Dari Limbah Jadi Berkah, ITS Kembangkan Paving Anti Banjir dari Fly Ash
Dari Limbah Jadi Berkah, ITS Kembangkan Paving Anti Banjir dari Fly Ash. (Humas ITS) (Dony)
14:24
3 November 2025

Dari Limbah Jadi Berkah, ITS Kembangkan Paving Anti Banjir dari Fly Ash

Abu sisa pembakaran batubara kini tak lagi menjadi masalah. Tim Departemen Teknik Infrastruktur Sipil (DTIS) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil mrnyulap fly ash menjadi paving anti banjir. 

Inovasi paving porous berbasis fly ash ini tidak hanya mampu menyerap air, mengurangi genangan, dan ramah lingkungan, tetapi juga memberdayakan masyarakat melalui kolaborasi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). 

Ketua Tim Penelitian DTIS ITS, Eng Yuyun Tajunnisa menilai fenomena banjir kerap terjadi akibat alih fungsi lahan yang mengurangi kemampuan tanah dalam menyerap air, biasanya terjadi di perkotaan. 

“Perkerasan dengan permeabilitas rendah yang banyak digunakan di perkotaan tidak mampu mengalirkan air secara efektif, sehingga air hujan tertahan di permukaan,” terang Yuyun di Surabaya, Senin (3/11).

Apalagi, paving block konvensional memiliki daya serap rendah, sehingga berpotensi menimbulkan genangan. Karena itu, Yuyun menyebut paving porous ini solusi yang mampu menyerap air secara alami.

Tidak hanya itu, paving porous juga ramah lingkungan karena materialnya memanfaatkan limbah pembakaran batubara dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) sebagai pengganti sebagian bahan semen.

"Jadi dapat menekan biaya produksi sekaligus mengurangi emisi karbon. Paving porous kami juga sudah melalui sejumlah pengujian di laboratorium," tambah Yuyun yang juga menjabat Kepala Prodi D4 Teknik Sipil ITS.

Adapun uji yang dilakukan terhadap Paving Anti Banjir karya ITS, meliputi kuat tekan, porositas, dan laju infiltrasi yang disesuaikan dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) 03-0691-1996 dan SNI 7752:2012.

"Hasil pengujian menunjukkan bahwa kombinasi limbah batubara berupa fly ash dan CaCO₃ mampu menghasilkan paving dengan karakteristik mekanis yang kuat serta tingkat permeabilitas tinggi," terang Yuyun. 

Dengan dukungan pendanaan dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek), penelitian Paving Anti Banjir dikembangkan ke tahap hilirisasi dan komersialisasi produk. 

"Upaya ini kami lakukan bersama peneliti dari Departemen Manajemen Bisnis ITS, yang berperan dalam mengkaji potensi pasar serta peluang pengembangan di sektor konstruksi berkelanjutan," tukasnya. (*)

Editor: Dony Lesmana Eko Putra

Tag:  #dari #limbah #jadi #berkah #kembangkan #paving #anti #banjir #dari

KOMENTAR