Sri Mulyani Perkirakan MBG Bisa Sedot APBN Rp 240 Triliun Tahun Ini
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati setelah menghadiri Rapat Paripurna DPR RI Ke-18 Masa Persidangan III Tahun Sidang 2024-2025 di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (20/5/2025).(KOMPAS.com/ISNA RIFKA SRI RAHAYU)
11:04
2 Juli 2025

Sri Mulyani Perkirakan MBG Bisa Sedot APBN Rp 240 Triliun Tahun Ini

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan bahwa APBN 2025 diperkirakan bakal mengalami defisit hingga Rp 662 triliun.

Ini adalah rekor angka defisit era transisi tertinggi dalam sejarah Indonesia, baik dari sisi angka maupun persentase rasionya dengan produk domestik bruto (PDB).

Jumlah perkiraan defisit APBN 2025 ini setara dengan 2,78 persen dari produk domestik bruto (PDB). Utang pemerintah diprediksi akan naik signifikan guna menutup defisit.

Kendati demikian, beberapa pos belanja pemerintah tidak bisa dipangkas, bahkan anggarannya bisa terus ditambah, salah satu belanja yang tak bisa diganggu gugat adalah program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Sri Mulyani bilang, bila mengacu pada outlook APBN 2025, dana untuk MBG sudah dianggarkan Rp 71 triliun, lalu naik menjadi Rp 116 triliun. Selama program berjalan, anggarannya bisa melonjak lebih tinggi lagi.

"Kalau kita lihat dari sisi outlook anggaran dari mulai Rp 71 triliun ke Rp 116 triliun," beber Sri Mulyani rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR RI, dikutip pada Rabu (2/7/2025).

"Bahkan kalau keseluruhan program mungkin bisa mencapai Rp 240 triliun atau dalam hal ini cukup signifikan dalam porsi belanja pemerintahm," tambahnya.

Kenaikan anggaran MBG dari outlook APBN karena ada penambahan penerima manfaat, maupun jumlah pembangunan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).

Hingga tahun 2026, pemerintahan Presiden Prabowo menargetkan jumlah SPPG yang beroperasi di seluruh Indonesia bisa mencapai 30.000 unit. Sementara per 30 Juni 2025, jumlah SPPG sudah terbangun 1.863 unit.

"Dengan MBG kita harap ciptakan multiplier effect baik dari sisi demand maupun supply, dari supply chainnya, maupun dari sisi masyarakat atau keluarga yang anak-anaknya akan menjadi generasi muda yang sehat," tutur Sri Mulyani.

Realisasi MBG baru 7 persen

Sri Mulyani menyebut, realisasi MBG baru mencapai 7 persen dari total anggaran MBG yang sudah dianggarkan dalam APBN 2025 sebesar Rp 71 triliun.

"Untuk makan bergizi gratis sampai dengan Juni, yaitu bulan ke-6 dari sisi realisasi anggaran adalah Rp 5 triliun atau dalam hal ini baru 7 persen," kata dia.

Selama paruh pertama 2025 kemarin, program MBG telah disalurkan kepada 5,58 juta penerima manfaat.

Realisasi tersebut juga masih cukup jauh dari target penerima manfaat MBG di tahun ini yang sebanyak 82,9 juta orang dan 30.000 SPPG beroperasi.

"Maka masih akan dibutuhkan upaya keras untuk bisa mencapai pada 6 bulan terakhir. Jadi ini akan menjadi tantangan di semester kedua," ucapnya.

Tutup defisit APBN 2025

Guna menutup defisit APBN 2025, Sri Mulyani baru-baru ini mengajukan permohonan penggunaan sisa anggaran lebih (SAL) sebesar Rp 85,6 triliun kepada DPR RI.

Dalam depan para anggota dewan, Sri Mulyani menyampaikan bahwa outlook defisit APBN hingga akhir 2025 diproyeksi mencapai Rp 662 triliun atau jauh melebihi target dan beberapa penyebabnya.

"Kami akan meminta persetujuan DPR menggunakan sisa anggaran lebih Rp 85,6 triliun sehingga kenaikan defisit tidak harus dibiayai semua dengan penerbitan surat utang,” ujarnya.

Pelebaran defisit ini, kata Sri Mulyani disebabkan oleh potensi tidak tercapainya target penerimaan negara.

Untuk menghindari ketergantungan penuh pada pembiayaan melalui penerbitan utang, Menkeu berencana memanfaatkan sebagian dari SAL tahun anggaran 2024 yang tercatat Rp 457,5 triliun.

Dengan proyeksi defisit yang melebar, penggunaan sebagian dari SAL menjadi alternatif pembiayaan strategis untuk mengurangi beban utang baru. SAL akan digunakan untuk mendukung pembiayaan defisit, menutup kewajiban pemerintah, serta belanja prioritas.

“Dengan penggunaan SAL, ini akan membantu menjaga keseimbangan fiskal dan mengurangi tekanan terhadap pembiayaan melalui surat berharga negara,” imbuhnya.

(Penulis: Isna Rifka Sri Rahayu | Editor: Sakina Rakhma Diah Setiawan, Aprillia Ika, Erlangga Djumena)

 

Tag:  #mulyani #perkirakan #bisa #sedot #apbn #triliun #tahun

KOMENTAR