Prabowo Serukan Persatuan ASEAN, Anggota Komisi I: Indonesia Aktif Mewujudkan Perdamaian
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-26 ASEAN-Republik Korea di Kuala Lumpur Convention Centre (KLCC), Malaysia, Senin (27/10/2025).(Sekretariat Presiden RI)
16:26
27 Oktober 2025

Prabowo Serukan Persatuan ASEAN, Anggota Komisi I: Indonesia Aktif Mewujudkan Perdamaian

Anggota Komisi I DPR RI Okta Kumala Dewi mendukung seruan Presiden Prabowo Subianto agar negara-negara di kawasan Asia Tenggara memperkuat persatuan dan menjaga stabilitas.

Menurut Okta, pesan yang disampaikan Presiden Prabowo dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-47 di Kuala Lumpur itu menunjukkan kepemimpinan Indonesia yang semakin aktif dan berpengaruh di tingkat regional maupun global.

“Pidato Presiden Prabowo menggambarkan kepemimpinan Indonesia yang semakin aktif dalam mewujudkan perdamaian dan stabilitas kawasan. Kehadiran beliau di forum itu menunjukkan bahwa Indonesia merupakan aktor penting dalam menjaga soliditas dan arah strategis ASEAN di tengah perubahan global,” ujar Okta dalam keterangan tertulisnya, Senin (27/10/2025).

Politikus PAN itu menilai ajakan Prabowo agar ASEAN tetap solid di tengah ketidakpastian geopolitik global sangat relevan dengan situasi dunia saat ini.

“Kita tidak boleh membiarkan ASEAN terpecah belah oleh kepentingan global. Pesan Presiden Prabowo bahwa ASEAN harus bersatu dan berdaulat di tengah persaingan kekuatan besar merupakan pesan penting dalam meningkatkan solidaritas ASEAN dan menjaga stabilitas kawasan,” tambahnya.

Lebih lanjut, Okta pun menggarisbawahi pentingnya semangat perdamaian dan kolaborasi antarnegara di kawasan.

Menurut dia, pandangan Prabowo sejalan dengan prinsip “si vis pacem, para pacem” atau “jika ingin perdamaian, bersiaplah untuk damai”.

“Perdamaian tidak bisa hanya menjadi wacana. Dunia, khususnya ASEAN, perlu memperkuat kerja sama dan dialog untuk mewujudkan perdamaian sejati. Prinsip ‘si vis pacem, para pacem’ mengingatkan kita bahwa kekuatan terbesar bukan hanya senjata, tetapi kemauan untuk berdamai dan bekerja sama,” pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto dalam pidatonya pada sesi retret KTT ke-47 ASEAN di Kuala Lumpur, Minggu (26/10/2025), menekankan pentingnya persatuan dan sentralitas ASEAN sebagai fondasi menjaga stabilitas kawasan.

“Dunia saat ini terpecah belah. Persaingan semakin tajam. Kepercayaan memudar. Dan tatanan global kehilangan keseimbangan,” kata Prabowo dalam pidatonya, dikutip dari siaran pers.

Prabowo menegaskan, ASEAN harus bersatu dan tidak mudah terpecah oleh pengaruh kekuatan besar dunia.

“Dalam lingkungan seperti ini, ASEAN harus tetap bersatu. Persatuan dan sentralitas bukan sekadar kata-kata kunci. Tanpanya, kita berisiko dipecah belah oleh kekuatan-kekuatan yang lebih besar,” ujarnya.

Menurut Prabowo, kekuatan ASEAN tidak terletak pada konfrontasi, melainkan pada kemampuan membangun keterlibatan yang konstruktif dan inklusif.

“Itulah cara ASEAN, dipandu oleh dialog, kesabaran, dan saling menghormati. Melalui pendekatan inilah kita telah mengatasi tantangan di masa lalu, dan melalui semangat yang sama kita harus terus bergerak maju,” tutur Prabowo.

Prabowo juga menyoroti pentingnya suara kolektif ASEAN dalam menegakkan prinsip hukum laut internasional, termasuk UNCLOS 1982, serta mendorong penyelesaian awal code of conduct di Laut China Selatan.

“Kita harus terus bersuara satu untuk menegakkan UNCLOS 1982 dan mengupayakan penyelesaian awal kode etik yang efektif dan substantif tahun depan,” ucapnya.

Presiden menutup pidatonya dengan ajakan agar negara-negara anggota ASEAN memperkuat solidaritas dalam menghadapi berbagai tantangan.

“Jika kita terpecah belah, kita kehilangan kredibilitas. Jika kita bersatu, kita tidak bisa diabaikan. Indonesia siap menapaki jalan ini bersama demi perdamaian, demi kesejahteraan, demi rakyat kita,” jelas Prabowo.

Tag:  #prabowo #serukan #persatuan #asean #anggota #komisi #indonesia #aktif #mewujudkan #perdamaian

KOMENTAR