Konflik Iran-Israel Dikhawatirkan Berdampak pada Perpecahan Antar Negara di Asia
Serangan Angkatan Udara Israel terhadap ibu kota Iran, Teheran, pada 23 Juni 2025. (Mohammadjavad Alikhani via Wikimedia Commons)
11:40
30 Juni 2025

Konflik Iran-Israel Dikhawatirkan Berdampak pada Perpecahan Antar Negara di Asia

- Ketegangan geopolitik antara Iran dan Israel ternyata memicu kekhawatiran mendalam di kalangan masyarakat Indonesia. Berdasarkan hasil survei terbaru yang dirilis Media Survei Nasional (Median), sebanyak 50,2 persen publik menyatakan kekhawatiran bahwa konflik tersebut dapat berdampak luas, termasuk berpotensi memicu perpecahan antar negara di kawasan Asia.

Direktur Eksekutif Median, Rico Marbun, menyatakan temuan ini mengindikasikan adanya kegelisahan sosial yang tidak boleh diabaikan oleh para pembuat kebijakan.

“Jadi temuan ini mengonfirmasi adanya perasaan publik bahwa mereka mengkhawatirkan pecah konflik di sekitar Asia. Tentunya ini pada akhirnya memengaruhi banyak hal, mulai dari perilaku sosial masyarakat hingga cara elite kita dalam mengambil kebijakan,” kata Rico dalam konferensi pers secara daring, Senin (30/6).

Rico menuturkan, kekhawatiran publik ini bisa dijadikan pijakan dalam pengambilan keputusan strategis, termasuk langkah diversifikasi sumber pembelian alat utama sistem persenjataan (alutsista) oleh pemerintah Indonesia.

“Kalau kita bisa lihat dalam konteks ini, langkah Presiden yang mendeversifikasi pembelian alutsista dari berbagai negara mungkin salah satunya bisa digunakan untuk menjawab kekhawatiran ini,” ujar Rico.

Selain kekhawatiran terhadap konflik, survei Median juga mencatat tingkat ketidaksukaan publik terhadap beberapa negara. Menurutnya, ketidaksukaan publik itu dapat mencerminkan posisi emosional masyarakat dalam menyikapi dinamika internasional.

“Salah satu negara yang dominan sekali dalam hal ini adalah Israel, dengan 60,8 persen publik menyatakan tidak suka. Lalu disusul Amerika Serikat 9,2 persen, India 5,5 persen, Kamboja 4,6 persen, dan 3,1 persen lainnya,” terang Rico.

Ia menambahkan, tren ketidaksukaan terhadap Israel mengalami peningkatan signifikan dibanding hasil survei beberapa bulan lalu.

“Kalau seingat saya dari survei sebelumnya, angka ketidaksukaan terhadap Israel tidak setinggi ini. Tapi sekarang ini terjadi peningkatan yang sangat besar dari publik,” ungkapnya.

Rico menegaskan, hasil survei ini diharapkan menjadi bahan refleksi bagi para pemimpin dan elite nasional dalam mengelola hubungan luar negeri, serta menjaga stabilitas sosial dalam negeri di tengah tensi geopolitik global.

“Ini jumlah yang sangat besar ya, satu dari dua netizen kita mengkhawatirkan perang. Jadi kekhawatiran ini jangan dianggap remeh,” pungkasnya.

Editor: Sabik Aji Taufan

Tag:  #konflik #iran #israel #dikhawatirkan #berdampak #pada #perpecahan #antar #negara #asia

KOMENTAR