Jadi Pahlawan Nasional, Gus Dur Dinilai Bangun Fondasi Demokrasi di Indonesia
- Wakil Ketua Komisi X DPR Lalu Hadrian Irfani mengatakan, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur merupakan salah satu sosok yang membangun fondasi demokrasi, toleransi, dan inklusivitas di Indonesia.
Oleh karena itu, ia menilai bahwa Gus Dur sangat layak menerima gelar pahlawan nasional pada Senin (10/11/2025) atau bertepatan dengan Hari Pahlawan.
"Demokrasi, iklim demokrasi yang terbentuk hari ini tidak akan ada, tidak akan harmonis, toleransi tidak akan bisa berjalan kalau misalnya Gus Dur tidak menginisiasi waktu itu. Sehingga sangat wajar sekali dan kami berterima kasih," ujar Lalu di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (10/11/2025).
Tak lupa, ia mengapresiasi pemerintah yang telah memberi gelar pahlawan nasional kepada 10 nama, termasuk Gus Dur.
Jelasnya, pemberian gelar pahlawan nasional telah melewati mekanisme dan proses yang panjang sebelum penetapannya pada Senin (10/11/2025).
"Tentu pemberian gelar yang diberikan oleh Pak Presiden hari ini kepada 10 tokoh. Pertama, kami mengapresiasi langkah-langkahnya," ujar Lalu.
"Proses itu tidak cepat melalui penilaian. Adapun misalnya ada hal-hal masa lalu yang mengakibatkan ada ketersinggungan beberapa pihak, saya rasa wajar saja di negara demokrasi hari ini," sambungnya.
Simbol Keberanian Moral
Sementara itu, Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DPR Jazilul Fawaid menyampaikan apresiasi terhadap pemerintah yang memberi gelar pahlawan nasional kepada Presiden ke-4 Republik Indonesia itu.
Menurutnya, Gus Dur dikenal sebagai sosok yang terus memperjuangkan pluralisme, demokrasi, dan kemanusiaan kepada seluruh rakyat Indonesia tanpa memandang latar belakang agama, suku, maupun golongan.
"Gus Dur adalah simbol keberanian moral dan teladan dalam memperjuangkan kemanusiaan serta demokrasi. Beliau bukan hanya milik warga Nahdlatul Ulama, tetapi milik seluruh bangsa Indonesia," ujar Jazilul lewat keterangannya.
Ia mengatakan, pemberian gelar pahlawan nasional tahun ini menjadi momentum penting bagi generasi muda untuk meneladani perjuangan dan nilai-nilai yang diwariskan Gus Dur.
PKB juga mengapresiasi pemerintah yang memberikan gelar pahlawan nasional kepada Syaikhona Muhammad Kholil.
Baik Gus Dur maupun Syaikhona Muhammad Kholil merupakan sosok besar yang memiliki jasa yang besar kepada bangsa dan negara, terutama dalam bidang keagamaan, kebangsaan, dan kemanusiaan.
“Kami menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada pemerintah atas penganugerahan gelar Pahlawan Nasional kepada Gus Dur dan Syaikhona Kholil. Ini adalah bentuk pengakuan negara atas jasa besar mereka dalam memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan, keadilan, dan kebangsaan," ujar Jazilul.
Jasa Gus Dur
Gus Dur ditetapkan sebagai pahlawan nasional lewat Keputusan Presiden Republik Indonesia (Keppres) Nomor 116/TK/Tahun 2025 tentang Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional yang ditetapkan di Jakarta pada tanggal 6 November 2025.
Presiden ke-4 Republik Indonesia yang berasal dari Jawa Timur ditetapkan sebagai pahlawan dengan perjuangan politik dan pendidikan Islam.
Namanya dikenal sebagai tokoh bangsa yang sepanjang hidupnya mengabdikan diri memperjuangkan kemanusiaan, demokrasi, dan pluralisme di Indonesia.
"KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur adalah tokoh bangsa yang sepanjang hidupnya mengabdikan diri memperjuangkan kemanusiaan, demokrasi, dan pluralisme di Indonesia," ujar pembawa acara saat Presiden Prabowo Subianto menyerahkan gelar pahlawan nasional kepada ahli waris Gus Dur.
Berikut ini 10 nama yang dianugerahi gelar pahlawan nasional oleh Prabowo:
- Almarhum K.H. Abdurrahman Wahid (Bidang Perjuangan Politik dan Pendidikan Islam)
- Almarhum Jenderal Besar TNI H. M. Soeharto (Bidang Perjuangan Bersenjata dan Politik
- Almarhumah Marsinah (Bidang Perjuangan Sosial dan Kemanusiaan)
- Almarhum Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja (Bidang Perjuangan Hukum dan Politik)
- Almarhumah Hajjah Rahmah El Yunusiyyah (Bidang Perjuangan Pendidikan Islam)
- Almarhum Jenderal TNI (Purn) Sarwo Edhie Wibowo (Bidang Perjuangan Bersenjata)
- Almarhum Sultan Muhammad Salahuddin (Bidang Perjuangan Pendidikan dan Diplomasi)
- Almarhum Syaikhona Muhammad Kholil (Bidang Perjuangan Pendidikan Islam)
- Almarhum Tuan Rondahaim Saragih (Bidang Perjuangan Bersenjata)
- Almarhum Zainal Abidin Syah (Bidang Perjuangan Politik dan Diplomasi).
Tag: #jadi #pahlawan #nasional #dinilai #bangun #fondasi #demokrasi #indonesia