



Rekrutmen Guru dan Siswa Sekolah Rakyat Tambahan Dimulai Pekan Ini, Apa Saja Syaratnya?
- Kementerian Sosial (Kemensos) mulai bersiap membuka pendaftaran siswa, guru, hingga kepala sekolah untuk 100 Sekolah Rakyat tambahan atau tahap II.
Rencananya, Sekolah Rakyat tahap II akan mulai beroperasi bersamaan dengan 100 Sekolah Rakyat tahap pertama yang saat ini sudah rampung persiapannya.
“Dalam minggu ini juga kita akan mulai rekrutmen siswa dan rekrutmen guru serta tenaga kependidikan yang lain,” ujar Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul), di Jakarta, Rabu (2/7/2025).
Dia mengatakan, pemerintah melalui Kementerian Sosial (Kemensos) mengejar target 200 titik Sekolah Rakyat (SR) untuk dibuka pada tahun ajaran baru 2025.
Untuk itu, Kemensos mulai membuka perekrutan siswa dan tenaga pengajar pekan ini untuk 100 titik tambahan di berbagai wilayah Indonesia.
“Sementara yang 100 titik lagi, sekarang sudah kita temukan 94 titik,” lanjutnya.
Syarat rekrutmen siswa
Gus Ipul menegaskan, Sekolah Rakyat merupakan strategi besar Presiden Prabowo Subianto untuk memutus rantai kemiskinan dan menghadirkan pendidikan berkualitas bagi anak-anak dari keluarga miskin ekstrem.
“Sekolah Rakyat ini adalah gagasan besar Presiden Prabowo untuk memuliakan warga miskin, mereka yang selama ini tertinggal dan tersisih dari proses pembangunan. Ini bukan sekadar pendidikan, tapi pemulihan martabat,” ujar Gus Ipul.
Gus Ipul menekankan, Sekolah Rakyat tidak menggunakan sistem seleksi akademik, melainkan berbasis verifikasi administratif dan cek kesehatan.
Peserta didik berasal dari kelompok Desil-1, yakni 10 persen masyarakat termiskin secara nasional.
“Kalau dia benar-benar miskin ekstrem, lalu sehat, dia bisa masuk. Kalau belum sehat, misalnya TBC, Presiden perintahkan untuk disembuhkan dulu, lalu baru masuk,” ungkapnya.
Syarat rekrutmen guru
Gus Ipul juga menegaskan bahwa kepala sekolah harus memiliki empati sosial tinggi dan menjadi pemimpin transformasional, bukan hanya pengelola.
“Kami harapkan Kepala Sekolah memiliki empati sosial, di mana ini adalah kemampuan untuk memahami dan merasakan apa yang dialami orang lain, termasuk memahami perasaan, pikiran, dan perspektif mereka serta bagaimana kondisi sosial yang mempengaruhi mereka,” katanya.
“Kemudian menjadi teladan kerja. Ketika mereka kehilangan arah, kepala sekolah adalah kompas moral kepada mereka,” tegasnya.
Kepala sekolah juga diharapkan menjadi role model, penyemangat, dan kompas moral bagi siswa serta lingkungan sekitar.
Dengan Sekolah Rakyat, Gus Ipul menyebut Presiden Prabowo ingin memastikan tidak ada anak Indonesia yang tertinggal hanya karena faktor kemiskinan atau lingkungan sosial.
“Jadi, ini suatu hal yang luar biasa oleh Presiden, karena Presiden ini sungguh-sungguh memberikan arahan, menawar, dan terus menelusuri perencanaan dan tahapan-tahapan pelaksanaan yang telah dilakukan,” tegas dia.
Persiapan kurikulum
Adapun dalam proses perekrutan siswa Sekolah Rakyat tahap II, pendekatan yang digunakan adalah pendekatan afirmatif dan spesifik, yakni memetakan potensi tiap anak melalui teknologi pengenal bakat serta sistem pendidikan berbasis asrama penuh.
Sekolah Rakyat juga akan menggunakan kurikulum fleksibel (multi-entry dan multi-exit), yang memungkinkan siswa masuk dan keluar sesuai kesiapan dan perkembangan masing-masing.
Sistem pendidikan ini juga memadukan karakter, keterampilan, dan penguatan mental siswa.
“Sekolah Rakyat hadir sebagai upaya culture reset. Membangun ulang budaya pendidikan berkualitas, melalui sistem pendidikan berasrama penuh. Pengelolaan karakter, mental, dan keterampilan,” kata Gus Ipul.
Ia juga menyebutkan bahwa seluruh proses ini didukung banyak kementerian, termasuk Kemendikbudristek, Kemenag, BKN, Bappenas, dan lembaga pendidikan swasta yang menghibahkan modul pembelajaran secara cuma-cuma.
Tahap pertama Sekolah Rakyat telah menetapkan 100 titik lokasi di seluruh Indonesia dengan total 9.700 siswa, 1.554 guru, dan lebih dari 3.000 tenaga kependidikan.
Tahap kedua sedang diproses dengan target tambahan 100 titik baru yang akan menampung lebih dari 10.000 siswa lagi.
“Total tahun ini ditargetkan 200 Sekolah Rakyat berasrama rintisan, yang meskipun bangunannya sementara, tapi fasilitasnya layak dan memadai,” jelas Gus Ipul.
Dengan tambahan ini, pemerintah menargetkan bisa menampung lebih dari 10.000 siswa baru, melengkapi 9.700 siswa yang sudah diterima di 100 titik pertama.
Sekolah Rakyat akan mulai melaksanakan proses belajar pada 14 Juli 2025 dengan agenda masa orientasi dan matrikulasi, guna mengenalkan siswa, guru, dan kepala sekolah satu sama lain.
“Yang 100 titik di 14 Juli sudah dimulai. Nanti ada beberapa titik dari 100 tambahan ini juga akan bergabung tanggal 14, tapi sebagian lagi mungkin di akhir Juli, tergantung kesiapan sarana-prasarananya,” jelas Gus Ipul.
Gus Ipul memastikan bahwa proses penerimaan siswa dan guru akan rampung sebelum 15 Juli 2025.
Sementara itu, sejumlah lokasi masih dalam tahap renovasi sarana dan prasarana, yang dilakukan secara paralel.
“Insya Allah, penerimaan siswa dan guru tuntas sebelum 15 Juli. Tapi kita masih menunggu penyelesaian renovasi fasilitasnya. Koordinasi terus berjalan dengan berbagai kementerian dan lembaga,” katanya.
Gus Ipul mengapresiasi dukungan lintas kementerian dalam menyukseskan Sekolah Rakyat.
Ia menyebut koordinasi melibatkan Kementerian Dalam Negeri, Kementerian PU, Kementerian PAN-RB, BKN, Kemendikbudristek, Kemenkominfo, dan Kementerian Agama, termasuk dukungan penuh dari Sekretariat Negara dan Seskab.
“Alhamdulillah, koordinasinya sangat baik. Semua kementerian dan lembaga kompak mendukung. Kita hanya tinggal menyesuaikan waktu peluncuran resmi oleh Presiden,” tegas dia.
Tag: #rekrutmen #guru #siswa #sekolah #rakyat #tambahan #dimulai #pekan #saja #syaratnya