Indonesia Sumbang Hampir 2 Juta Ton E-Waste, Pos Indonesia Dilibatkan UPU Tangani Masalah Global Wakili RI
PT Pos Indonesia dalam forum UPU Innovation Challenge 2025, sebuah ajang kerja sama internasional untuk pengembangan sistem logistik berkelanjutan dalam mendukung ekonomi sirkular. (Istimewa)
00:08
7 Juni 2025

Indonesia Sumbang Hampir 2 Juta Ton E-Waste, Pos Indonesia Dilibatkan UPU Tangani Masalah Global Wakili RI

- Lonjakan limbah elektronik atau e-waste menjadi perhatian global. Indonesia tercatat sebagai penyumbang terbesar di kawasan Asia Tenggara, dengan total 1,9 juta ton e-waste pada 2022. Angka itu mencakup hampir separuh dari total e-waste ASEAN yang mencapai 4,4 juta ton, menurut laporan Global Waste Monitor 2024 dari UNITAR.

Besarnya kontribusi ini membuat Indonesia menjadi negara kunci dalam upaya global menangani persoalan e-waste. Untuk itu, Universal Postal Union (UPU)—lembaga di bawah naungan PBB—melibatkan PT Pos Indonesia dalam forum UPU Innovation Challenge 2025, sebuah ajang kerja sama internasional untuk pengembangan sistem logistik berkelanjutan dalam mendukung ekonomi sirkular.

Dua perwakilan Pos Indonesia, Def Afuww Wildan Everest (Assistant Manager Freight Forwarding – Logistic Operation) dan Verayanti Corellina Simanullang (Jr. Analyst Solution & Partnership – Enterprise Business), terpilih menjadi bagian dari kelompok kerja internasional yang dibentuk UPU.

Mereka bergabung dengan operator pos dari berbagai negara untuk merancang solusi konkret dalam pemanfaatan jaringan pos sebagai alat pengelolaan e-waste yang efisien dan ramah lingkungan.

Forum tahun ini mengusung tema “Unlocking The Power of Hyper-Collaboration”, yang menitikberatkan pada pentingnya kolaborasi lintas negara dan sektor dalam menyusun strategi reverse logistics—mekanisme pengembalian limbah dari konsumen ke sistem pengolahan atau daur ulang.

“Jaringan distribusi pos yang luas dan menjangkau daerah terpencil punya peran penting dalam pengumpulan limbah elektronik. Ini bisa menjadi salah satu jalan keluar untuk memperkuat sistem ekonomi sirkular,” ujar Def Afuww dalam sesi kelompok kerja internasional, Jumat (6/6).

UPU menilai infrastruktur logistik nasional seperti milik Pos Indonesia dapat dimanfaatkan lebih jauh dalam pengelolaan e-waste, bukan hanya di tingkat domestik, tetapi juga sebagai bagian dari ekosistem global. Apalagi di era digital saat konsumsi perangkat elektronik terus meningkat, sementara sistem pengelolaannya masih tertinggal.

Keterlibatan Pos Indonesia dalam forum ini juga menjadi bagian dari transformasi peran layanan pos di masa depan—tidak lagi terbatas pada pengiriman surat dan barang, tetapi juga sebagai penghubung rantai pasok berkelanjutan yang mendukung tujuan lingkungan dan pembangunan global.

Editor: Sabik Aji Taufan

Tag:  #indonesia #sumbang #hampir #juta #waste #indonesia #dilibatkan #tangani #masalah #global #wakili

KOMENTAR