Situasi Timur Tengah Memanas, Kemenlu Minta WNI Tunda Perjalanan ke Israel dan Iran
Foto yang dirilis oleh saluran Telegram resmi Korps Garda Revolusi Iran, Sepah News, Jumat (13/6/2025) menunjukkan asap mengepul dari sebuah lokasi yang dilaporkan menjadi sasaran serangan Israel di ibu kota Iran, Teheran.(SEPAH NEWS via AFP)
20:56
13 Juni 2025

Situasi Timur Tengah Memanas, Kemenlu Minta WNI Tunda Perjalanan ke Israel dan Iran

- Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (PWNI) Kementerian Luar Negeri RI, Judha Nugraha, meminta agar WNI bisa menunda perjalanan ke Iran dan Israel.

Imbauan ini dikeluarkan pasca serangan yang dilakukan Israel terhadap Iran pada Jumat (13/6/2025) dini hari.

"Bagi WNI yang berencana melakukan perjalanan ke Iran dan Israel agar menunda perjalanan," kata Judha dalam keterangannya, Jumat.

Selain itu, Judha juga mengimbau agar WNI yang memiliki rencana penerbangan melalui wilayah Timur Tengah untuk mengantisipasi gangguan jadwal penerbangan.

"Dalam situasi darurat, dapat menghubungi hotline perwakilan RI terdekat atau melalui aplikasi safe travel Kemlu," tuturnya.

Sedangkan untuk WNI yang berada di Iran, bisa menyampaikan imbauan agar meningkatkan kewaspadaan dan menjaga keselamatan diri.

Judha meminta agar WNI yang mengalami situasi kedaruratan bisa menghubungi hotline KBRI Teheran di nomor +989024668889.

Untuk diketahui, saat ini terdapat 386 WNI yang bermukim di Iran, mayoritas mereka adalah pelajar yang berada di kota Qom, sekitar 152 kilometer dari Teheran.

Sebelumnya, Israel melancarkan serangan ke Ibukota Iran, Teheran pada Jumat dini hari.

Serangan itu dikonfirmasi menewaskan salah satu perwira tinggi Garda Revolusi Iran, Hoseiin Salami.

Dikutip dari Kompas.id, media-media Iran, antara lain IRNA dan Mehr, melaporkan tewasnya Panglima Garda Revolusi Iran (IRGC) tersebut.

Charles Lister, peneliti senior Middle East Institute di Amerika Serikat, menyebut Mayjen Mohammed Bagheri juga tewas.

Bagheri merupakan Kepala Staf IRGC.

Sementara Tasnim News melaporkan, serangan Israel juga menewaskan Mohammad Mahdi Tehranchi dan Fereydoon Abbasi. Mereka ilmuwan senior dalam pengembangan nuklir Iran.

Abbasi pernah jadi Kepala Badan Tenaga Atom Iran, sementara Tehranchi jadi rektor Universitas Islam Azad.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengakui, Israel menyerang sejumlah rumah di Teheran, ibu kota Iran.

Ia berkilah, rumah-rumah itu merupakan milik kediaman para petinggi militer Iran.

Selain permukiman di Teheran, Israel juga menyasar sejumlah lokasi di beberapa provinsi lain.

Di Isfahan, pusat pengembangan nuklir Iran, terdengar sejumlah ledakan. Reaktor nuklir Natanz juga dilaporkan disasar Israel.

Tag:  #situasi #timur #tengah #memanas #kemenlu #minta #tunda #perjalanan #israel #iran

KOMENTAR