Strategi Polisi Atur Padatnya Lalin ke Pelabuhan Merak Saat Nataru Nanti
- Korlantas Polri menyiapkan skema khusus untuk mengelola arus lalu lintas menuju Pelabuhan Merak selama periode Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.
Berbeda dengan arus kendaraan yang mengarah ke timur dan selatan, arus ke barat (Merak) dinilai lebih kompleks karena harus menyesuaikan daya tampung pelabuhan.
Hal ini disampaikan Kabag Ops Korlantas Polri Kombes Aries Syahbudin dalam acara Media Gathering Korlantas Polri di NTMC Polri, Jumat (12/12/2025).
"Kalau dari Jakarta ke timur, ke selatan itu secepat-cepatnya kita keluarkan dari Jakarta. Kita bikin, jangan sampai ada hambatan. Ya, karena begitu masuk Palimanan sudah terpecah, begitu masuk Pejagan terpecah, terpecah, terpecah terus," kata Aries, Jumat.
"Tapi kalau ke arah barat, pengelolaannya itu harus memperhatikan bagaimana daya tampung dari pelabuhan itu sendiri," tambahnya.
Arus ke timur dinilai relatif mudah karena lalu lintas terpecah di banyak titik.
Namun, menuju Merak, aliran kendaraan bertumpu pada kapasitas pelabuhan.
Siapkan buffer zone
Polisi akan menerapkan daerah penyangga atau buffer zone untuk menuju area Pelabuhan Merak.
“Kalau memang terjadi permasalahan, terjadi kepadatan atau terjadi hambatan dalam operasional penyeberangan, maka langkah yang dilakukan pertama adalah bagaimana kita memasukkan kendaraan-kendaraan tersebut di buffer zone area," jelasnya.
Buffer zone menjadi lokasi penampungan awal untuk menahan lonjakan arus sambil menunggu kelancaran operasional penyeberangan.
Apabila buffer zone tidak lagi mampu menampung antrean, Korlantas akan mengaktifkan delaying system secara bertahap.
Mekanisme ini dilakukan dengan memindahkan sebagian kendaraan ke sejumlah rest area sebagai tempat tunggu sementara.
“Delaying system pertama itu adalah kita akan memindahkan sebagian aktivitas itu ke rest area 68A. Ya, sebagian kendaraan itu akan kita masukkan ke sana, screening tiketnya dan lain-lain juga kita sampaikan ke sana. Sambil menunggu situasi di kawasan Merak seperti apa," ungkap Aries.
Jika Rest Area 68A juga tidak mencukupi, penahanan arus mundur dilakukan ke Rest Area 43A dengan proses yang sama.
“Kalau masih tidak menampung, kita akan mundur lagi ke Gate Cikupa. Gate Cikupa itu akan kita tutup beberapa gate, hanya untuk kendaraan yang tidak menuju ke Merak, mungkin ke Cilegon dan lain-lain," tambahnya.
Aries memastikan skema ini bukan konsep baru, melainkan rangkaian strategi yang telah diuji pada Operasi Ketupat sebelumnya dan terbukti efektif mengurai kepadatan ekstrem di sekitar Merak.
Tag: #strategi #polisi #atur #padatnya #lalin #pelabuhan #merak #saat #nataru #nanti