Indonesia Sudah Tandatangani MoU Pembelian 24 Pesawat Tempur F-15EX, Boeing Tegaskan Dukungan Terhadap Kemajuan Inhan Lokal
ISDS dan IDM menyelenggarakan seminar publik di arena Indo Defence 2024 pada Kamis (12/6). (Syahrul Yunizar/JawaPos.com).
09:08
13 Juni 2025

Indonesia Sudah Tandatangani MoU Pembelian 24 Pesawat Tempur F-15EX, Boeing Tegaskan Dukungan Terhadap Kemajuan Inhan Lokal

 - Pada Agustus 2023, Pemerintah Indonesia dan Boieng sudah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) pembelian 24 pesawat tempur F-15EX. Meski belum sampai penandatanganan kontrak pengadaan, namun produsen alat utama sistem persenjataan (alutsista) asal Amerika Serikat (AS) menyatakan komitmennya untuk mendukung kemajuan industri pertahanan (inhan) lokal di Indonesia. 

Hal itu disampaikan oleh Regional Director for India, Asia, and Pacific Boeing Defense, Space, and Security Randy Rotte. Sebagai salah satu produsen alutsista terbesar dunia, Rotte menyatakan bahwa pihaknya menempatkan program offset sebagai instrumen strategis dalam pengembangan kapabilitas inhan lokal di Indonesia, khususnya pada bidang pendidikan dan teknologi yang dibutuhkan untuk program pengembangan. 

”Kami siapkan offset untuk Indonesia sebagaimana digariskan oleh undang-undang yang berlaku di Indonesia,” kata Rotte dalam seminar publik yang diselenggarakan oleh Indonesia Strategic and Defence Studies (ISDS) dan Indonesia Defense Magazine (IDM) di arena Indo Defence 2024 pada Kamis (12/6). 

Menurut Rotte, pihaknya yakin skema offset yang dibawa oleh Boeing dari pengadaan pesawat tempur F-15EX akan memberikan manfaat ekonomi jangka panjang. Dia menyatakan bahwa salah satu fokus perusahaannya dalam program offset adalah pengembangan kapabilitas STEM atau Science, Technology, Engineering, and Mathematics. Offset tersebut bakal dilakukan melalui kerja sama dengan sekolah, universitas, dan lembaga pendidikan di Indonesia. 

”Boeing membantu menciptakan ekosistem pendidikan yang mampu mencetak talenta-talenta baru di bidang teknologi tinggi,” imbuhnya.

Tidak hanya itu, Boeing menjanjikan dukungan untuk pengembangan industri lokal yang bakal dilakukan melalui kegiatan MRO (Maintenance, Repair, and Overhaul). Kegiatan tersebut dibutuhkan sebagai bagian dari perawatan dan pemeliharaan, perbaikan, serta modifikasi dan upgrade alutsista. 

”Itu mencakup pelatihan teknisi, pendirian fasilitas pemeliharaan, dan dukungan logistik agar negara mitra mampu merawat sistem senjatanya sendiri tanpa ketergantungan penuh pada luar negeri. Bahkan, dengan peningkatan kemampuan tersebut, peluang ekspor jasa pemeliharaan juga terbuka lebar,” ujarnya. 

Dalam seminar yang sama, Sekretaris Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertahanan (Kemhan) Marsekal Pertama TNI S. Arief Handoyo menyatakan bahwa konsep Transfer of Technology atau ToT dalam pembelian pesawat tempur kurang bisa dipercaya. Sebagai contoh, dia menyebut tidak mungkin negara produsen membagikan teknologi yang dibutuhkan konsumen jika hanya membeli 5-10 pesawat tempur. 

”Pengalaman saja, kita beli F-16 diberikan offset saja sudah bagus, bisa dikerjakan di Indonesia. Begitu minta ToT, tidak masuk akal, yang benar kita kuasai dan curi ilmu dari mereka,” ucap dia. 

Perwira tinggi bintang satu TNI AU itu menyebutkan bahwa ToT hanya bisa terjadi jika kondisinya seperti India membeli jet tempur Sukhoi dari Rusia dalam jumlah banyak. Dengan begitu, kata Arief, produsen jet tempur Sukhoi bisa memberikan sebagian data kepada India untuk pengembangan operasi armada yang digunakan

”Kalau Indonesia, misal beli dua skuadron F-16, itu saya tak yakin ada ToT,” ucap Arief.

Editor: Sabik Aji Taufan

Tag:  #indonesia #sudah #tandatangani #pembelian #pesawat #tempur #15ex #boeing #tegaskan #dukungan #terhadap #kemajuan #inhan #lokal

KOMENTAR