Cerita Mendebarkan Relawan Dapur SPPG Benhil: Sempat Panik saat Terjadi Keterlambatan Bahan Baku Imbas Macet Horor
Kepala Satuan Pelaksana Pemenuhan Gizi (SPPG) Bendungan Hilir, Denny Abdullah Nugraha/(Dimas Choirul/Jawapos.com).
18:32
5 Oktober 2025

Cerita Mendebarkan Relawan Dapur SPPG Benhil: Sempat Panik saat Terjadi Keterlambatan Bahan Baku Imbas Macet Horor

Ribuan porsi makanan bergizi gratis (MBG) untuk siswa dan posyandu di Bendungan Hilir, Tanah Abang, Jakarta Pusat, sempat terancam tidak tersalurkan tepat waktu. Pasalnya, kemacetan horor yang terjadi di Jalan Gatot Subroto pada Rabu (24/9) sore, membuat distribusi bahan baku terhambat dan baru tiba malam hari.

Kepala Satuan Pelaksana Pemenuhan Gizi (SPPG) Bendungan Hilir, Denny Abdullah Nugraha, mengatakan bahan baku yang seharusnya datang sore baru bisa diterima sekira pukul 21.00 WIB. “Padahal jumlah yang harus kami siapkan mencapai 3.419 porsi setiap hari. Kalau telat, risikonya besar,” ujarnya kepada Jawapos.com, Jumat (26/9).

Meski demikian, puluhan relawan dapur langsung bergerak cepat. Mereka lembur hingga larut malam untuk memotong sayuran, mengolah lauk, hingga memastikan paket makanan siap didistribusikan ke enam sekolah dan satu posyandu keesokan harinya.

“Kendala terbesar biasanya di sayur-sayuran seperti wortel dan buncis. Jumlahnya banyak sekali dan harus diproses cepat. Tapi alhamdulillah tim kami solid, jadi semua tetap selesai,” kata Denny.

SPPG Bendungan Hilir melibatkan 49 personel, terdiri atas 47 relawan, satu ahli gizi, dan satu akuntan. Sejak program MBG dimulai pada 15 September, dapur ini terus beroperasi melayani siswa SDN Benhil 01, 05, 09, dan 12, SMPN 40, SMKN 19, serta Posyandu Nusa Indah 1 untuk 150 balita dan ibu hamil.

Menurut Denny, antisipasi dan koordinasi menjadi kunci menghadapi situasi darurat. “Yang penting jangan sampai ada kejadian luar biasa seperti keracunan. Kami ingin memastikan makanan benar-benar aman dan bermanfaat bagi generasi penerus,” tegasnya.

Perluas Jangkauan
Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) berkomitmen memperluas jangkauan MBG ke daerah lain. Program ini dirancang agar siswa di berbagai wilayah mendapat akses makanan sehat yang setara.

Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, menegaskan kolaborasi dengan platform digital akan mempercepat distribusi makanan. Kemkomdigi siap menjadi penghubung agar sinergi ini berdampak nyata bagi masyarakat.

“Kementerian Komdigi siap menjadi penghubung untuk mendorong sinergi antara platform digital dan ekosistem kami, sehingga program ini dapat menyasar daerah-daerah yang membutuhkan,” ujar Meutya.

 

Editor: Mohamad Nur Asikin

Tag:  #cerita #mendebarkan #relawan #dapur #sppg #benhil #sempat #panik #saat #terjadi #keterlambatan #bahan #baku #imbas #macet #horor

KOMENTAR