



Respons Kejagung Sikapi Hukuman Crazy Rich Budi Said Diperberat Jadi 16 Tahun Penjara: Kami Hormati
Adapun Budi Said divonis 16 tahun oleh PT Jakarta.
Hukuman tersebut lebih berat satu tahun dari putusan Pengadilan Tipikor Jakarta yakni 15 tahun penjara.
Menyikapi hal tersebut, Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, Harli Siregar mengatakan, bahwa pihaknya menghormati atas hukuman yang telah dijatuhi Majelis hakim Pengadilan Tinggi tersebut.
"Kita menghormati putusan pengadilan yang telah dijatuhkan oleh majelis hakim banding," kata Harli saat dikonfirmasi, Sabtu (22/2/2025).
Kendati demikian, Kejagung kata Harli, belum bisa memastikan perihal apakah akan kembali mengajukan langkah hukum lanjutan guna menyikapi vonis tersebut.
Pasalnya dijelaskan eks Kepala Kejaksaan Tinggi (Kejati) Papua Barat itu pihaknya saat ini masih menunggu salinan putusan dari PT Jakarta perihal vonis 16 tahun yang dijatuhkan terhadap Budi Said.
"Kami masih menunggu pemberitahuan putusan untuk mempelajari dan menentukan sikap selanjutnya," katanya.
Sebagaimana diketahui sebelumnya hukuman crazy rich Surabaya Budi Said diperberat oleh majelis hakim Pengadilan Tinggi (PT) DKI Jakarta menjadi 16 tahun bui.
Tak hanya itu, hukuman membayar uang pengganti juga ikut bertambah menjadi Rp 1,1 triliun.
Putusan majelis hakim tingkat banding ini, mengubah amar putusan Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat Nomor: 78/Pid.Sus-TPK/2024/PN.Jkt.Pst tanggal 27 Desember 2024, yang menghukum Budi Said dengan pidana 15 tahun penjara.
"Menjatuhkan pidana kepada terdakwa Budi Said oleh karena itu dengan pidana penjara selama 16 tahun dan denda sejumlah Rp1 miliar dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar, diganti dengan pidana kurungan selama 6 bulan," kata ketua majelis hakim tingkat banding dalam amar putusannya.
Hakim menyatakan, Budi Said terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana korupsi dan tindak pidana pencucian uang (TPPU) secara bersama-sama dan berlanjut sebagaimana dakwaan kesatu primair dan dakwaan kedua primair.
Budi Said juga dijatuhi hukuman tambahan berupa kewajiban pembayaran uang pengganti sebanyak 58,841 kilogram (kg) emas Antam atau setara dengan nilai sejumlah Rp 35,5 miliar. Kemudian ditambah 1.136 kg (1,1 ton) emas Antam atau setara Rp 1,07 triliun.
Nilai itu berdasarkan harga pokok produksi (HPP) emas Antam per Desember 2023 atau setidak-tidaknya setara dengan nilai emas pada saat pelaksanaan eksekusi.
Khusus beban uang pengganti setara emas 1,1 ton, dengan memperhitungkan dana provisi yang dibukukan dalam laporan keuangan PT Antam per 30 Juni 2022 sebesar Rp 952,4 miliar atas dasar putusan Mahkamah Agung RI Nomor: 1666 K/Pdt/2022 tanggal 29 Juni 2022 dan adanya aset terdakwa yang telah diblokir.
Bila Budi Said tidak dapat membayar uang pengganti selama 1 bulan setelah putusan mempunyai kekuatan hukum tetap, maka harta bendanya dapat disita dan dilelang untuk menutupi uang pengganti tersebut.
"Dalam dalam hal terdakwa tidak mempunyai harta benda yang mencukupi untuk membayar uang pengganti, maka diganti dengan pidana penjara selama 10 tahun," kata hakim.
Perkara nomor: 11/PID.SUS-TPK/2025/PT DKI ini diperiksa dan diadili oleh ketua majelis tingkat banding Herri Swantoro dengan hakim anggota Budi Susilo, Teguh Harianto, Anthor R. Saragih, dan Hotma Maya Marbun. Panitera Pengganti Fajar Sonny Sukmono. Putusan dibacakan pada Kamis, 20 Februari 2025.
Adapun sebelumnya, majelis hakim Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat menghukum Budi Said dengan pidana 15 tahun penjara dan denda Rp 1 miliar subsider 6 bulan kurungan.
Sementara beban uang pengganti yang dijatuhkan sejumlah 58,841 kg emas Antam atau senilai Rp 35,5 miliar subsider 8 tahun penjara.
Dan dalam putusannya, majelis hakim Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat menyatakan bahwa PT Antam tidak wajib membayarkan emas 1,1 ton atau setara Rp 1 triliun lebih kepada Budi Said.
Tag: #respons #kejagung #sikapi #hukuman #crazy #rich #budi #said #diperberat #jadi #tahun #penjara #kami #hormati