Mendiktisaintek: Riset Kampus Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat, Tak Boleh Berhenti di Laboratorium
Menteri Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto. [Suara.com/Lilis]
15:04
21 Desember 2025

Mendiktisaintek: Riset Kampus Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat, Tak Boleh Berhenti di Laboratorium

Baca 10 detik
  • Menteri Diktisaintek dorong riset yang bermanfaat nyata bagi masyarakat.
  • Riset sering terhenti di tahap prototipe, tidak menjadi produk komersial.
  • Program Semesta diluncurkan untuk hilirisasi riset dan kurangi ketergantungan produk impor.

Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto menegaskan arah pengembangan sains dan teknologi nasional harus bergeser dari sekadar mengejar capaian statistik menuju manfaat konkret bagi masyarakat.

Menurut Brian, riset tidak boleh terjebak pada eksklusivitas akademik. Sains dan teknologi harus hadir dalam kehidupan sehari-hari, menjawab persoalan riil yang dihadapi masyarakat.

"Sains tidak boleh eksklusif, teknologi harus dekat dengan kehidupan sehari-hari, dan pengetahuan tidak boleh tumbuh meninggalkan masyarakat," kata Brian melalui keterangannya di Jakarta, Minggu (21/12/2025).

Ia menjelaskan, paradigma tersebut kini tengah dibangun melalui Program Semesta, yang dirancang untuk memperpendek jarak antara hasil riset dan kebutuhan publik. Salah satu tantangan utama yang disorot pemerintah adalah persoalan hilirisasi riset yang kerap terhenti di tahap awal.

Brian menyebut fenomena Death Valley atau “Lembah Kematian” inovasi masih menjadi penghambat utama, ketika prototipe hasil penelitian gagal bertransformasi menjadi produk siap pakai.

Ia juga mendorong agar prototipe hasil riset tidak hanya berhenti di laboratorium, tetapi bertransformasi menjadi produk komersial untuk menekan ketergantungan impor.

Selain itu, Direktur Jenderal Sains dan Teknologi (Dirjen Saintek) Kemdiktisaintek Ahmad Najib Burhani melaporkan bahwa kolaborasi strategis antara Kemdiktisaintek dan LPDP telah membuahkan hasil.

Ia menyebut, sebanyak 137 poster dan produk inovasi dari Program Semesta mencakup skema In Saintek, Tera Saintek, Resona Saintek, dan Berdikari dipamerkan sebagai bukti kedaulatan berpikir bangsa.

Najib menambahkan, 100 karya terbaik dari program berdikari akan dirangkum dalam sebuah buku yang akan diluncurkan agar lebih mudah diakses publik.

Editor: Erick Tanjung

Tag:  #mendiktisaintek #riset #kampus #harus #bermanfaat #bagi #masyarakat #boleh #berhenti #laboratorium

KOMENTAR