



Viral Konten AI Soal Kerusakan Raja Ampat Akibat Tambang, ISESS Ingatkan Pentingnya Literasi Digital
— Usai ramai adanya pertambangan di Raja Ampat, Papua Barat Daya, belakangan beredar gambar dan video berbasis kecerdasan buatan (AI) yang menggambarkan seolah-olah terjadi kerusakan parah di kawasan tersebut. Namun, kondisi sesungguhnya tidak seperti konten yang beredar.
Co-Founder Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi mengingatkan, pentingnya literasi digital agar tidak termakan konten hoaks.
"Kritik publik, termasuk dari netizen, harus dilihat sebagai mitra strategis pemerintah dalam menjaga keseimbangan ekologi dan ekonomi. Namun, bentuk partisipasi publik yang sehat harus dilandasi fakta dan informasi yang valid agar tidak menimbulkan disinformasi yang kontraproduktif terhadap stabilitas nasional," kata Fahmi, Rabu (11/6).
Fahmi menyatakan mendukung pemerintah mencabut izin pertambangan di Raja Ampat. Keputusan pencabutan 4 IUP ini menegaskan bahwa pemerintah mengikuti aturan yang berlaku.
Ia menekankan bahwa partisipasi publik dalam mengawal isu-isu strategis, seperti perlindungan lingkungan di Raja Ampat, tetap penting. Namun, ia mengingatkan agar bentuk partisipasi tersebut didasarkan pada fakta dan informasi yang valid.
Di sisi lain, Fahmi juga menyoroti potensi bahaya manipulasi visual berbasis AI yang dapat menyesatkan opini publik. Menurutnya, hal ini bisa menciptakan instabilitas apabila tidak direspons dengan komunikasi publik yang transparan.
"Dengan pendekatan holistik lintas kementerian (ESDM, KLH, Kemenhut dan lainnya) isu pertambangan di Raja Ampat ditangani secara serius, terkoordinasi, dan berpandangan jauh ke depan. Ini bukan semata respon atas keresahan sesaat, tetapi pernyataan sikap jangka panjang: bahwa Indonesia membangun tanpa mengorbankan masa depan," pungkasnya.
Tag: #viral #konten #soal #kerusakan #raja #ampat #akibat #tambang #isess #ingatkan #pentingnya #literasi #digital