Ketika Band Sukatani Ditawarkan Jadi Duta Polri Usai Dianggap Anti Kritik…
Dua personel Band Sukatani, Muhammad Syifa Al Ufti atau Electroguy (gitaris) dan Novi Chitra Indriyaki atau Twister Angel (vokalis), meminta maaf kepada institusi Polri atas lagunya yang berjudul Bayar Bayar Bayar melalui akun Instagram @sukatani.band, Kamis (20/2/2025). (Tangkapan Layar Instagram @sukatani.band )
08:10
24 Februari 2025

Ketika Band Sukatani Ditawarkan Jadi Duta Polri Usai Dianggap Anti Kritik…

- Grup band punk asal Purbalingga, Jawa Tengah, Sukatani, mendapat tawaran menjadi duta Polri setelah sempat mengunggah video permintaan maaf dan menarik lagu berjudul "Bayar Bayar Bayar" yang mengkritik perilaku oknum anggota kepolisian.

Tawaran ini disampaikan langsung oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam keterangan resmi pada Minggu (23/2/2025).

Sigit menyatakan, ajakan ini merupakan bagian dari komitmen Polri dalam menerima kritik untuk perbaikan institusi.

"Nanti kalau Band Sukatani berkenan, akan kami jadikan juri atau Band Duta untuk Polri. Mereka bisa terus membangun kritik demi koreksi dan perbaikan terhadap institusi serta evaluasi berkelanjutan terhadap perilaku oknum Polri yang masih menyimpang," ujar Sigit.

Namun, tawaran ini menimbulkan pertanyaan bagi masyarakat.

Apakah langkah ini merupakan bentuk apresiasi terhadap kritik, atau justru cara meredam suara kritis dari masyarakat dan juga band tersebut?

Dugaan intimidasi Sukatani dan reaksi publik

Sebelum ada tawaran itu, video permintaan maaf mendadak yang diunggah di akun Instagram @sukatani.band pada Kamis (20/2/2025) mengejutkan publik.

Dalam video tersebut, dua personel Sukatani yang biasa tampil dengan topeng, Alectroguy dan Twister Angel, tampil tanpa penutup wajah dan menyebut identitas asli mereka, Muhammad Syifa Al Luthfi dan Novi Citra Indriyati.

"Mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada Bapak Kapolri dan institusi Polri atas lagu ciptaan kami berjudul 'Bayar Bayar Bayar'," ujar mereka dalam video tersebut.

Lagu tersebut sebetulnya telah lama dibuat Sukatani dan kerap dinyanyikan saat tampil.

Liriknya memang berisi kritik terhadap anggota polisi yang melanggar aturan.

Tak hanya meminta maaf, Sukatani juga menyatakan menarik lagu mereka dari semua platform digital.

Langkah ini pun menimbulkan dugaan adanya tekanan dari pihak tertentu, terutama anggota Polri.

Berbagai elemen masyarakat yang tengah menggelar aksi demonstrasi bertajuk "Indonesia Gelap" turut menyuarakan dukungan bagi kebebasan berekspresi dan mengkritik tindakan yang dinilai sebagai bentuk pembungkaman.

Tak hanya itu, massa bahkan memutar lagu-lagu Band Sukatani dan menyanyikannya bersama-sama di tengah-tengah aksi demonstrasi.

 

Polisi yang temui Sukatani dianggap profesional

Seiring dengan ramainya perbincangan, Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Jawa Tengah pun memeriksa sejumlah anggota kepolisian yang menemui personel band Sukatani.

Namun, hasil pemeriksaan menyimpulkan bahwa para personel Polri yang bertemu dengan Sukatani telah bertindak secara profesional.

Meski demikian, pihak kepolisian tidak mengungkap secara perinci isi pertemuan tersebut.

Sukatani kemudian kembali muncul dengan pernyataan melalui Instagram Story pada Sabtu (22/2/2025), menyampaikan bahwa mereka dalam kondisi aman.

"Kami juga ingin mengabarkan bahwa kondisi kami sudah membaik dan berada pada ruang yang lebih aman," tulis mereka.

Sukatani juga mengucapkan terima kasih atas solidaritas yang diberikan oleh berbagai pihak.

Polri klaim terbuka terhadap kritik

Kapolri Listyo Sigit Prabowo menegaskan bahwa Polri tidak anti-kritik dan terbuka terhadap masukan masyarakat.

"Kami tidak pernah melarang atau membungkam siapa pun yang menyalurkan hak kebebasan berekspresi. Kritik terhadap Polri adalah bentuk kecintaan masyarakat terhadap institusi ini," ujar dia.

Menurut Sigit, ajakan kepada Sukatani untuk menjadi duta Polri adalah bagian dari upaya perbaikan institusi.

"Ini adalah komitmen kami untuk terus berbenah dan menjadi organisasi yang adaptif dalam menerima koreksi serta melakukan perubahan menjadi lebih baik," kata dia.

Editor: Tria Sutrisna

Tag:  #ketika #band #sukatani #ditawarkan #jadi #duta #polri #usai #dianggap #anti #kritik

KOMENTAR