Diterpa Hoaks Siswa Keracunan MBG, Kepala SDS Bina Pusaka: 'Alhamdullilah Engga Ada'
Suasana SDS Bina Pusaka, Koja, Jakarta Utara/(Dimas Choirul/Jawapos.com).
13:56
6 Oktober 2025

Diterpa Hoaks Siswa Keracunan MBG, Kepala SDS Bina Pusaka: 'Alhamdullilah Engga Ada'

Suasana riang belajar di SDS Bina Pusaka, Koja, Jakarta Utara, sempat terusik oleh kabar miring. Isu adanya siswa keracunan makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) sempat menghebohkan lingkungan sekolah. Kabar tersebut tersiar sekitar dua minggu lalu.

Kepala SDS Bina Pusaka, Heni Damayanti, menegaskan bahwa kabar itu hanyalah hoaks. Heni lalu menceritakan bagaimana berita bohong itu sampai ke telinganya.

“Isu dan hoaks itu kemarin menggemparkan kita. Ditelepon sama bu RW, ditelepon sama babinsa katanya ‘bu emang bener katanya SDS Bina Pusaka keracunan?’ ‘Alhamdulillah enggak pak,’ kata saya. Mungkin ada pihak-pihak yang menyeranglah, entah itu enggak suka dengan sekolahannya atau mungkin persaingan catering, kita enggak tahu,” ungkapnya saat dikonfirmasi Jawapos.com. 

Tak berhenti di situ, pekan berikutnya Heni kembali ditelepon oleh aparat. “Minggu kemarin saya ditelepon lagi sama kepolisian katanya ‘bu saya Pak Irfan dari ini katanya cuman mau memastikan emang bener katanya Bina Pusaka ada keracunan?’ saya bilang ‘enggak ada pak Alhamdulillah jangan sampai.’ Jadi isu-isu yang negatif itu masih terus padahal enggak ada Alhamdulillah,” ujarnya.

Kepala SDS Bina Pusaka, Heni Damayanti/(Dimas Choirul/Jawapos.com).

Orang Tua Sempat Cemas
Meski kabar tersebut tidak benar, dampaknya terasa di lingkungan sekolah. Beberapa orang tua murid sempat cemas dan memilih membekali anak mereka makanan dari rumah.

“Alhamdulillah sih alergi enggak ada. Cuman karena isu-isu tadi MBG keracunan jadi orang tua yang takut, akhirnya mereka ngebekelin ganda… karena takut MBG ya itu beracun. Terus kata guru-guru informasikan itu hoaks, pokoknya aman lah kita,” tutur Heni.

Sekolah bersama guru kemudian menenangkan orang tua, memastikan program MBG aman. “Akhirnya ya hari itu karena lagi booming isu-isu kayak gitu yaudahlah besoknya ditekankan enggak usah takut ini udah aman,” tambahnya.

Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Koja 1, Muhamad Zainal Abidin/(Dimas Choirul/Jawapos.com).

Standar Ketat dari SPPG
Terpisah, Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Koja 1, Muhamad Zainal Abidin mengaku akan menyelidiki lebih lanjut sumber kabar hoaks tersebut.

“Saya dapat laporan ketika tadi saya ke sekolah bahwa dari kepala sekolah itu mengeluarkan statement adanya oknum-oknum tertentu yang memberikan hoaks dan fitnah terhadap SPPG. Nah, untuk saat ini kami akan langsung berkoordinasi terhadap kepolisian serta Babinsa untuk menindaklanjuti sebenarnya hoaksnya itu seperti apa,” ujarnya.

Zainal menegaskan bahwa pengolahan makanan di dapurnya dijalankan sesuai standar operasional prosedur dari Badan Gizi Nasional (BGN). “Seperti mengenai adanya sistem pengantaran makanan yang tidak boleh melewati dari golden time waktu, yaitu selama 4 jam. Lalu juga kita di sini sangat menjaga kualitas bahan makanan dengan menggunakan 2 kali metode pemasakan untuk sekolah siang," kata Kepala SPPG Koja 1, Muhamad Zainal Abidin.

Dengan metode itu, kata Zainal, kualitas makanan tetap terjaga hingga sampai ke siswa. Saat ini SPPG Koja 1 melayani 10 sekolah dengan total distribusi 3.448 porsi per hari.

Waspada Hoaks MBG
Sebelumnya, Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) telah gencar meluruskan berbagai informasi negatif dan menyesatkan tentang program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang beredar di media sosial (medsos). Kemkomdigi pun meminta masyarakat tidak percaya begitu saja mengenai isu negatif MBG yang banyak beredar di medsos.

"Kita sedang berhadapan dengan konten media sosial yang seringkali tidak mengedepankan prinsip jurnalistik. Banyak informasi tentang MBG yang beredar justru misleading dan tidak sesuai fakta lapangan," tegas Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid dalam acara Silaturahmi dengan Para Pemimpin Redaksi Media di Jakarta, Kamis (22/5/2025).

Untuk memberikan pemahaman yang utuh, Kemkomdigi menggelar pertemuan khusus antara Kepala BGN Dadang Hendiayana dengan pimpinan redaksi berbagai media. Forum itu menjadi ruang dialog strategis untuk menyampaikan fakta akurat sekaligus meluruskan berbagai misinformasi yang beredar tentang program prioritas Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka ini.

Dalam forum tersebut, Menkomdigi menekankan peran krusial media arus utama dalam menyebarkan informasi yang akurat dan bertanggung jawab. "Kami ingin memperkuat informasi yang paling akurat langsung ke teman-teman media. Dengan begitu, publik mendapatkan gambaran utuh tentang program ini," jelas Meutya.

Editor: Mohamad Nur Asikin

Tag:  #diterpa #hoaks #siswa #keracunan #kepala #bina #pusaka #alhamdullilah #engga

KOMENTAR