



Respons Fadli Zon soal Demo Tolak Penulisan Ulang Sejarah: Biasa Saja, Aspirasi...
- Menteri Kebudayaan (Menbud) RI Fadli Zon menanggapi santai aksi Koalisi Masyarakat Sipil yang menolak dan meminta dihentikannya penulisan ulang sejarah oleh pemerintah.
“Ya, biasalah, kita dulu juga begitu,” ujar Fadli Zon, di Gedung DPR RI, Rabu (2/7/2025).
“Biasa sajalah, aspirasi ya,” sambung dia.
Meski begitu, Fadli mengingatkan semua pihak untuk tidak langsung menghakimi proyek penulisan ulang sejarah yang sedang dilakukan.
Sebab, proses penulisan masih berlangsung sambil mendengarkan masukan dari berbagai pihak.
“Tadi kita sudah, Anda kan dengar sendiri hasil rapat ya, kita akan uji publik gitu. Jadi, enggak ada masalah, kita uji publik kan, memang rencananya begitu. Jadi, lihat dulu hasilnya, jangan kita menghakimi sesuatu yang belum ada,” pungkas dia.
Diberitakan sebelumnya, rapat kerja Komisi X DPR RI bersama Menteri Kebudayaan Fadli Zon, Rabu (2/7/2025), di Gedung DPR RI diwarnai aksi protes dari Koalisi Masyarakat Sipil.
Sejumlah anggota koalisi yang hadir di balkon ruang rapat mendadak membentangkan spanduk dan poster sebagai bentuk penolakan terhadap proyek penulisan ulang sejarah nasional.
Aksi dimulai saat Fadli Zon hendak menyampaikan tanggapan terhadap pertanyaan sejumlah anggota dewan dalam rapat.
Tiba-tiba, koalisi masyarakat sipil membentangkan spanduk bertuliskan tuntutan mereka di pagar balkon ruang rapat.
“Hentikan pemutihan sejarah!” teriak salah satu perwakilan koalisi, yang langsung disambut teriakan serupa dari rekan-rekannya.
“Dengarkan suara korban!” seru lainnya.
Koalisi juga menyerukan agar pemerintah dan DPR RI menghentikan rencana pemberian gelar pahlawan nasional kepada Presiden ke-2 RI Soeharto.
“Tolak gelar pahlawan Soeharto!” teriak mereka.
Mendengar seruan tersebut, pimpinan dan anggota Komisi X beserta Fadli Zon dan jajarannya langsung menoleh ke arah balkon tempat aksi berlangsung.
Wakil Ketua Komisi X DPR RI Lalu Hadrian Irfani yang memimpin rapat pun langsung meminta massa menghentikan aksinya dan kembali ke tempat duduk masing-masing.
“Saya rasa cukup ya, cukup. Tolong kembali ke tempat masing-masing,” ujar Lalu.
Namun, permintaan itu tidak langsung diindahkan.
Koalisi masyarakat sipil terus melontarkan tuntutan mereka, termasuk menolak kebijakan yang serupa dengan masa Orde Baru.
“Lawan sisa-sisa Orde Baru!” seru mereka dari balkon.
Melihat situasi yang tak kondusif, Lalu lantas meminta petugas pengamanan dalam DPR RI untuk mengusir massa aksi dari ruang rapat.
“Ya silakan kembali ke tempat masing-masing. Pamdal, tolong diamankan,” kata Lalu.
Setelahnya, anggota koalisi melipat spanduk dan poster mereka, sebelum akhirnya diminta petugas pengamanan dalam DPR RI untuk meninggalkan balkon ruang rapat.
Tak sampai di situ, mereka juga digiring keluar dari lingkungan Kompleks Parlemen Senayan oleh petugas pengamanan dalam DPR RI.
Tag: #respons #fadli #soal #demo #tolak #penulisan #ulang #sejarah #biasa #saja #aspirasi