Desa Baumata Jadi Kampung Reforma Agraria, Pendapatan Warga Bertambah dari Produksi Pisang
Warga Desa Baumata, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) memeriksa kebun pisang cavendish yang dikelolanya.(Dok. Humas Kementerian ATR/BPNa)
10:08
19 November 2025

Desa Baumata Jadi Kampung Reforma Agraria, Pendapatan Warga Bertambah dari Produksi Pisang

- Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) melalui Gugus Tugas Reforma Agraria (GTA) resmi menetapkan Desa Baumata di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), sebagai Kampung Reforma Agraria pada Oktober 2025.

Penetapan tersebut dilakukan menindaklanjuti redistribusi tanah yang telah dilakukan pada 2022 dan pendaftaran tanah sistematis lengkap (PTSL) pada 2023.

“Sejauh ini, kami sudah lakukan kegiatan pendaftaran tanah melalui redistribusi tanah maupun PTSL dan sudah berjalan sangat bagus,” ujar Kepala Kantor Pertanahan (Kantah) Kabupaten Kupang Wawas Setiawan dalam keterangan resminya, Rabu (19/11/2025).

Setelah masyarakat mendapatkan kepastian hukum atas tanah mereka, Kementerian ATR/BPN melakukan penataan akses di Desa Baumata, mulai dari pemetaan sosial hingga penguatan kelembagaan masyarakat.

Penataan akses dimulai dengan menggandeng off-taker, yakni PT Agromina Makmur Sejahtera, untuk memberikan bibit pisang cavendish kepada warga Desa Baumata.

"Ketika bicara penataan akses, harapannya ada peningkatan kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat yang ada di sana," kata Wawas.

Atas dasar itu, ia mengajukan Desa Baumata menjadi Kampung Reforma Agraria agar warga setempat semakin kuat dan berdaya.

Terbukti, setelah ditetapkan sebagai Kampung Reforma Agraria, desa yang letaknya tidak jauh dari ibu kota Provinsi NTT itu mulai menapaki babak baru dengan geliat ekonomi yang mulai terasa.

“Dengan ditetapkan sebagai Kampung Reforma Agraria di tahun ini, dukungan dari berbagai stakeholder, termasuk pemerintah daerah (pemda) bisa masuk. Itu kaitannya dengan pendampingan usaha, permodalan, dan aksesibilitas,” ungkap Wawas.

Ia optimistis, Desa Baumata bisa menjadi role model untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Kupang.

Dengan Reforma Agraria, warga Desa Baumata yang semula hanya bergantung pada hasil tani jagung dan tomat, kini pendapatannya bertambah berkat penjualan produksi pisang. Wawas menyebut, saat ini pendapatan warga setempat mencapai Rp 500.000 per kapita.

Salah satu warga Desa Baumata yang merasakan langsung dampak Reforma Agraria adalah Kostan Humau.

Sebagai Pembina Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Kampung Daun, ia mengaku sudah mulai memperoleh tambahan penghasilan yang sangat bermanfaat baginya.

“Sekarang hasilnya sudah terasa. Dari kebun pisang ini, kami bisa tambah penghasilan sampai Rp 1,5 juta per bulan,” ujar Kostan dengan senyum bangga.

Meski begitu, ia berharap, program Reforma Agraria juga diikuti dengan pembangunan infrastruktur pertanian, terutama saluran irigasi yang memadai agar hasil tani bisa lebih optimal.

“Kalau bisa ada perhatian juga di lahan pertanian, terutama soal air. Kadang musim kering panjang, jadi kami kesulitan siram. Kalau ada irigasi, pasti hasilnya lebih bagus lagi,” ucap Kostan.

Sejalan dengan harapan warganya, Bupati Kupang Yosef Lede menyambut baik langkah Kementerian ATR/BPN dan berkomitmen mendukung penuh keberlanjutan program Kampung Reforma Agraria.

“Yang pasti kami support Kementerian ATR/BPN. Karena di situ bukan hanya bicara tentang bagaimana hak-hak orang untuk mendapatkan sertifikat, tapi ada plusnya, ada pemberdayaan,” ungkapnya.

Yosef menilai, program Reforma Agraria membawa manfaat yang lebih luas karena tidak hanya mengurus sertifikat tanah, tetapi juga menyentuh aspek kesejahteraan masyarakat.

“Ini program-program plus yang bagi kami bagus, karena tidak hanya urus sertifikat tanah, tapi memberikan perhatian lebih kepada kehidupan masyarakat kita, dengan bantuan pemberdayaan dan pertanian," jelasnya.

Lebih lanjut, Yosef menegaskan bahwa Reforma Agraria menjadi tugas bersama untuk berkolaborasi untuk melayani masyarakat secara optimal serta membantu meningkatkan ekonomi dan kesejahteraannya.

Tag:  #desa #baumata #jadi #kampung #reforma #agraria #pendapatan #warga #bertambah #dari #produksi #pisang

KOMENTAR