Dubes RI: Majikan Penyiksa WNI Asal Sumbar di Malaysia Orang Berpendidikan
uta Besar RI untuk Malaysia, Dato? Indera Hermono. (ANTARA)(ANTARA)
22:40
19 November 2025

Dubes RI: Majikan Penyiksa WNI Asal Sumbar di Malaysia Orang Berpendidikan

- Majikan penyiksa Warga Negara Indonesia (WNI) asal Sumatera Barat di Kuala Lumpur Malaysia disebut sebagai orang berpendidikan di bidang kedokteran.

"Orang (pelaku) ini masih muda dan berpendidikan, melakukan kekerasan begitu coba. Ini bagaimana sih sebetulnya orang-orang itu melihat pekerja Indonesia? Apa melihat pekerja Indonesia itu kayak budak yang boleh diperlakukan sesuka hati? Kan nggak boleh begitu ya," kata Duta Besar RI untuk Malaysia, Dato’ Indera Hermono, kepada ANTARA di Kuala Lumpur, dikutip Kompas.com, Rabu (19/11/2025).

Dubes Hermono menerima informasi bahwa pelaku yang merupakan pasangan suami dan istri asal Malaysia, merupakan koas atau ko-asisten dokter.

"Dia ko-asisten dokter gitu ya. Sebagai dokter pun masih tega-teganya menyiksa. Dia yang harusnya punya pemahaman lebih baik mengenai hak asasi manusia, tapi menyiksa," sesal Dubes Hermono.

Berdasarkan foto-foto yang ditunjukkan Dubes Hermono kepada ANTARA, PMI tersebut tampak mengalami luka lebam dan luka bakar di sekujur tubuhnya akibat disiram air panas oleh majikannya.

Dubes Hermono menyampaikan pihaknya telah mengamankan PMI malang tersebut di shelter KBRI Kuala Lumpur, dan telah membantu melakukan visum serta melakukan pendampingan pelaporan ke kepolisian.

Penganiaya sempat datang, KBRI menolak

Belakangan pelaku penganiayaan dan keluarganya sempat datang ke KBRI KL untuk meminta maaf, dan bertendensi agar masalah diselesaikan secara kekeluargaan, namun KBRI menolak hal itu.

"Sebetulnya majikannya sudah datang ke KBRI, minta maaf. Tapi nggak ada, nggak bisa orang menyiksa lalu minta maaf, lalu selesai, enak benar gitu kan," tegas Dubes Hermono.

Dubes Hermono meminta pihak kepolisian Malaysia menegakkan hukum sesuai prosedur terhadap para pelaku penganiayaan.

Di sisi lain ia kembali mendorong pihak imigrasi Indonesia untuk dapat melakukan profiling lebih ketat terhadap warga negara Indonesia yang akan berpergian ke luar negeri, untuk mencegah adanya pekerja migran nonprosedural.

Dia menekankan Indonesia dan Malaysia telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) tentang perlindungan pekerja domestik atau rumah tangga.

Korban adalah pekerja ilegal

Korban adalah Pekerja Migran Indonesia atau PMI ilegal alias nonprosedural, ditengarai masuk ke Malaysia sebagai wisatawan atau pelancong, namun kemudian justru bekerja di Malaysia.

Dia meminta pihak imigrasi selaku pihak yang memiliki wewenang dalam melakukan profiling terhadap para pemohon paspor, dapat serius melakukan pencegahan PMI nonprosedural.

"Kalau kita lihat kan siapa yang membuat paspor, kan imigrasi. Siapa yang melakukan pemeriksaan dia (PMI nonprosedural) keluar dari Indonesia, kan imigrasi juga. Dia kan tidak melalui BP2MI, dia tidak melalui dinas tenaga kerja, dia tidak melalui instansi manapun juga. Satu-satunya yang dilalui, itu cuma imigrasi yaitu pada saat pembuatan paspor, dan saat keluar dari tempat pemeriksaan imigrasi," kata Dubes Hermono.

Dubes Hermono yang sudah tujuh tahun bertugas di Malaysia – antara lain sebagai wakil duta besar di Malaysia selama dua tahun, dan sebagai duta besar di Malaysia selama lima tahun – menekankan bahwa imigrasi memiliki peran yang sangat krusial dalam proses pencegahan, karena imigrasi merupakan satu-satunya instansi yang dilalui para calon PMI nonprosedural itu untuk pembuatan paspor dan pergi ke luar negeri.

Korban disiksa majikan

Korban dari Sumatera Barat itu telah mengalami penyiksaan di tempatnya bekerja, yakni rumah majikan di kondominium kawasan Kuala Lumpur.

Korban dipukuli dan disiram air mendidih. Dia mengalami lebam dan luka bakar.

Korban menyelamatkan diri dengan cara kabur dari lantai 29, turun merosot ke lantai 28 menggunakan pipa dekat AC, dan turun lagi ke lantai 27.

Korban kemudian diselamatkan oleh pemadam kebakaran (damkar) setempat dan berlindung di KBRI Kuala Lumpur, Jumat (14/11/2025) pekan lalu.

Tag:  #dubes #majikan #penyiksa #asal #sumbar #malaysia #orang #berpendidikan

KOMENTAR