Jeruk Madu Yichang, Bukti Keberhasilan Mengubah Kawasan Transmigrasi Jadi Sentra Ekonomi Dunia
- Keberhasilan Kota Yichang di Provinsi Hubei, China, mengembangkan komoditas jeruk madu menjadi bukti bahwa kawasan transmigrasi dapat tumbuh menjadi pusat ekonomi baru yang berdaya saing global.
Hal tersebut disampaikan Menteri Transmigrasi (Mentrans) M Iftitah Sulaiman Suryanagara saat berkunjung ke Desa GuanZhuang di Kota Yichang, salah satu kawasan transmigrasi modern yang sukses memberdayakan masyarakat melalui pendekatan kawasan dan industrialisasi.
“Jeruk madu Yichang menjadi salah satu contoh nyata keberhasilan tersebut. Awalnya, sejak 1978, masyarakat lokal mengelola perkebunan jeruk dengan cara tradisional dan hasil yang masih terbatas. Namun sejak 2000, Pemerintah China memberikan dukungan menyeluruh melalui pelatihan, transfer teknologi, dan kolaborasi antara transmigran dan warga lokal,” katanya dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Selasa (9/12/2025).
Hasilnya terlihat signifikan. Pendapatan petani jeruk di Yichang kini mencapai rata-rata 30.000 dollar Amerika Serikat (AS) per tahun, atau lebih dari dua kali lipat pendapatan rata-rata nasional China yang sekitar 13.000 dollar AS per tahun.
Jeruk madu Yichang kini tidak hanya memenuhi pasar domestik, tetapi juga menjadi komoditas ekspor unggulan ke Rusia serta sejumlah negara Asia, termasuk Indonesia (Lampung).
“Yichang bukan kota besar, tetapi mampu tumbuh pesat karena perhatian serius pemerintah dalam menata ulang kehidupan masyarakat hasil relokasi. Dari sini kita belajar bahwa transmigrasi bisa menjadi penggerak ekonomi jika dibarengi pendidikan, pelatihan, dan pendampingan teknologi,” ujar Iftitah.
Keberhasilan jeruk madu Yichang menjadi simbol bahwa transmigrasi bukan sekadar program relokasi penduduk, melainkan proses transformasi sosial-ekonomi yang mampu mengangkat masyarakat dari kemiskinan menuju kemandirian berbasis potensi wilayah.
Model pemberdayaan seperti di Yichang ini menunjukkan bagaimana transmigrasi dapat meningkatkan kesejahteraan jika diarahkan pada pengembangan komoditas unggulan lokal dengan dukungan industrialisasi dan konektivitas kawasan.
Kementerian Transmigrasi (Kementrans) berencana mengadopsi model tersebut untuk diterapkan di sejumlah kawasan transmigrasi Indonesia, khususnya di Papua dan Indonesia Timur, melalui kemitraan antara investor asing, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), dan masyarakat lokal.
“Pendekatannya bukan hanya investasi fisik, tetapi juga pembangunan manusia. Modal dan teknologi boleh datang dari luar, tetapi tenaga kerja dan keberlanjutan tetap menjadi milik masyarakat kita,” imbuh Iftitah.
Tag: #jeruk #madu #yichang #bukti #keberhasilan #mengubah #kawasan #transmigrasi #jadi #sentra #ekonomi #dunia