



Dosen UI Sebut Hasto Pernah Mengeluh Namanya “Dijual” Seseorang
- Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Indonesia (UI) Cecep Hidayat menyebut, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto, pernah mengeluh namanya “dijual” seseorang untuk mendapatkan keuntungan tertentu.
Cecep merupakan teman satu angkatan Hasto dalam program doktoral Ilmu Pertahanan di Universitas Pertahanan (Unhan) RI.
Ia dihadirkan sebagai saksi meringankan (a de charge) dalam sidang dugaan suap dan perintangan penyidikan Harun Masiku yang menjerat Hasto, di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat, Jumat (20/6/2025).
"Jadi gini, kalau kepada saya enggak pernah. Tapi, Pak Hasto pernah ngeluh juga ada yang makai-makai ini nih, apa namanya, menggunakan nama saya,” kata Cecep, di ruang sidang, Jumat.
Cecep menuturkan, Hasto tidak mempersoalkan hal itu lebih jauh.
Elite partai banteng itu, kata dia, kerap merasa tidak tega.
Cecep lalu memutuskan untuk tidak menanyakan hal itu lebih jauh karena merasa tidak pantas mengetahuinya.
“Mungkin karena gini, ini kan orang yang enggak tegaan juga ya, Pak Hasto mungkin enggak tegaan,” tutur dia.
Pada persidangan itu, kuasa hukum Hasto, Maqdir Ismail, juga mendalami apakah Hasto juga tidak pernah menawarkan jabatan kepada teman seangkatannya yang banyak berasal dari tiga matra TNI.
“Mengingat kedekatan Pak Hasto dengan pejabat-pejabat tertentu di negeri ini ketika itu?” tanya Maqdir di ruang sidang.
“Sepanjang yang saya ketahui, itu enggak pernah ya,” jawab Cecep.
Menurut dia, selama berinteraksi dengan teman-teman satu angkatan di Unhan, Hasto hanya datang, berdiskusi, berbincang, menyantap makanan, dan bernyanyi bersama.
“Hanya itu, atau olahraga paling mungkin sekarang bahkan olahraga terus,” ujar Cecep.
Maqdir lalu menanyakan lebih lanjut, apakah Hasto pernah menawarkan sesuatu kepada Cecep yang berdinas sebagai dosen di UI untuk mendapatkan jabatan di kampus.
Hasto, kata Maqdir, memiliki kedekatan dengan Rektor UI, Ari Kuncoro.
“Bahwa saudara ditawarkan mau enggak jadi ketua jurusan atau menjadi dekan? Pernah enggak?” tanya Maqdir.
“Enggak,” jawab Cecep.
Cecep mengaku, selama berinteraksi dengan Hasto, ia lebih banyak mendiskusikan persoalan akademik dan pandangan politik kebangsaan.
Misalnya, Hasto terobsesi dengan gagasan besar Presiden Pertama RI Soekarno dan Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri.
“Beliau ingin mengkontekstualisasikan saja ya. Nah, istilahnya partai politik gitu,” kata Cecep.
Dalam kasus ini, pengacara Hasto berulangkali menyebut nama kliennya dijual eks kader PDI-P, Saeful Bahri, untuk mendapatkan keuntungan tertentu.
Tag: #dosen #sebut #hasto #pernah #mengeluh #namanya #dijual #seseorang