Lengkapi Dua Kapal Perang Buatan Jerman, KSAL Tertarik Alat Buru Ranjau Buatan Lokal
KSAL Laksamana TNI Muhammad Ali berkeliling di arena Indo Defence, JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat pada Jumat (13/6). (Syahrul Yunizar/JawaPos.com).
07:56
14 Juni 2025

Lengkapi Dua Kapal Perang Buatan Jerman, KSAL Tertarik Alat Buru Ranjau Buatan Lokal

 - Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali berkeliling di arena Indo Defence 2024 pada Jumat (13/6). Berdasar pantauan JawaPos.com, Ali berkeliling di arena Indo Defence sekitar pukul 10.10 WIB pada Jumat (13/6). Dia menunjukkan ketertarikannya terhadap alat buru ranjau buatan lokal.

Ali menyatakan bahwa saat ini instansinya masih melakukan penjajakan untuk beberapa kapal yang bisa menambah kekuatan Angkatan Laut. Khususnya kapal-kapal yang memiliki teknologi autonomous atau kapal-kapal tanpa awak. Dia ingin tim patroli TNI AL mulai diperkuat dengan kapal tanpa awak.

”Kalau kapal patroli baik yang berawak maupun tanpa awak, unmanned surface vehicle maupun yang unmanned underwater vehicle atau autonomous,” imbuhnya.

Salah satu booth yang dikunjungi oleh Ali adalah booth milik Sangkuriang Internasional. Di lokasi itu, Ali tampak berbincang serius dan menunjukkan ketertarikannya terhadap alat buru ranjau karya anak bangsa yang diberi nama Jalarov S11.

Direktur R&D Sangkuriang Internasional Agung Aswamedha menyampaikan bahwa tersebut dipastikan cocok untuk disematkan pada kapal perang buru ranjau milik TNI AL. Khususnya dua kapal buru ranjau buatan Jerman, KRI Pulau Fani-731 dan KRI Pulau Fanildo-732.

”Jalarov S11 adalah semi-autonomous underwater vehicle atau semi-ROV. Jadi, memang ini dibutuhkan untuk kebutuhan mission profile. Karena kami sebagai grup perusahaan, kami fokus untuk men-support TNI AL,” kata dia saat diwawancarai oleh awak media.

Menurut Agung, saat ini ranjau laut sudah berteknologi tinggi. Banyak ranjau laut disematkan teknologi cerdas. Sehingga dibutuhkan alat buru ranjau yang tidak kalah cerdas. Tujuannya untuk memastikan ranjau-ranjau laut bisa dimusnahkan secara efektif dan efisien.

”Ini salah satu yang membuat KSAL tertarik juga. Tadi KSAL ke sini dan dia sangat terkesan. Ini produk dalam negeri, tingkat kandungan lokalnya cukup tinggi,” imbuhnya.

Selain itu, Agung mengatakan bahwa ketertarikan KSAL terhadap alat buru ranjau yang dibuat oleh perusahaannya karena diproduksi dalam negeri. Sehingga bisa membuat TNI AL lebih tenang dengan kepastian ketersediaan suku cadang di Indonesia.

”Karena ini diproduksi dalam negeri. Jadi, mereka tenang, after sales-nya pasti kami dukung. Kalau ada kerusakan, ada kustomisasi, pasti kami akan dukung,” tegasnya.

Editor: Sabik Aji Taufan

Tag:  #lengkapi #kapal #perang #buatan #jerman #ksal #tertarik #alat #buru #ranjau #buatan #lokal

KOMENTAR