4 Penyakit Utama yang Kini Menyerang Pengungsi Banjir Sumatera
Kepala Dinas Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama Tunggul menyampaikan perkembangan kondisi kesehatan warga terdampak banjir bandang dan tanah longsor di sejumlah wilayah Sumatera.
Ia menjelaskan bahwa berbagai keluhan kesehatan kini tengah ditangani tenaga kesehatan (nakes) TNI Angkatan Laut yang bertugas di beberapa Kapal Republik Indonesia (KRI) yang telah dikerahkan ke lokasi bencana.
Dalam keterangannya, Tunggul menjelaskan empat jenis penyakit utama yang dialami para pengungsi.
“Untuk penyakit-penyakit yang ditangani oleh kapal-kapal rumah sakit, baik KRI dr. Soeharso maupun KRI Radjiman, secara umum penyakitnya bisa dikategorikan ke dalam empat yaitu sakit perut, kulit, ISPA, dan influenza,” kata Tunggul di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Minggu (7/12/2025).
Ia menuturkan bahwa jumlah pasti warga terdampak yang mengalami keluhan tersebut masih dalam proses pendataan.
“Ini sementara masih ditangani oleh personil kesehatan yang merupakan bagian organik dari kedua KRI tersebut,” jelas dia.
Tunggul menambahkan, TNI Angkatan Laut juga menyiapkan dukungan lanjutan bagi warga yang membutuhkan pendampingan psikologis pascabencana.
“Ini di-standby-kan untuk melaksanakan trauma healing,” ujar dia.
Sementara itu, perkembangan data korban bencana terus diperbarui oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Hingga 6 Desember 2025, jumlah korban meninggal akibat banjir dan longsor di Sumatera kembali meningkat menjadi 914 orang.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyampaikan bahwa data tersebut merupakan hasil rekapitulasi operasi pencarian yang dilakukan hingga Sabtu (6/12/2025) sore.
"Di hari ini, Sabtu, 6 Desember 2025, jumlah korban meninggal secara total itu 914 jiwa," ucap Abdul Muhari, dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube BNPB, Sabtu (6/12/2025).
Ia merinci penambahan korban berasal dari tiga provinsi.
"Untuk detail per provinsi, untuk Provinsi Aceh per hari ini itu berjumlah 359 jiwa, bertambah 14. Kemudian, Sumatera Utara itu 329 jiwa dan Sumatera Barat 226 jiwa," ujar dia.
Abdul menegaskan bahwa upaya pencarian terhadap korban yang masih hilang terus dioptimalkan oleh seluruh tim gabungan.
"Sekali lagi inna lillahi wa inna ilaihi raji'un. Tentu saja simpati yang sangat mendalam kepada para korban," imbuh dia.
Selain korban meninggal, BNPB juga mencatat adanya 389 warga yang masih hilang di tiga provinsi terdampak banjir dan longsor tersebut.
Tag: #penyakit #utama #yang #kini #menyerang #pengungsi #banjir #sumatera