh ketelitian.
 
Pak Bun mengungkapkan, Prabowo selama ini sangat nyaman dengan ukuran baju yang ‘kebesaran’ serta ukuran bahan di lengan hingga bagian ibu jari. 

"Selera Pak Prabowo yang penting sederhana, dan nyaman. Beliau tidak pernah minta yang macem-macem. Intinya yang penting nyaman," ungkapnya. 
 
Selain jas untuk Prabowo, Pak Bun juga menyiapkan jas untuk ajudan Prabowo, Mayor TNI Teddy Indra Wijaya. 

Seperti halnya Prabowo, kata Pak Bun, Mayor Teddy juga tidak memiliki permintaan khusus juga untuk setelan jas yang akan dikenakan. 

"Sama saja dengan Bapak, jas (Mayor Teddy) dibuat sederhana saja," terangnya.
 
Dalam kesempatan itu, Dewan Pengawas Perkumpulan Penjahit Indonesia Raya ini juga menunjukkan 9 setelan jas berwarna biru dongker milik asisten pribadi dan orang-orang di lingkaran Prabowo

9 setelan jas itu bakal dikenakan oleh orang-orang dekat Prabowo ketika prosesi pelantikan Presiden 20 Oktober mendatang. 

"Ini ada 9 setelan jas punya aspri Bapak. Kebetulan belum diambil, mungkin besok akan saya kirim," jelas Pak Bun. (Tim Liputan Khusus Tribun Network)

Editor: Dewi Agustina

Tag:  #cerita #penjahit #pribadi #siapkan #setelan #untuk #dipakai #prabowo #saat #pelantikan #presiden

KOMENTAR