Keluarga Benny Laos Tak Mau Berspekulasi soal Isu Dugaan Sabotase, Serahkan Pengusutan Ledakan Speedboat ke Polisi
– Jenazah calon gubernur (cagub) Maluku Utara (Malut) Benny Laos disemayamkan di Rumah Duka (RD) Sentosa di RSPAD Gatot Soebroto kemarin (13/10). Jenazah mantan bupati Pulau Morotai yang meninggal usai meledaknya speedboat di pelabuhan regional Pulau Taliabu, Malut, itu rencananya dikebumikan besok (15/10). Pantauan Jawa Pos, bukan hanya keluarga dan kerabat yang melayat ke Rumah Duka Sentosa.
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian dan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko juga hadir di rumah duka. Tenaga Ahli KSP Ali Mochtar Ngabalin pun terlihat di Sentosa. Komika Rony Imanuel alias Mongol Stres juga tampak di antara kerumunan pelayat.
Perwakilan keluarga Benny Laos, Andi Zulkarnaen Anwar Mallarangeng alias Choel Mallarangeng, mengatakan bahwa musibah meledaknya speedboat pada Sabtu (12/10) itu membuat pihak keluarga sangat terpukul. Bagi keluarga, tragedi tersebut merupakan tikungan tajam sejarah dalam kehidupan keluarga besar Benny Laos. ”Musibah ini sangat berat untuk keluarga,” ujarnya saat ditemui di Rumah Duka Sentosa.
Choel menyebut, saat ini istri Benny Laos, Sherly Tjoanda, masih menjalani perawatan setelah mengalami luka bakar dan patah tulang. Bersama suaminya, Sherly turut menjadi korban insiden ledakan speedboat. ”Istrinya mengalami luka bakar dan sudah mendapat pertolongan,” terangnya.
Seperti diketahui, Benny Laos meninggal dunia usai insiden meledaknya speedboat Bella 72 di pelabuhan regional Bobong, Pulau Taliabu. Insiden itu terjadi tidak lama setelah pengisian bahan bakar minyak (BBM) speedboat. Sebanyak 6 orang meninggal dunia, 10 orang menjalani perawatan, dan 17 lainnya selamat.
Mengenai dugaan kelalaian yang menyebabkan meledaknya speedboat, Choel mengatakan bahwa pihak keluarga menyerahkan sepenuhnya pengusutan tersebut kepada pihak yang berwenang. Dalam hal ini, aparat kepolisian. ”Kami dari pihak keluarga menyerahkan sepenuhnya kepada negara dalam urusan (pengusutan, Red) seperti ini,” imbuhnya.
Choel mengaku sudah mendengar informasi mengenai adanya dua orang tidak dikenal yang naik ke speedboat sebelum insiden ledakan terjadi. Dia juga mendengar hal-hal lain sebelum kejadian tersebut. Namun, dia menyerahkannya kepada pihak yang berwenang. ”Kami tidak boleh berspekulasi karena ini bukan hal yang sesederhana itu,” ujarnya.
Choel menuturkan, pihaknya menghindari komentar yang bersifat spekulasi. ”Ada unsur politik di dalamnya, kontestasi pilkada Maluku Utara sedang berlangsung,” imbuhnya. Dia juga enggan berkomentar banyak mengenai beberapa insiden yang sempat dialami Benny sebelum peristiwa meledaknya speedboat. ”Kalau hal-hal minor, saya kira juga dialami hampir semua paslon,” tuturnya. (tyo/c7/oni)
Tag: #keluarga #benny #laos #berspekulasi #soal #dugaan #sabotase #serahkan #pengusutan #ledakan #speedboat #polisi