DPR Bicara Potensi Pelanggaran Usai Wamen Sindir Gaya Direksi BUMN Hidup Glamor dan Istri Dikawal
Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi PKB, Nasim Khan, menyoroti para Direksi BUMN yang masih gemar dikawal ajudan atau protokol berlebihan. (Ist)
18:56
20 Juni 2025

DPR Bicara Potensi Pelanggaran Usai Wamen Sindir Gaya Direksi BUMN Hidup Glamor dan Istri Dikawal

Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi PKB, Nasim Khan, menyoroti para Direksi BUMN yang masih gemar dikawal ajudan atau protokol berlebihan, bahkan hingga melayani istri mereka.

Hal ini sebelumnya terkuak seperti apa yang disindir oleh Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sekaligus Chief Operating Officer (COO) Danantara Dony Oskaria.

Menurutnya, jika para Direksi BUMN benar bergaya seperti itu, maka ada potensi pelanggaran.

Ia menegaskan, bahwa UU Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) melarang penggunaan fasilitas negara untuk kepentingan pribadi.

"Undang-Undang BUMN dan aturan turunan Kementerian BUMN menekankan prinsip profesionalisme, transparansi, dan akuntabilitas. Jika gaya hidup mewah berasal dari penyalahgunaan dana BUMN, maka bisa berujung pada proses hukum pidana," kata Nasim kepada Suara.com, Jumat (20/6/2025).

Selain itu, kata dia, perlu adanya tindakan tegas untuk mengatasi para Direksi BUMN seperti yang disindir oleh Doddy.

"Kementerian BUMN maupun KPK seharusnya melakukan audit independen. Memberlakukan sanksi tegas jika terbukti ada pelanggaran," katanya.

"Menerapkan dan mengawasi kode etik pejabat BUMN. Mengedepankan transparansi, termasuk pelaporan harta kekayaan (LHKPN)," sambungnya.

Di sisi lain, Nasim menyampaikan jika para Direksi BUMN mempunyai gaya hidup glamor justru akan mempengaruhi kepercayaan publik.

"Masyarakat memiliki ekspektasi tinggi terhadap BUMN sebagai perpanjangan tangan negara. Perilaku buruk di level atas akan menurunkan kepercayaan publik dan berdampak pada reputasi perusahaan serta kepercayaan investor," ujarnya.

Ia pun mengingatkan, gaya hidup glamor direksi BUMN dengan fasilitas negara dan keluarga seharusnya menjadi perhatian serius.

"BUMN bukan milik pribadi, melainkan milik rakyat. Karena itu, pengelolaannya harus menjunjung tinggi integritas dan tanggung jawab. Kecuali memang fasilitas & milik pribadi, atau biaya pribadi dipersilahkan," pungkasnya.

Sebelumnya, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sekaligus Chief Operating Officer (COO) Danantara Dony Oskaria menyindir pedas direksi BUMN yang masih gemar dikawal ajudan atau protokol berlebihan, bahkan hingga melayani istri mereka.

"Saya minta ini jangan dilakukan," kata Dony tegas dalam diskusi bersama Ikatan Alumni Fakultas Ilmu Komunikasi (IKA Fikom) Universitas Padjadjaran (Unpad) di Hutan Kota Plataran GBK, Jakarta Selatan, ditulis Kamis (19/6/2025).

Dony Oskaria. [Dok. Antara]Dony Oskaria menyindir direksi BUMN. [Dok. Antara]

Menurut Dony, keberadaan ajudan yang terlampau banyak sama sekali tidak relevan dengan tugas direksi BUMN yang sejatinya ditugaskan untuk mengabdi kepada perusahaan negara. Ia menyoroti bahwa fenomena ini nyaris tidak pernah ditemuinya pada para pejabat negara atau CEO perusahaan besar di luar negeri.

"Saya ketemu juga banyak CEO-CEO di dunia tidak ada punya protokol 10, ya ajudannya 8 gitu. Saya bilang kita apalagi pegawai negara. Ini kan pekerjaan aja," kritiknya, membandingkan praktik di Indonesia dengan standar profesionalisme global.

Puncak dari kegusaran Dony terungkap dalam sebuah pengakuan mengejutkan. Ia bahkan pernah secara langsung mengusir ajudan direksi BUMN yang memenuhi kantor Danantara saat salah satu direksi BUMN tersebut berkunjung. Kejadian ini terjadi saat Dony masih berkantor di Plaza Mandiri.

"Sempat saya pernah mengusir para ajudan itu di lantai. Waktu saya masih di Plaza Mandiri. Saya bilang, ini kenapa orang ramai sekali di lantai. Saya usir, saya nggak mau lagi lihat ada orang (banyak), emangnya mau diculik, siapa yang mau culik mereka juga ya kan?" katanya, dengan nada yang menunjukkan keheranan sekaligus ketidaksetujuannya terhadap praktik tersebut.

Namun, Dony mengklaim bahwa kini sudah ada perubahan positif. Para direksi BUMN mulai menunjukkan itikad baik dengan tidak lagi membawa rombongan ajudan yang berlebihan. Bahkan, ia mengaku senang melihat ada direksi yang sudah berani datang tanpa pengawalan sama sekali.

"Sekarang saya sudah happy tuh kalau datang ke Danantara yang tadinya Dirut (Direktur Utama) ajudanya 15, sekarang dia datang sendiri. Saya bilang, wah bagus ini datangnya sudah sendiri," ujarnya, memberikan apresiasi atas perubahan perilaku tersebut.Tak berhenti di situ, Dony Oskaria juga menyampaikan pesan penting lainnya kepada direksi BUMN. Ia secara spesifik meminta agar istri dari direksi tidak lagi terlibat dalam urusan kantor. Baginya, BUMN bukanlah warisan keluarga yang bisa diatur sesuka hati.

"Saya nggak mau itu istri nentuin gorden, istri nentuin penyanyi, istri nentuin acara gitu. Ini kan kantor, bukan warisan orang tua gitu," tegasnya.

Asal tahu saja, Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia) adalah badan pengelola investasi strategis yang mengonsolidasikan dan mengoptimalkan investasi pemerintah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

Nama ”Daya Anagata Nusantara” diberikan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto. "Daya" berarti energi, "Anagata" berarti masa depan, dan "Nusantara" merujuk pada Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang secara keseluruhan mencerminkan kekuatan dan potensi masa depan Indonesia.

Untuk mencapai tujuan strategisnya, Danantara Indonesia berkomitmen untuk mendorong transformasi ekonomi dengan pendekatan profesional dan menerapkan good governance. Danantara Indonesia berkomitmen untuk meningkatkan efisiensi aset, menarik investasi global, dan memperkuat daya saing Indonesia di sektor strategis, sehingga menciptakan kemakmuran yang merata bagi seluruh rakyat Indonesia.

Editor: Dwi Bowo Raharjo

Tag:  #bicara #potensi #pelanggaran #usai #wamen #sindir #gaya #direksi #bumn #hidup #glamor #istri #dikawal

KOMENTAR