



Reshuffle Kabinet: Ucapan Jokowi soal Kepemimpinan Prabowo Terbukti, yang Tak Bisa Dihalusin 'Dicut'
Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Satryo Brodjonegoro diganti.
Profesor Brian Yuliarto dilantik Prabowo di Istana Presiden Jakarta, Rabu (19/2/2025) kemarin, menggantikan Satryo Brodjonegoro sebagai Mendiktisaintek.
Sinyal dari Prabowo
Sinyal reshuffle kabinet sebenarnya sudah disampaikan Prabowo saat berpidato puncak Hari Lahir Nahdlatul Ulama ke-102 di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (5/2/2025) malam.
Ia mengajak para menteri di Kabinet Merah Putih untuk mengoreksi diri.
"Sekarang kita harus berani, saya ajak semua rekan-rekan saya dalam pemerintahan Kabinet Merah Putih. Saya ajak mereka kita harus berani mengoreksi diri, berani membangun suatu pemerintahan ke depan yang bersih, pemerintah yang bebas dari penyelewengan dan korupsi," kata Prabowo.
Prabowo mengatakan dia menginginkan pemerintahan yang dia pimpin bebas dari penyelewengan dan korupsi.
Oleh karena itu, dia memastikan akan menindak orang yang tidak mau mewujudkan hal itu.
Ucapan Jokowi soal Mesin Gerinda Terbukti
Baru empat hari lalu, Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) bicara soal gaya kepemimpinan Prabowo.
Jokowi mengibaratkan era kepemimpinan Presiden RI Prabowo Subianto dengan mesin gerinda.
Adapun gerinda adalah alat perkakas yang digunakan untuk memotong, mengasah atau menghaluskan permukaan benda kerja.
"Gerindra ini kalau kita lihat, kita samakan dengan mesin gerinda, gerindo. Itu kerjanya kan mirip-mirip, saya melihat kepemimpinan Pak Prabowo ini mirip-mirip dengan mesin gerinda tadi," kata Jokowi saat berpidato dalam HUT Ke-17 Gerindra di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (15/2/2025).
Hadir dalam kesempatan itu Prabowo yang juga Ketua Umum Partai Gerindra.
Layaknya mesin gerinda, menurut Jokowi, kepemimpinan Prabowo halus terhadap pihak yang bisa dihaluskan.
Namun, tetap merangkul pihak yang tidak bisa dihaluskan.
"Yang bisa halus, dihaluskan. Yang tidak bisa dihaluskan...," Jokowi kemudian berhenti berbicara sejenak.
Hadirin kemudian berteriak. "Potong".
Sejurus kemudian tangan kanan Jokowi memberi gestur potong (cut) sesuatu.
"Tapi diajak terus, dirangkul, semua diajak," ujar Jokowi.
Menurut ayah dari Wapres RI Gibran Rakabuming Raka ini, kepemimpinan Prabowo sangat unik dan bagus.
"Saya melihat kepemimpinan Pak Prabowo sangat unik dan sangat bagus untuk negara kita," ujarnya.
Jokowi mendukung Presiden Prabowo Subianto untuk membawa Indonesia menjadi negara maju yang adil dan makmur, serta membawa Indonesia menjadi Indonesia Raya.
Pengamat: Dicopot Karena Tak Punya Partai
Direktur Lingkar Madani, Ray Rangkuti menilai keputusan Presiden Prabowo Subianto mengganti menteri Satryo Soemantri Brodjonegoro belum dikatakan sebagai langkah tegas.
"Tidak bisa disebut langkah tegas (Prabowo) karena ini menterinya kan benar-benar (berlatar belakang) profesional gitu ya, beliau tidak punya partai, tidak punya basis massa, bukan pemimpin ormas, beliau betul-betul cuma akademisi."
"Jadi kalau dicopot pun ya enteng banget nyopotnya, itu secara politik gitu," ungkap Ray dalam talkshow Overview Tribunnews.com, Rabu (19/2/2025).
Setidaknya ada tiga faktor menurut Ray yang menjadi sebab Satryo diganti.
Pertama terkait konflik Satryo dengan pegawai dan staf Kemendikti Saintek beberapa waktu lalu.
"Faktor kedua adalah soal itu tadi dalam 100 hari ini kok mahasiswa bisa bergerak ya, apakah Mendikti tidak melakukan upaya-upaya untuk katakanlah misalnya meredamnya," ujarnya.
Faktor ketiga, Ray menilai Satryo sebagai akademisi yang mempercayai semangat pendidikan bebas.
"Bahwa pendidikan itu untuk kebebasan gitu, nah tentu itu sangat berbeda dengan cara berpikir Pak Prabowo sebagai militer yang menganggap ya segala sesuatunya itu harus bersifat strukturalis komandois gitu kan."
"Nah itu enggak sejalan tuh dengan basis pendidikan sebagai pembebasan itu," ungkapnya.
Satryo Klaim Mengundurkan Diri
Sebelum pelantikan Brian Yuliarto sebagai Mendikti Saintek yang baru, Rabu (19/2/2025), Satryo mengaku telah menyerahkan surat pengunduran dirinya sebagai Mendikti Saintek.
Surat yang dibuat pada Selasa (18/2/2025) pukul 24.00 WIB itu diserahkan kepada Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi.
"Saya baru saja ke Setneg menyerahkan surat pengunduran diri saya sebagai Mendikti Saintek," kata Satryo, Rabu, di Kantor Kemendikti Saintek, Jakarta.
"Ya, surat itu saya buat tadi malam jam 12 malam. Tadi saya serahkan ke Setneg untuk disampaikan kepada Presiden," imbuh dia.
Satryo mengaku selama empat bulan menjadi Mendikti Saintek, ia telah bekerja secara maksimal dan tulus.
Meski demikian, kata Satryo, jika atasan merasa tak cocok, ia memilih mundur dari kursi jabatan Mendikti Saintek.
"Saya kerja baik, maksimal sudah, tidak ada pamrih. Tulus saya kerja," ujarnya.
"Kalau (atasan) tidak cocok, ya saya lebih baik mundur saja," lanjutnya.
Ia juga mengakui adanya kemungkinan dari kinerja dirinya yang tak sesuai harapan pemerintah.
Karena itu, Satryo kembali menekankan, ia memilih mundur ketimbang harus diberhentikan.
"Karena saya sudah bekerja keras selama empat bulan ini. Namun, karena mungkin tidak sesuai dengan harapan pemerintah, saya lebih baik mundur daripada diberhentikan," pungkas dia.
Penulis: Hasanuddin/Gilang/Sri Juliati/Fahdi
Tag: #reshuffle #kabinet #ucapan #jokowi #soal #kepemimpinan #prabowo #terbukti #yang #bisa #dihalusin #dicut