Budi Arie Manuver Ingin Masuk Gerindra: Muzani Buka Pintu, Gibran Dukung, PDIP Curiga
- Manuver politik yang dilakukan oleh Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi tengah menjadi sorotan.
Setelah satu dekade dikenal sebagai relawan garis depan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi), Budi Arie kini mengarahkan langkah politiknya dan organisasi Projo ke Partai Gerindra yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto.
Langkah ini diambil dalam Kongres III Projo yang digelar di Hotel Sahid, Jakarta, Minggu (2/11/2025). Pada kongres tersebut, Projo memutuskan untuk mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran.
“Mau ke Gerindra? Iya dong,” ujarnya singkat.
Langkah tersebut dianggap sejalan dengan arah politik Projo yang kini sepenuhnya mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran.
Budi menyebut, pilihannya ini tidak bertentangan dengan posisi Jokowi yang disebut lebih dekat dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
“Iya enggak apa-apa dong (Jokowi lebih dekat ke PSI),” katanya.
Gerindra Buka Pintu
Menanggapi hal itu, Ketua Dewan Kehormatan Gerindra Ahmad Muzani menyebutkan, partainya terbuka bagi siapa pun yang ingin bergabung, termasuk Budi Arie.
“Pada prinsipnya Partai Gerindra itu partai terbuka. Partai yang menerima keanggotaan dari mana saja. Yang penting satu, sudah berumur 17 tahun ke atas atau sudah menikah. Yang kedua, dia WNI,” kata Muzani di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (4/11/2025).
“Kalau memenuhi syarat itu, saya kira kami bisa menerima siapa saja, apalagi seorang Budi Arie yang kita semua sudah tahu siapa beliau,” lanjutnya.
Meski begitu, Muzani mengaku hingga kini dirinya belum sempat bertemu Budi Arie maupun Presiden Prabowo Subianto, untuk membicarakan hal ini.
“Belum. Saya belum ketemu Presiden sejak ada berita ini,” ujarnya.
Gibran Beri Dukungan
Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mendukung langkah politik yang hendak diambil oleh Budi Arie. Dia menilai keputusan Budi Arie dan Projo merapat ke Gerindra adalah langkah yang tepat.
“Seluruh kekuatan relawan memang harus menginduk ke Pak Presiden. Memastikan visi-misi program-program berjalan dengan baik,” kata Gibran di Bandara Rendani Manokwari, Papua Barat, Selasa (4/11/2025).
“Jadi saya berikan apresiasi untuk Projo,” ucapnya.
Putra sulung Jokowi itu menegaskan bahwa keputusan politik semacam itu, tak terkecuali keinginan Budi Arie masuk Gerindra adalah hak setiap warga negara.
“Ya, saya kira itu hak sebagai warga negara untuk bergabung ke partai mana pun. Saya kira itu sudah keputusan yang baik, keputusan yang tepat,” pungkasnya.
PDI-P Curiga Ada “Boncengan Politik”
Namun, langkah politik Budi Arie tak lepas dari kecurigaan PDI-P, partai yang sempat menjadi rumah politik Keluarga Jokowi sebelum bersaing pada Pilpres 2024.
Ketua DPP PDI-P Said Abdullah menduga, manuver Budi Arie membawa Projo ke Gerindra adalah strategi politik yang menyimpan agenda terselubung, misalnya untuk menitipkan Gibran.
“Kalau Budi Arie hari ini mengiring Projo ke Gerindra, kepada Bapak Prabowo, logika politiknya barangkali seperti itu. Itu dari sisi kacamata Budi Arie, kalkulasi politiknya Budi Arie,” ujar Said di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (4/11/2025).
“Apakah ada sesuatu yang disembunyikan oleh Budi Arie? Bahwa dia mendukung Bapak Prabowo sambil akan bonceng sesuatu di belakangnya, dengan nitip Pak Gibran, umpamanya, ya biasa-biasa saja. Kan itu strategi politik saja,” lanjutnya.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) sekaligus Ketua Badan Anggaran (Banggar) Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Said Abdullah menegaskan evaluasi menteri harus berbasis indikator kinerja yang terukur agar keputusan Presiden lebih obyektif.
Kendati demikian, Said menepis anggapan sejumlah pihak bahwa langkah Budi Arie ke Gerindra untuk mencari perlindungan hukum usai terseret isu judi online (Judol).
“Saya tidak melihat dari sisi itu. Karena bagi Gerindra itu bukan tempat kumpulannya para kriminal,” katanya.
Menurut Said, Gerindra maupun PDI-P adalah partai besar yang memiliki tradisi politik kuat, dan menjadi wadah bagi tokoh-tokoh yang ingin memajukan bangsa.
“Gerindra itu ingin jadi partai... sama dengan PDI Perjuangan. Partai itu tempat berkumpulnya orang-orang yang mampu memberikan pemikiran-pemikiran hebat untuk kemajuan bangsa,” pungkasnya.
Dukung Prabowo di 2029
Dalam Kongres III, Wakil Ketua Umum Projo, Freddy Damanik menyatakan secara tegas bahwa Projo akan menyukseskan Prabowo Subianto dalam kontestasi politik 2029.
“Pertama, mendukung dan memperkuat Pemerintahan Prabowo-Gibran. Kedua, mendukung dan memperkuat agenda politik Presiden Prabowo dan menyukseskan Presiden Prabowo pada 2029,” kata Freddy Damanik, saat membacakan hasil resolusi kongres.
Selain mengubah arah dukungan politik, kongres itu juga menandai transformasi besar di tubuh Projo. Logo organisasi yang selama ini menampilkan siluet wajah Jokowi juga resmi akan diganti.
Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad dalam konferensi pers usai berbincang dengan Ketua Umum (Ketum) Projo Budi Arie Setiadi di sela-sela Kongres III Projo di Grand Sahid Jaya, Sudirman, Jakarta Pusat, Sabtu (1/11/2025).
Tak Khianati Jokowi
Budi Arie menegaskan, keputusan itu bukan bentuk pengkhianatan terhadap Jokowi. Menurutnya, ini bagian dari transformasi organisasi agar lebih adaptif dengan perubahan zaman.
“Transformasi Projo adalah keniscayaan. Karena kesejarahan Projo itu lahir untuk mendukung pemerintahan atau pemimpin rakyat yang ada dalam diri Pak Jokowi,” kata Budi kepada Kompas.com, Senin (3/11/2025).
Budi menekankan, Projo tidak semata mendukung figur Jokowi, tetapi nilai-nilai kepemimpinan rakyat yang juga ada dalam diri Prabowo. Dia meyakini langkah ini adalah bentuk cinta terhadap negeri dan rakyat, bukan sekadar manuver politik.
“Kenapa sih kalau yang lain-lain diubah enggak heboh, kok Projo heboh?” ujarnya menyinggung kritik soal perubahan logo.
Budi menegaskan bahwa dirinya bahkan sudah melaporkan rencana perubahan logo itu kepada Jokowi.
Salah satu pertimbangan menghapus siluet wajah Jokowi, kata dia, adalah karena merasa kasihan dengan beban simbolik yang terus disematkan pada mantan presiden tersebut.
“Kasihan juga Pak Jokowi, beban. Dipakai terus lambangnya, mukanya,” ucapnya.
Tak berhenti di situ, Budi Arie kemudian juga mengumumkan niatnya untuk menjadi kader Partai Gerindra.
Tag: #budi #arie #manuver #ingin #masuk #gerindra #muzani #buka #pintu #gibran #dukung #pdip #curiga