MKD Putuskan Ahmad Sahroni Terbukti Langgar Etik, Dinonaktifkan Selama 6 Bulan dan Tidak Dapat Gaji
- Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI memutuskan Anggota DPR dari Fraksi Partai NasDem, Ahmad Sahroni, terbukti melanggar kode etik. Atas pelanggaran tersebut, MKD menjatuhkan sanksi nonaktif selama enam bulan terhadap Sahroni.
Putusan itu dibacakan dalam sidang etik yang digelar di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (5/11). Sidang tersebut juga dihadiri empat anggota DPR nonaktif lainnya yang turut menjadi teradu, yakni Uya Kuya, Nafa Urbach, Eko Patrio, dan Adies Kadir.
“Memutuskan, Teradu Ahmad Sahroni terbukti melanggar kode etik dan dijatuhi sanksi nonaktif selama enam bulan terhitung sejak putusan ini dibacakan,” kata Wakil Ketua MKD, Adang Darojatun, saat membacakan putusan.
Selama dinonaktifkan, MKD memerintahkan agar Ahmad Sahroni tidak mendapatkan hak keuangan atau gaji sebagai anggota dewan.
"Menyatakan teradu masa penonaktifan tidak mendapatkan hak keuangan," tegasnya.
Dalam ruang sidang, kelima teradu duduk sejajar di barisan depan. Raut wajah mereka tampak lesu saat mendengarkan pembacaan putusan.
Sebelumnya, Ketua MKD DPR, Nazaruddin Dek Gam, membeberkan pengaduan terhadap kelima anggota dewan tersebut. Pernyataan ini disampaikan Nazaruddin Dek Gam saat memimpin sidang etik di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (3/11).
"Pada tanggal 4, 9, dan 30 September 2025 yang lalu, Mahkamah Kehormatan Dewan telah menerima pengaduan yang mengadukan sejumlah anggota DPR RI terkait dugaan pelanggaran kode etik," ujar Dek Gam.
Ahmad Sahroni diadukan atas ucapan atau pernyataan langsung di hadapan publik dengan menggunakan diksi yang tidak pantas. Dalam kesempatan itu, MKD turut memutarkan video atas masing-masing aduan tersebut.
Tag: #putuskan #ahmad #sahroni #terbukti #langgar #etik #dinonaktifkan #selama #bulan #tidak #dapat #gaji