Jejak Langkah Prabowo di Forum Dunia Sepanjang 2025
- Presiden Prabowo Subianto aktif menghadiri forum-forum di kancah dunia sepanjang tahun 2025.
Keaktifan itu membuat dirinya dikenal hingga dipuji Kepala Negara lain, termasuk Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Catatan Kompas.com, setidaknya terdapat lima forum internasional yang dihadiri Presiden Prabowo sepanjang tahun ini.
Berikut ini rinciannya:
Antalya Diplomacy Forum
Forum pertama yang dihadiri Presiden Prabowo adalah Antalya Diplomacy Forum (ADF) di Nest Convention Center, Antalya, Turkiye pada April 2025.
Saat itu, Kepala Negara memang mengunjungi dua kota di Turkiye, Ankara dan Antalya, sekaligus bertemu Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan.
Artinya, kehadirannya di ADF masuk dalam rangkaian kunjungan kerja Presiden di Negeri Dua Benua itu.
Presiden Prabowo Subianto menghadiri pembukaan Antalya Diplomacy Forum (ADF) yang digelar di Nest Convention Center, Antalya, pada Jumat, (11/4/2025)
Di momen tersebut, Presiden Prabowo menjadi pembicara dalam sesi khusus bertajuk ADF Talk, yang mempertemukan para pemimpin dunia untuk bertukar pandangan mengenai isu-isu global.
Forum ini diketahui mengangkat tema diplomasi sebagai kekuatan penyeimbang di tengah meningkatnya fragmentasi global.
Di forum itu, Prabowo menekankan pentingnya diplomasi dan dialog dalam merespons konflik global, menegaskan politik luar negeri Indonesia yang bebas dan aktif, dan mendorong solidaritas Global South dan tata dunia yang lebih adil.
Ia juga menceritakan pengalamannya di militer sebelum menjadi Presiden RI.
Bahkan, pria berpangkat jenderal ini sempat memimpin pasukan militer terkuat yang ada di Indonesia, yakni Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI.
"Tapi kemudian saya diminta untuk mundur. Dalam bahasa yang lebih langsung, saya dipecat," ucapnya.
Meskipun begitu, Prabowo menekankan dirinya pernah bersumpah untuk menjunjung tinggi konstitusi. Seturut konstitusi, Presiden memiliki kekuasaan tertinggi atas angkatan bersenjata.
"Jadi, ketika Presiden saya meminta saya untuk mundur, saya tidak ragu-ragu, saya langsung berkata, 'siap, Pak'. Jadi, yang ingin saya sampaikan adalah kami percaya pada demokrasi. Kami percaya pada Hak Asasi Manusia. Kami percaya pada sistem berbasis aturan," imbuhnya.
Presiden Prabowo Subianto saat berpidato di The 28th St. Petersburg International Economic Forum (SPIEF 2025) yang digelar di Kota St Petersburg, Rusia Jumat (20/6/2025).
Forum Ekonomi Internasional St. Petersburg
Forum internasional kedua yang dihadiri Prabowo adalah St. Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025 di Rusia pada Juni.
Dalam forum itu, Prabowo menekankan kolaborasi ekonomi global di tengah ketegangan geopolitik, menyampaikan arah kebijakan ekonomi Indonesia, termasuk ketahanan pangan dan industrialisasi, dan menegaskan Indonesia terbuka bekerja sama dengan semua pihak tanpa blok politik.
Prabowo juga menyinggung standar ganda yang berlaku di dunia hingga kini.
Ia secara gamblang menyebut bahwa Rusia dan China tidak pernah memiliki standar ganda. Menurutnya, negara dari belahan bumi selatan akan setuju dengan penilaiannya ini.
"Saya sangat mengapresiasi kepemimpinan Rusia dan juga kepemimpinan China. Saya kira banyak dari belahan bumi selatan akan setuju dengan saya, Rusia dan China tidak pernah memiliki standar ganda," kata Prabowo, Jumat (20/6/2025).
Prabowo beranggapan, Rusia dan China selalu membela pihak yang tertindas. Begitu pun memperjuangkan keadilan bagi seluruh bangsa di dunia.
Hal ini menurut Prabowo, sejalan dengan dunia yang harus berkembang menjadi dunia multipolar. Sedangkan dunia unipolar dan dunia sentralistis sudah berlalu.
Sebagai informasi, forum ini berbarengan dengan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 di Kanada. Namun, Prabowo lebih memilih menghadiri SPIEF 2025 di Rusia lantaran undangan datang lebih dulu.
Indonesia tetap berada pada jalur nonblok, kehadirannya bukan bermaksud memilih blok tertentu dan tidak menghormati forum negara-negara G7.
"Saya sudah menyebutkan bahwa kebijakan luar negeri kita selalu dan akan terus tidak berpihak," tandas Prabowo.
Presiden Prabowo Subianto menerima kunjungan kenegaraan Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva di Istana Merdeka, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (23/10/2025).
KTT BRICS
Forum lain yang dihadiri Presiden Prabowo adalah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS di Rio de Janeiro, Brasil, selama dua hari berturut-turut pada Minggu (6/7/2025) hingga Senin (7/7/2025).
Ini debut pertama Indonesia hadir dalam KTT BRICS setelah resmi menjadi anggota pada 6 Januari 2025.
Indonesia sekaligus menjadi negara Asia Tenggara pertama yang menjadi anggota penuh blok tersebut.
Dalam forum negara-negara Global South itu, Prabowo menegaskan komitmen Indonesia memperkuat kerja sama Selatan-Selatan.
Lalu, mendorong reformasi tata kelola global yang lebih adil, serta menempatkan Indonesia sebagai bridge builder di antara kepentingan negara maju dan berkembang.
Tak hanya itu, mantan Menteri Pertahanan (Menhan) ini mengingatkan semangat Bandung atau Bandung spirit dapat dibawa dalam forum BRICS.
Di momen yang sama, Presiden Brasil Lula da Silva sebelumnya sempat menyorot Bandung spirit alias semangat Konferensi Asia-Afrika 1955 di Bandung yang menolak dominasi kekuatan besar dunia.
Ia menjelaskan bahwa didirikannya Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menandai kekalahan fasisme dan menjadi simbol harapan kolektif dunia.
Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva juga mengingatkan bahwa sebagian besar negara anggota BRICS saat ini adalah pendiri PBB.
Bukan cuma di Rusia, Prabowo pun menyinggung standar ganda yang ditetapkan dunia. Ia menyatakan komitmennya terhadap perdamaian dunia serta menghormati hukum internasional.
“Bapak Presiden juga menegaskan menolak perang dan juga penggunaan standar ganda. Dan didorong agar kepemimpinan BRICS dapat mendorong kepemimpinan multilateral yang lebih adil,” beber Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, yang saat itu menjelaskan poin penting yang disampaikan Prabowo.
Prabowo Pidato di Sidang Umum PBB Nanti Malam, Apa yang Ingin Dibahas?
Sidang Umum PBB
Agenda diplomasi berlanjut pada September 2025, ketika Prabowo menghadiri Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke-80 di Markas Besar PBB di New York, Amerika Serikat (AS).
Dalam pidatonya, ia menegaskan komitmen Indonesia terhadap perdamaian dunia, hukum internasional, serta dukungan konsisten terhadap Palestina dan solusi dua negara.
Kehadiran Prabowo juga mencakup partisipasi dalam konferensi tingkat tinggi PBB terkait Palestina yang berlangsung dalam rangkaian Sidang Umum tersebut.
Lagi-lagi, Prabowo menyampaikan kengerian genosida di Gaza, Palestina, yang memakan banyak korban tidak berdosa hingga kini.
Prabowo menyebut, orang-orang tidak berdosa itu menangis untuk meminta tolong kepada dunia.
"Saat ini, situasi bencana di Gaza masih tersaji di depan mata kita. Saat ini juga, orang-orang tak berdosa menangis minta tolong. Menangis untuk diselamatkan," kata Prabowo, Selasa (23/9/2025).
Ia lalu bertanya siapa yang akan menyelamatkan jika bukan negara lain di dunia.
Jutaan orang di Gaza Palestina menghadapi bahaya besar, ketika penduduk negara lain bahkan Kepala Negara masih dapat duduk tenang di Sidang Umum PBB.
Di sisi lain, orang-orang di Gaza mengalami trauma berkepanjangan.
"Mereka menghadapi trauma. Mereka menghadapi kerusakan yang tak tergantikan pada tubuh mereka. Mereka sekarat karena kelaparan. Bisakah kita tetap diam? Akankah tak ada jawaban atas jeritan mereka? Akankah kita mengajari mereka bahwa umat manusia mampu menghadapi tantangan ini?" imbuhnya.
Prabowo mengajak semua pihak untuk bertindak sekarang.
Terlebih, banyak pembicara yang mewakili negara masing-masing bahwa dunia perlu memperjuangkan tatanan multilateral, di mana perdamaian, kemakmuran, dan kemajuan bukanlah hak istimewa segelintir orang, melainkan hak semua orang.
Menurut Prabowo, dengan persatuan yang kuat, dunia dapat menjadi tempat bagi kaum lemah yang selama ini menderita.
"Di mana kaum lemah tidak menderita apa yang seharusnya mereka derita, tetapi hidup dalam keadilan yang pantas mereka dapatkan. Mari kita lanjutkan perjalanan agung umat manusia menuju cita-cita, aspirasi tanpa pamrih yang melahirkan Perserikatan Bangsa-Bangsa," ucap Prabowo.
Di sisi lain, Prabowo menceritakan berbagai target pembangunan Indonesia, salah satunya tanggul laut raksasa (giant sea wall) sepanjang 480 kilometer.
Menurut Prabowo, pembangunannya sebagai salah satu bentuk mengatasi perubahan iklim (climate change). Indonesia, mengalami kenaikan muka air laut sebesar 5 sentimeter setiap tahun.
"Permukaan laut di pesisir utara ibu kota kita naik lima sentimeter setiap tahun. Bayangkan dalam 10 tahun? Bayangkan, dalam 20 tahun? Untuk itu, kita terpaksa membangun tembok laut raksasa, sepanjang 480 kilometer," jelasnya.
Pembangunan tanggul laut kemungkinan butuh waktu lama hingga 20 tahun ke depan.
Namun Indonesia tidak punya pilihan lain, selain membangunnya dalam waktu dekat karena perubahan iklim.
Hal ini menjadi tanda bahwa memerangi perubahan iklim bukan dengan slogan semata, melainkan tindakan.
Presiden Prabowo Subianto dalam APEC Economic Leaders’ Meeting (AELM) sesi ke-2 di Hwabaek International Convention Centre (HICO), Gyeongju, Republik Korea, Sabtu (1/11/2025).
KTT APEC
Rangkaian forum internasional itu ditutup dengan kehadiran Prabowo di KTT APEC di Gyeongju, Korea Selatan.
Rangkaian konferensi tersebut berlangsung pada 31 Oktober hingga 1 November 2025.
Di forum ekonomi Asia-Pasifik ini, Prabowo turut menjadi pembicara dalam sesi pertama APEC Economic Leaders’ Meeting (AELM) di Hwabaek International Convention Centre (HICO), Gyeongju, Korea Selatan (Korsel), Jumat (31/10/2025).
Saat itu, ia menegaskan komitmen Indonesia memperkuat kerja sama ekonomi kawasan, menarik investasi, serta mendorong pertumbuhan inklusif di tengah dinamika ekonomi global.
Dirinya juga membahas aksinya di Indonesia memerangi pebisnis rakus demi menciptakan pertumbuhan yang adil.
Dengan perjuangan itu, Indonesia siap berperan sebagai bridge builder antara ekonomi maju dan berkembang dalam menghadapi tantangan global.
"Kita memerangi korupsi, penipuan, dan pebisnis rakus yang menghambat pertumbuhan riil. Pengalaman-pengalaman ini mungkin menempatkan Indonesia sebagai penghubung ekonomi maju dan berkembang dalam menghadapi tantangan ke depan," tutur Prabowo dalam forum tersebut.
Kemudian, Prabowo menyoroti ancaman serius penyelundupan, pencucian uang, perdagangan manusia, dan narkotika. Menurutnya, ancaman itu dapat merusak stabilitas ekonomi kawasan jika tidak ditangani bersama.
"Kita tidak dapat mengatasi bahaya-bahaya ini sendirian. Penyelundupan, penipuan, pencucian uang, perdagangan manusia, dan narkotika merupakan bahaya nyata bagi masa depan perekonomian kita," ujar Prabowo.
Selaras dengan itu, mantan Menteri Pertahanan (Menhan) ingin memberdayakan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Ia memaparkan langkah nyata yang telah dilakukan Indonesia melalui program nasional pemberdayaan UMKM dan koperasi, serta peningkatan akses digital dan keuangan yang membantu UMKM terintegrasi ke dalam rantai nilai global.
Dia menilai, cara itu dilakukan demi meningkatkan kesejahteraan rakyat.
"Di Indonesia, kami menerapkan prinsip ini melalui program nasional yang memberdayakan usaha kecil dan koperasi untuk mengoptimalkan potensi mereka, meningkatkan kesejahteraan, dan berkontribusi pada masa depan yang lebih berkelanjutan," jelasnya.
Adapun dalam konteks yang lebih luas, ia membahas keamanan di Asia-Pasifik.
Ia meminta kawasan ini kembali membangun rasa saling percaya dan memperkuat kerja sama konkret di tengah meningkatnya ketidakpastian dan ketegangan global.
Menurut Prabowo, Asia-Pasifik harus bangkit dari kecurigaan dan ketakutan. Meningkatnya kecurigaan dan ketegangan dapat mengancam stabilitas ekonomi global.
Ia ingin Asia-Pasifik tidak boleh menyerah pada perpecahan. Terlebih saat ini Asia-Pasifik tumbuh di tengah ketidakpastian global.
"Kita bertemu hari ini di tengah ketidakpastian global. Ketegangan dan meningkatnya ketidakpercayaan membahayakan stabilitas ekonomi global dan memperparah perpecahan di antara kita," jelas Prabowo.
Tag: #jejak #langkah #prabowo #forum #dunia #sepanjang #2025