Sinta Wahid: Polisi Dibutuhkan untuk Jaga Kedaulatan Sipil, Bukan Menyakiti Rakyat
- Istri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Sinta Nuriyah Wahid, menegaskan, Polri memiliki peran penting dalam menjaga kedaulatan sipil di negara demokrasi.
Ia mengingatkan agar Polri tidak melenceng dari amanat itu dan tidak justru menyakiti rakyat yang dilindunginya.
Hal tersebut disampaikan Sinta usai menghadiri audiensi antara Gerakan Nurani Bangsa (GNB) dan Komisi Percepatan Reformasi Polri di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta Selatan, Kamis (13/11/2025).
“Bagaimanapun, Republik Indonesia, Kepolisian Republik Indonesia dibutuhkan untuk menjaga kedaulatan sipil dalam negara demokrasi kita. Bukan justru untuk menyakiti rakyat," kata Sinta ditemui di PTIK, Jakarta, Kamis.
Sinta menambahkan, hal tersebut hanya dapat diwujudkan jika penyelenggaraan negara berpihak pada rakyat dan dijalankan secara adil serta berlandaskan pada kedaulatan hukum.
“Ini yang kami bawa datang ke sini untuk berdiskusi dengan Komisi Percepatan Reformasi Kepolisian," ungkap dia.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Dewan Pers sekaligus anggota GNB, Komaruddin Hidayat, mengatakan, tugas polisi merupakan amanah moral yang luhur, yakni menjaga ketertiban sosial dan kemuliaan masyarakat.
“Tugas polisi itu sangat mulia, yaitu menjaga ketertiban sosial dan kemuliaan moral masyarakat," kata Komaruddin.
“Oleh karena itu, sangat wajar dan logis kalau rakyat mengajukan kritik, masukan, saran kalau tugas mulia itu dicederai oleh anggotanya, oleh berbagai hal yang dianggap tidak sejalan dengan tugas mulia itu," ujar dia.
Ia mengapresiasi keterbukaan Komisi Percepatan Reformasi Polri yang disebutnya tidak hanya menerima kritik publik, tetapi juga bersedia diawasi kinerjanya oleh masyarakat.
“Komisi percepatan reformasi membuka diri bagi masyarakat, intelektual, agamawan, profesional untuk menyampaikan kritik dan masukan, bahkan juga siap komisi itu untuk dipantau, dikawal kinerjanya dan seterusnya," ujar dia.
Komaruddin juga menyebut bahwa komisi berencana mengundang tokoh-tokoh pers untuk berdialog dalam waktu dekat.
Langkah ini diambil karena pers dianggap memiliki pengetahuan luas mengenai kondisi sosial dan dinamika masyarakat di lapangan.
Sementara itu, Sinta menambahkan bahwa keterbukaan komisi ini menjadi angin segar dalam membangun kepercayaan publik terhadap reformasi Polri.
“Dengan adanya kegiatan seperti ini, maka semuanya itu akan terhapuskan bahwa kita yang tua-tua tidak hanya mendengarkan obrolan sepihak, tetapi kami ingin menjadikan kelompok GNB dan Komisi Percepatan Reformasi Kepolisian bisa bekerja bersama-sama demi kemakmuran dan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia," tutur Sinta.
Tag: #sinta #wahid #polisi #dibutuhkan #untuk #jaga #kedaulatan #sipil #bukan #menyakiti #rakyat