



KPK Sebut Kasus PAW DPR Maria Lestari Akan Beda dari Perkara Harun Masiku
- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyebut, pengurusan pergantian antar waktu (PAW) anggota DPR RI Daerah Pemilihan (Dapil) 1 Kalimantan Barat (Kalbar), Maria Lestari, akan menjadi perkara yang berbeda dari Harun Masiku.
Maria dan Harun keduanya merupakan calon anggota legislatif (Caleg) dari PDI-P pada 2019. Pengurusan PAW DPR RI itu diduga dilakukan dengan penyuapan.
Maria berhasil melenggang menjadi anggota DPR RI, sementara Harun gagal dan menjadi buron.
“Nah (Maria) ini akan menjadi berbeda perkaranya sebetulnya,” kata Direktur Penyidikan KPK Asep Guntur Rahayu dalam konferensi pers di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis (20/2/2025).
Asep mengatakan, beberapa waktu lalu penyidik memang memanggil Maria.
Namun, ia pada saat itu diminta memberikan keterangan sebagai saksi dugaan suap Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto serta Harun Masiku dan perintangan penyidikan.
Jenderal polisi bintang satu itu mengatakan, konstruksi perkara Maria mirip dengan Harun Masiku, yakni terkait pengurusan PAW DPR RI ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Dari Maria, penyidik kemudian menggali modus penyuapan yang serupa dengan Harun Masiku.
“Kita ingin melihat konstruksinya dari perkara yang sama ini bahwa memang tidak hanya HM (Harun) saja yang demikian,” ujar Asep.
“Tapi ada orang-orang lain atau ada person-person lain yang juga sama seperti itu, ada pergantian untuk menjadi anggota DPR RI,” tambahnya.
Adapun Maria dipanggil KPK pada Kamis (9/1/2025).
Pada hari yang sama, penyidik juga memanggil Ketua KPU Banyuasin periode 2019-2024, Agus Supriyanto.
Sebelumnya, KPK menahan Hasto atas dugaan kasus perintangan penyidikan perkara Harun Masiku selama 20 hari ke depan.
Setyo menyebut, Hasto diduga menggagalkan operasi tangkap tangan (OTT) Harun Masiku pada 8 Januari 2020 lalu.
Melalui orang dekatnya, Hasto diduga memerintahkan Harun untuk merendam handphone dan melarikan diri.
“Atas perbuatan tersebut, menyebabkan Harun Masiku tidak dapat ditangkap dan melarikan diri sampai dengan saat ini,” kata Setyo.
Selain itu, Hasto juga diduga memerintahkan stafnya, Kusnadi, untuk menenggelamkan handphone agar tidak ditemukan KPK.
Padahal, dalam handphone itu diduga terdapat materi yang terkait pelarian Harun Masiku.
Adapun OTT itu digelar KPK guna menindak suap anggota KPU Wahyu Setiawan untuk memuluskan Harun Masiku menjadi PAW DPR RI 2019-2024.
Tag: #sebut #kasus #maria #lestari #akan #beda #dari #perkara #harun #masiku