Ungkap Tim SAR Alami Kelelahan Ekstrem saat Tangani Bencana di Sumatera, Ini Profil Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Mohammad Syafi’i
- Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) masih berupaya melakukan pencarian korban hingga menyalurkan bantuan pada warga yang terdampak tanah longsor hingga banjir di Pulau Sumatera. Bahkan, anjing K9 turut dikerahkan untuk membantu proses pencarian.
Kepala Basarnas, Marsekal Madya TNI Mohammad Syafi’i, menjelaskan bahwa tim SAR menghadapi kelelahan luar biasa saat menangani bencana di Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh ini. Tim dipaksa bekerja tanpa henti di medan berat dengan akses yang terbatas dan cuaca yang terus berubah.
“Bencana ini memerlukan tenaga yang sangat besar. Tidak seperti kedaruratan di gedung atau longsor di satu titik, kondisi sekarang membuat tim harus bekerja dalam cakupan luas dan situasi sulit,” kata Syafi’i dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi V DPR RI di Jakarta, Senin (1/12).
Ia mengungkapkan bahwa rasa letih mulai dirasakan saat memasuki hari ketiga operasi. Banyak anggota tim terpaksa menempuh perjalanan berjam-jam di medan yang licin dan curam, ditambah lagi dengan minimnya akses komunikasi.
Di beberapa lokasi, khususnya wilayah Agam dan Tapanuli Selatan, sejumlah personel bahkan harus bekerja lebih dari 72 jam tanpa istirahat karena banjir dan longsor berlangsung secara bersamaan.
Sementara itu, dia mengungkapkan adanya kayu gelondongan tak menghambat proses pencarian korban hilang oleh Tim SAR. Alat berat tetap bisa beroperasi untuk mendukung proses.
“Jadi kalau hubungannya dengan kita melaksanakan operasi SAR, saya rasa tidak ada hubungannya itu (gelondongan kayu). Tapi kalau kita melihat bahwa mungkin longsoran, korban-korban inilah, yang sebenarnya dengan adanya aliran yang mungkin bercampur dengan material-material itu, memungkinkan bahwa korban akan terseret, yang sebenarnya tidak mengalir di satu aliran,” ungkap dia.
Melihat proses pencarian yang terus diupayakan oleh Basarnas, tentu menarik untuk mengetahui profil dari Kepala Basarnas, Marsekal Madya TNI Mohammad Syafi’i, berikut selengkapnya!
Marsdya TNI Mohammad Syafii merupakan lulusan Akademi Angkatan Udara (AAU) angkatan tahun 1991. Perwira tinggi TNI Angkatan Udara ini lahir di Kalitengah, Lamongan, Jawa Timur, dan sejak awal dikenal sebagai sosok yang berdedikasi terhadap profesinya. Dia memiliki istri bernama Erwin Rahmawati dan dikaruniai dua orang anak.
Saat ini, ia dipercaya menjabat sebagai Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas). Penunjukan tersebut sekaligus menandai pergantian kepemimpinan dari Marsekal Madya TNI Kusworo yang memasuki masa purnatugas.
Sebelum memperoleh amanah sebagai Kepala Basarnas, Mohammad Syafii sempat menduduki posisi penting sebagai Asisten Personalia (Asper) Panglima TNI, posisi yang berperan besar dalam pengembangan sumber daya manusia di lingkungan TNI.
Sepanjang perjalanan karier militernya, Marsdya TNI Mohammad Syafii telah mengukir beragam prestasi dan mengemban berbagai penugasan strategis. Ia dikenal luas sebagai perwira yang mengutamakan profesionalisme, menjunjung disiplin tinggi, serta memiliki integritas yang kuat.
Kemampuannya dalam bidang manajemen, kepemimpinan, dan pengambilan keputusan telah terbukti melalui beragam jabatan yang pernah diembannya, menjadikan dirinya sebagai salah satu figur penting dalam struktur kepemimpinan TNI maupun Basarnas.
Tag: #ungkap #alami #kelelahan #ekstrem #saat #tangani #bencana #sumatera #profil #kepala #basarnas #marsekal #madya #mohammad #syafii