Serahkan Kesimpulan, Pihak KPK dan Eddy Hiariej Sama-sama Yakin Menang Praperadilan
Praperadilan yang dimaksud terkait dengan penetapan Eddy Hiariej sebagai tersangka kasus korupsi oleh KPK.
Kesimpulan tersebut tak dibacakan di persidangan.
Namun, masing-masing pihak saat ditemui usai persidangan, meyakini akan memenangi praperadilan ini.
Dari pihak KPK mengklaim bahwa penetapan tersangka Eddy Hiariej sudah melalui prosedur yang benar, yakni adanya dua alat bukti.
"Hari ini kita sudah menyerahkan kesimpulan dari KPK sebanyak 79 halaman. Di situ juga termuat, kami berhasil membuktikan bahwa sudah ada bukti permulaan yang cukup untuk menetapkan pemohon menjadi tersangka," ujar Biro Hukum KPK, M Hafez saat ditemui awak media usai persidangan.
Selama jalannya praperadilan, para ahli pun sudah menyatakan bahwa KPK memiliki kewenangan bersifat lex specialis, di mana penyelidikan KPK itu tidak hanya mencari peristiwa pidana tapi juga mengumpulkan bukti bukti permulaan.
Karena itulah, pihak KPK yakin bahwa Hakim Tunggal akan menolak praperadilan ini besok, Selasa (30/1/2024).
"Besok insya Allah putusan. Semua jalannya persidangan dari pembuktian, jawaban, dan ahli pun mengakui KPK mempunyai lex specialis. Nah itu sudah kami tunjukkan di dalam persidangan," katanya.
Sementara dari pihak Eddy Hiariej menyampaikan bahwa permohonan praperadilan yang dilayangkan sudah beralasan hukum.
Mereka pun menganggap bahwa permohonan praperadilan ini layak dikabulkan hakim dalam sidang pembacaan putusan besok, Selasa (30/1/2024) sore.
"Putusan diusahakan besok pukul 15.30 (WIB). pada intinya bahwa apa yang kami mohonkan beralasan hukum untuk diterima dan layak untuk dikabulkan," ujar penasihat hukum Eddy, Iwan Priyatno.
Meski demikian, pihak Eddy Hiariej akan tetap menghormati apapun putusan hakim besok, entah diterima ataupun ditolak.
"Mengenai besok putusannya seperti apa, akan menghormati," katanya.
Sebagai informasi, praperadilan ini merupakan yang kedua kalinya diajukan Eddy Hiariej.
Sebelumnya Eddy Hiariej bersama dua stafnya, Yogi Arie Rukmana dan Yosi Andika Mulyadi mengajukan praperadilan pada Senin (4/12/2023).
Namun, mereka mencabut permohonan praperadilan pada Rabu (20/12/2023).
Kemudian Eddy Hiariej kembali mengajukan praperadilan untuk melawan status tersangka di KPK.
Gugatan tersebut telah didaftarkan ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Rabu (3/1/2024).
Tag: #serahkan #kesimpulan #pihak #eddy #hiariej #sama #sama #yakin #menang #praperadilan