Profil KH Anwar Iskandar: Ketua MUI 2025-2030, Ini Rekam Jejaknya
- MUI menetapkan KH Anwar Iskandar sebagai Ketua Umum periode 2025-2030.
- Kyai Anwar Iskandar memiliki latar belakang pendidikan agama mendalam dan pernah menjabat di berbagai posisi struktural Nahdlatul Ulama.
- Beliau juga dikenal aktif di dunia pendidikan, mendirikan pesantren, dan pernah menjabat sebagai Anggota MPR.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah menetapkan pemimpin baru untuk masa bakti 2025-2030. Dalam Musyawarah Nasional (Munas) Ke-11 yang berlangsung di Mercure Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (22/11/2025), Kyai Haji Anwar Iskandar terpilih sebagai Ketua Umum.
Pemilihan Kyai Anwar dilakukan melalui mekanisme dewan formatur yang dibentuk dalam Munas tersebut. Sekretaris Jenderal MUI periode sebelumnya (2020-2025), Amirsyah Tambunan, secara resmi mengumumkan hasil pemilihan tersebut saat sidang pleno Munas XI MUI.
"Untuk Ketua Umum, KH Anwar Iskandar," ujar Amirsyah Tambunan.
Profil KH Anwar Iskandar
Muhammad Anwar Iskandar lahir pada 24 April 1950, dikenal sebagai sosok ulama sepuh yang memiliki rekam jejak panjang di dunia pendidikan agama dan organisasi kemasyarakatan.
Riwayat Pendidikan Pesantren dan Formal:
Kyai Anwar dididik langsung oleh ayahnya, Kiai Iskandar (pendiri Pondok Pesantren Mambaul Ulum di Banyuwangi), sejak tahun 1955. Ia menempuh pendidikan agama dan ilmu umum hingga menyelesaikan Madrasah Aliyah pada 1964.
Pada 1967, ia melanjutkan pendidikan di salah satu pesantren paling berpengaruh di Indonesia, Pondok Pesantren Lirboyo, Kota Kediri, selama empat tahun di bawah asuhan K.H. Mahrus Aly.
Ia juga sempat menimba ilmu di Pondok Pesantren Al-Falah Ploso Kediri dan Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang Rembang.
Di jalur pendidikan tinggi, ia meraih gelar sarjana muda dari Universitas Islam Tribakti Lirboyo Kediri pada 1969.
Setahun kemudian (1970), ia merantau ke Jakarta untuk menempuh program sarjana lengkap di UIN Syarif Hidayatullah, mengambil Fakultas Adab jurusan Sastra Arab.
Meskipun berasal dari Banyuwangi, Kyai Anwar memilih berdakwah di Kediri setelah menyelesaikan studinya.
Kiprah Organisasi dan Lembaga Pendidikan:
Kiprah organisasi Kyai Anwar Iskandar sangat kental dengan Nahdlatul Ulama (NU), dimulai sejak muda:
1965: Anggota Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Kabupaten Banyuwangi.
1975: Ketua Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) cabang Kota Kediri (dua periode).
1982: Rais Syuriah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Kediri.
1997: Wakil Rais Syuriah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur.
2022: Wakil Rais 'Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
2023: Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Di bidang pendidikan, Kyai Anwar menjabat sebagai Ketua Yayasan Assa'idiyah, Jamsaren, Kediri (sejak 1982) dan Ketua Yayasan Universitas Islam Kadiri (UNISKA) sejak 1985.
Ia juga merupakan pendiri Pondok Pesantren Al-Amien, Rejomulyo, Kediri, pada tahun 1995.
Selain dikenal sebagai ulama, Kyai Anwar juga memiliki rekam jejak di dunia politik, pernah menjabat sebagai Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) utusan Provinsi Jawa Timur pada tahun 1998, dan Ketua DPP Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU) pada tahun 2008.
Atas pengabdiannya, Kyai Anwar Iskandar juga menerima tanda kehormatan dari negara, yaitu Bintang Mahaputera Pratama pada tahun 2025.
Tag: #profil #anwar #iskandar #ketua #2025 #2030 #rekam #jejaknya