



Israel Serang Iran, Muslimat NU Sebut Perempuan Rentan Jadi Korban Peperangan
- Serangan Israel ke Iran terus mendapatkan sorotan dari sejumlah kalangan di Indonesia. Kali ini disuarakan Ketua Umum Dewan Pembina PP Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Khofifah Indar Parawansa. Dia menyebut kelompok perempuan, termasuk anak-anak rentan jadi korban dalam peperangan.
"Baru saja Israel menyerang Iran. Ada korban tewas," kata Khofifah di sela peresmian pelatihan Paralegal Muslimat NU di kantor Kementerian Hukum di Jakarta pada Sabtu (14/6). Pelatihan ini diikuti 2.500 kader Muslimat NU di seluruh Indonesia secara virtual dan tatap muka atau hybrid
Dalam sambutannya Khofifah menyinggung gejolak keamanan di Timur Tengah. Gubernur Jawa Timur dua periode itu mengatakan, dunia internasional perlu bersama-sama untuk membangun kesejukan. Selain itu, komunitas global juga harus bahu membahu serta bekerjasama. Untuk bersama-sama membangun peradaban dunia yang damai dan penuh persaudaraan. Khofifah kembali mengingatkan dalam setiap peperangan, perempuan dan anak-anak sering berada di posisi yang rentan jadi korban.
Dalam kesempatan itu, Khofifah juga mengingatkan adanya Beijing Declaration and Platform of Action yang disepakati pada 1995 lalu. "Isinya adalah 12 poin aksi untuk perempuan," katanya. Beijing Declaration Platform of Action itu dibahas dan disahkan oleh tokoh-tokoh perempuan dunia.
Dari 12 poin aksi itu, salah satunya adalah Perempuan dalam Situasi Konflik Bersenjata. Poin ini dibuat untuk melindungi dan memenuhi hak-hak perempuan dalam situasi konflik bersenjata. Kemudian juga ada poin Kekerasan Terhadap Perempuan. Tujuannya untuk menghapus segala bentuk kekerasan terhadap perempuan. Dia menegaskan konflik dimana-mana itu akan berdampak pada masyarakat umum. Terutama perempuan dan anak-anak.
Pembukaan pelatihan paralegal untuk kader Muslimat NU itu juga dihadiri oleh Menteri Hukum Supratman Andi Agtas. Dia menyambut baik keterlibatan NU dalam urusan pendampingan masyarakat terkait persoalan hukum. Nantikan para kader Muslimat NU itu bisa memperkuat keberadaan Pos Bantuan Hukum (Posbakum) di desa-desa.
Kementerian Hukum mempunyai target 7.000-an Posbakum di desa-desa. "Sekarang sudah terbentuk 5.008 Posbakum," katanya. Kemudian Muslimat NU lewat pelatihan paralegal 2.500 kadernya, akan membentik 1.794 Posbakum. Sehingga di Indonesia akan ada 6.802 Posbakum di desa atau kelurahan. (wan)
Tag: #israel #serang #iran #muslimat #sebut #perempuan #rentan #jadi #korban #peperangan