Anggota DPR Anggap Wajar Pengadaan Seragam Baru TNI: Harga Sama, Hanya Ganti Warna
Tampilan baru seragam PDL TNI yang ditampilkan dalam peringatan HUT ke-80 TNI di lapangan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Minggu (5/10/2025).(Kompas.com/Adhyasta Dirgantara)
12:48
7 Oktober 2025

Anggota DPR Anggap Wajar Pengadaan Seragam Baru TNI: Harga Sama, Hanya Ganti Warna

Anggota Komisi I DPR RI, TB Hasanuddin, menyebut pengadaan seragam baru Tentara Nasional Indonesia (TNI) tidak menjadi persoalan karena harganya sama dengan seragam lama.

Hasanuddin mengatakan, setiap tahun seorang prajurit TNI mendapatkan dua setel pakaian dinas lapangan (PDL).

“Ya sudah tinggal ganti warna. Harganya sama kan enggak berubah,” ujar Hasanuddin saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, (7/10/2025).

Hasanuddin tidak mempermasalahkan pengadaan seragam itu dilakukan di tengah efisiensi anggaran pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

Menurutnya, pengadaan pada dasarnya dilakukan setiap tahun.

Bedanya, kali ini TNI membeli seragam dengan corak yang berbeda. Ia mencontohkan, pada 2025, TNI melakukan pengadaan dua setel PDL.

Begitupun pada 2026, pengadaan dilakukan untuk dua setel PDL.

“Sekarang tinggal ganti warna. Harganya sama kan. Itu kebutuhan yang tidak bisa dihindari ya,” tutur Hasanuddin.

Purnawirawan Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Angkatan Darat (AD) itu mengatakan, pergantian corak dan warna PDL TNI berdasar pada kecocokan untuk berkamuflase, bukan persoalan suka atau tidak suka.

PDL berwarna loreng hijau yang sebelumnya sudah digunakan sejak dirinya mulai menjadi prajurit TNI puluhan tahun silam.

“Bukan soal suka dan tidak, itu sesuai dengan hasil riset TNI, mana yang paling cocok dari sisi kamuflase,” tutur politikus PDI-P tersebut.

Sebelumnya, TNI resmi mengganti seragam PDL lama, yakni Loreng Malvinas, yang telah digunakan sejak 1982.

Wakil Panglima TNI Jenderal Tandyo Budi Revita mengatakan, seragam baru itu dirancang agar lebih efektif dalam penyamaran, terutama ketika prajurit menyelinap di hutan atau di medan operasi tertentu.

“Sekarang kan, namanya kan Loreng Malvinas yang lama, dari tahun 1982. Itu yang pertama. Yang kedua, (fungsinya), jadi kalau kita masuk ke hutan dan sebagainya, ini lebih tersamar," kata Tandyo saat ditemui di Gedung Kementerian Pertahanan (Kemenhan), Jakarta, Rabu (1/10/2025).

Seragam TNI itu kemudian mulai digunakan secara resmi pada perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) TNI di Monas pada 5 Oktober 2025.

Tag:  #anggota #anggap #wajar #pengadaan #seragam #baru #harga #sama #hanya #ganti #warna

KOMENTAR