Targetkan Masuk 100 Kampus Besar Dunia, UI Jalin Kolaborasi dengan Sejumlah Universitas dan Raksasa Nikel Dunia di Tiongkok
Rektor UI, Prof. Dr. Ir. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng., IPU dan jajaran pengajar melakukan kolaborasi dengan sejumlah kampus ternama dan dunia bisnis untuk pengembangan kampis riset di Tiongkok. (Isti
18:56
19 November 2025

Targetkan Masuk 100 Kampus Besar Dunia, UI Jalin Kolaborasi dengan Sejumlah Universitas dan Raksasa Nikel Dunia di Tiongkok

 Keberhasilan Universitas Indonesia (UI) menembus peringkat 200 besar dunia dan menempati posisi 189 versi QS World University Rankings menjadi tonggak penting dalam perjalanan menuju universitas berkelas dunia. Sebagaimana arahan Presiden, UI berupaya masuk jajaran 100 besar dunia dengan memperkuat sinergi dengan sejumlah perguruan tinggi unggul di tingkat internasional.

Dalam lawatan ke Tiongkok, Rektor Ul, Prof. Dr. Ir. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng., IPU, menandatangani sejumlah Nota Kesepahaman Bersama (MoU) dengan sejumlah universitas ternama di negeri Tirai Bambu itu.

Dalam kunjungannya ke Peking University, Rektor UI menandatangani MoU dengan President of Peking University, Gong Qihuang, Senin 3 November 2025. MoU ini akan melingkupi kerja sama di bidang akademik dan penelitian, termasuk program pertukaran dosen dan mahasiswa, kolaborasi ilmiah, serta penguatan kapasitas institusi menuju universitas berkelas dunia.

Rektor Ul, Prof. Dr. Ir. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng., IPU menandatangani MoU dengan President of Peking University, Gong Qihuang, Senin 3 November 2025. (Istimewa).

Melalui kerja sama ini, UI mengundang dosen-dosen terbaik dari Peking University untuk mengajar selama periode tertentu di kelas internasional di berbagai program studi UI. “Kami mengundang Peking University untuk bersama-sama dengan UI menjadi katalis pertumbuhan ekonomi Indonesia, melalui upaya kerja sama penelitian antara akademisi di kedua universitas dengan berbagai perusahaan Tiongkok yang menanamkan investasinya di Indonesia,” ujar Prof. Heri.

Sementara itu, President of Peking University, Gong Qihuang, mengundang mahasiswa-mahasiswa terbaik UI untuk menempuh pendidikan di program pascasarjana Peking University. Menurutnya, inisiatif ini menjadi langkah konkret dalam memperkuat kolaborasi akademik, riset, dan pertukaran pengetahuan antara kedua universitas.

Menganggapi kerja sama ini, Duta Besar Rl untuk Republik Rakyat Tiongkok, Djauhari Oratmangun, mengapresiasi langkah UI dalam membuka hubungan dengan universitas di Tiongkok. Menurutnya, Tiongkok adalah masa depan hegemoni ekonomi dunia. Dengan nilai perdagangan Indonesia–Tiongkok yang lima kali lipat perdagangan Indonesia–Amerika Serikat, berbagai kerja sama Indonesia dan Tiongkok perlu diperluas, termasuk kerja sama penelitian, pendidikan, dan kerja sama budaya.

Duta Besar Rl untuk Republik Rakyat Tiongkok, Djauhari Oratmangun menerima kunjungan lawatan Rektor Ul, Prof. Dr. Ir. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng., IPU dan jajaran UI saat berkunjung ke Tiongkok.

Kembangkan Poros Riset Dan Hilirisasi Nasional
Rektor Universitas Indonesia (UI), Prof. Dr. Ir. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng., IPU juga menjalin kemitraan strategis dengan Tsinghua University dan Huayou Group, salah satu pemain industri nikel dan kobalt terbesar di dunia.

Dalam kesepakatan ini, UI akan menyediakan lahan dan fasilitas untuk pembangunan pusat riset dan pengembangan terapan berupa laboratorium pembelajaran (teaching factory) dan laboratorium smelter canggih yang akan dikonstruksi oleh Huayou Group.

Fasilitas inovasi metalurgi ini akan mentransformasi UI menjadi pusat R&D terapan kelas dunia. Para peneliti UI dapat memanfaatkannya untuk mengembangkan riset hilir dan paten di seluruh rantai industri metalurgi, serta mengakselerasi pengembangan teknologi material maju untuk menyokong industri baterai nasional.

Huayou Group sendiri telah memiliki kerja sama yang baik di Indonesia. Dalam lima tahun terakhir, Huayou Group telah berinvestasi 11 Miliar USD untuk pengembangan smelter kobalt, nikel, dan fasilitas daur ulang baterai, yang mampu mempekerjakan 20.000 WNI. Ke depannya, Huayou berkomitmen menyuntikkan lebih dari 20 Miliar USD untuk industri pemurnian di Indonesia.

Keberhasilan Rektor UI dalam mengikat raksasa industri sebagai mitra strategis ini menempatkan UI pada posisi sentral pada peta jalan industrialisasi dan hilirisasi nasional. Selain fasilitas riset, kolaborasi ini juga akan mencakup tujuh program strategis lainnya, termasuk beasiswa, rekrutmen prioritas, kolaborasi riset, kerja sama ESG (environmental, social, dan governance), serta proyek Tripartit (UI-Tiongkok-Huayou).

Rektor UI, Prof. Dr. Ir. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng., IPU menandatangani MoU dengan Tsinghua University. (Istimewa)

Rektor UI menegaskan Penandatanganan MoU dengan Tsinghua University menegaskan komitmen UI untuk terus memperkuat perannya dalam diplomasi pendidikan dan riset global.

“Kemitraan ini memperkuat hubungan kedua universitas yang telah terjalin lama. Dalam lima tahun terakhir, tercatat 39 artikel ilmiah internasional lahir dari kolaborasi riset UI dan Tsinghua. Dengan adanya MoU ini, kita akan memperdalam kolaborasi dan membuka peluang kerja sama baru, terutama di bidang riset unggulan dan inovasi berorientasi masa depan,” ujar Prof. Heri.

Dalam kerja sama ini, Tsinghua akan menjadi mitra strategis UI dalam program gelar ganda (double degree)—sebagaimana yang dilakukan UI dengan University of Melbourne, yang berada di peringkat ke-19 dunia. Untuk itu, Prof. Heri mengundang dosen dan peneliti dari Tsinghua untuk menjadi dosen tamu di program studi kelas internasional UI.

“Untuk mendorong riset kolaboratif, UI menawarkan seed and matching research grant bagi peneliti yang bekerja sama dengan rekan sejawat dari Tsinghua,” kata Prof. Heri.

Rektor UI, Prof. Dr. Ir. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng., IPU saat menjadi menyampaikan pidato kunci (keynote speech) dalam 2025 World University President’s Forum (WUPF), Sabtu (8/11), di Tiongkok.

‎Kunjungan ke Tiongkok dimanfaatkan Rektor Universitas Indonesia (UI), Prof. Dr. Ir. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng., IPU, menyampaikan pidato kunci (keynote speech) dalam 2025 World University President’s Forum (WUPF), pada Sabtu (8/11), di Tiongkok.

Pertemuan rektor seluruh dunia tersebut dibuka oleh Ren Youqun selaku Wakil Menteri Pendidikan Tiongkok, dan diikuti oleh para rektor dan presiden universitas seluruh dunia. Acara ini juga dihadiri pimpinan lembaga internasional yang memiliki perhatian terhadap dunia pendidikan seperti UNESCO dan World Bank.

Dalam pertemuan tersebut, Prof. Heri menyampaikan pidato berjudul “Navigating the Age of Intelligence: Universitas Indonesia’s Path Toward Human-Centred, Ethical and Responsible AI in Higher Education”. Pidato ini mengukuhkan kemajuan penerapan kecerdasan buatan yang tidak mengabaikan etika dan tanggung jawab akademik di Universitas Indonesia.

“Kecerdasan buatan kita manfaatkan dalam pengajaran, penelitian, dan pemeriksaan kejujuran akademik karya ilmiah oleh mahasiswa UI. Selain itu, UI juga aktif mengembangkan model-model baru AI untuk keperluan pendidikan, seleksi mahasiswa, sistem pemantauan kesehatan, dan bahkan pengembangan teknologi yang mendorong pertumbuhan industri baru perusahaan rintisan (startup) di UI,” ujar Prof. Heri.

Kehadiran Prof. Heri dalam WUPF sekaligus menutup kunjungannya ke Tiongkok. Dalam 7 hari, UI telah membangun kerja sama strategis dengan 7 universitas dan 1 mitra raksasa industri. Berbagai kesepakatan bersama (MoU) dan perjanjian kerja sama (LoI) dengan universitas terbaik dunia di Tiongkok telah dibuat, di antaranya dengan Peking University (peringkat 14 dunia), Tsinghua University (peringkat 17), Shanghai Jiaotong University (peringkat 47), Zhejiang University (peringkat 49), dan Tongji University (177).

Di momen yang sama, Prof. Heri juga mengirimkan para dekan untuk menjalin kerja sama dengan China Foreign Affairs University (institusi khusus pendidikan diplomat luar negeri Tiongkok), Tianjin University (kuat di bidang keteknikan), dan Fudan University (kuat di bidang sosial humaniora).

Kerja sama ini menghasilkan segitiga emas pengembangan teknologi berupa laboratorium smelter di UI. Nantinya, UI akan menyediakan lahan dan bangunan, Tsinghua University menyediakan konsultan ahli, dan Huayou Group membangun infrastruktur dan peralatan. Kerja sama ini melatih para ahli Indonesia untuk transfer teknologi hilirisasi industri pertambangan serta mendorong Indonesia membangun ekosistem pengembangan baterai secara mandiri.

Ingin melihat langsung lawatan Rektor Ul, Prof. Dr. Ir. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng., IPU, Wakil Rektor, sejumlah Dekan UI dan jajaran dosen ke Tiongkok, klik di sini.

 

Editor: Mohamad Nur Asikin

Tag:  #targetkan #masuk #kampus #besar #dunia #jalin #kolaborasi #dengan #sejumlah #universitas #raksasa #nikel #dunia #tiongkok

KOMENTAR