Kades Kohod Muncul ke Publik Pakai Jam Tangan Warna Emas, Tampak Lesu, Ngaku Sakit dan Turun 10 Kg
KADES KOHOD - Arsin, Kades Kohod (tengah) saat konferensi pers di rumahnya, jalan Kali Baru, Desa Kohod, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Banten, Jumat (14/2/2025). TKades Kohod, Arsin khirnya muncul ke publik usai terseret kasus Pagar Laut Tangerang. Dirinya tampak lesu hingga akui saki, Jumat (14/2/2025). 
11:19
15 Februari 2025

Kades Kohod Muncul ke Publik Pakai Jam Tangan Warna Emas, Tampak Lesu, Ngaku Sakit dan Turun 10 Kg

- Kepala Desa (Kades) Kohod, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Banten, Arsin bin Asip, akhirnya menampakkan dirinya ke publik, pada Jumat (14/2/2025) sore. 

Dirinya mengenakan pakaian warna putih dan berpeci hitam serta sarung.

Tampak mencolok, Arsin mengenakan jam tangan berwarna emas yang terpasang di tangan kirinya.

Arsin mengadakan konferensi pers di rumahnya Jalan Kali Baru, Desa Kohod, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang. 

Arsin mengadakan konferensi pers dengan didampingi tim kuasa hukumnya.

Tampak dalam momen itu, Arsin lesu hingga beberapa kali batuk.

Atas hal itu pun membuat dirinya enggan menjawab pertanyaan dari awak media. 

Kuasa hukum Arsin, Yunihar, menyebutkan kliennya tengah sakit.

"Kondisinya (Arsin) kurang sehat, tentu ini karena proses yang beliau harus ikuti," kata Yunihar, Jumat, dikutip dari TribunTangerang.com.

Setelah konferensi pers, awak media juga mencoba untuk menghampiri Arsin dan berbincang dengannya. 

Dalam momen itu, Arsin mengaku dirinya sedang tidak enak badan. 

"Saya lagi kurang sehat, kemarin pas pemeriksaan di Bareskrim, sempat dikasih obat di sana," ujar Arsin

Tak hanya itu, Arsin mengaku berat badannya turun hingga 10 kilogram. Akan tetapi turunnya berat badan itu bukan karena kasus pagar laut yang saat ini menjeratnya. Melainkan karena kelelahan. 

"Ada sampai 10 kiloan, tapi memang bukan karena pas selama kasus ini, dari sebelumnya memang sudah turun beran badan karena capek," ungkap Arsin

Kendati begitu, Asrin mengaku tidak ada riwayat penyakit yang dialaminya. Hanya sakit demam dan batuk yang biasa dialami. 

Diberitakan sebelumnya Arsin terus menjadi sorotan seiring viralnya kasus pagar laut sepanjang 30,16 kilometer di perairan Kabupaten Tangerang.

Beberapa narasi beredar terkait Arsin, dan beberapa menimbulkan kontroversi tersendiri.

Termasuk soal kepemilikan mobil mewah jenis Jeep Rubicon hingga soal pengakuan tak ada yang bisa memenjarakannya.

Tak hanya itu kini Arsin juga terjerat kasus dugaan pemalsuan Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) dan Hak Milik (SHM) yang ada di wilayah pagar laut Tangerang ke tahap penyidikan.

Sebelumnya, Bareskrim juga sudah melakukan penggeledahan di tiga lokasi yakni Kantor Desa Kohod, Rumah Kepala Desa Kohod Arsin, serta rumah Sekretaris Desa Kohod.

Kontroversi Arsin

Akui Tak Ada yang Berani Penjarakan Arsin

Arsin dipandang bak seorang "raja" oleh para pendukungnya, namun sangat berbeda bagi warga yang menentangnya.

Sejak menjabat pada 2021, Arsin dikenal sebagai sosok yang arogan dan tak segan memaksa warga untuk mengikuti perintahnya.

Jika tidak diikuti, Arsin tak segan mengerahkan preman hingga tukang pukul.

"Di mata warga Kohod, Arsin seperti monster. Apa pun yang dia bilang harus diikuti warga. Arogan," kata Henri Kusuma, penasihat hukum warga korban pagar laut, kepada Tribunnnews.com.

Saking arogannya, Arsin sangat percaya diri tidak akan bisa ditangkap oleh siapapun dalam kasus pagar laut ini.

Hal itu juga dikatakan oleh Arsin dan para antek-anteknya saat menemui Henri dan tim beberapa waktu yang lalu.

"Dia bilang sambil tangan sambil menepuk dada kiri, ‘Enggak ada yang bisa penjarain gue, sekalipun presiden.’ Itu yang dia katakan," ujar Henri menirukan ucapan Arsin.

Tidak hanya Arsin, para pengawalnya pun bersikap penuh percaya diri.

"Bodyguard-nya bilang begitu juga, 'Iris kuping gue kalau Arsin (bisa) ketangkap. Eh, jangan kuping deh, tapi leher aja, kalau kuping gue belum mati'. Itu kata paspamdesnya tuh," kata Henri sembari menirukan ucapan anak buah Arsin.

Beli Rubicon Nyicil

Arsin Bin Asip diketahui memiliki mobil mewah Jeep Rubicon, terungkap saat penggeledahan yang dilakukan tim penyidik Bareskrim Polri.

Kuasa hukumnya, Yunihar mengatakan mobil tersebut dibeli secara kredit.

"Sempat beredar di publik soal kekayaan pak Kades, tapi dalam kesempatan ini kami sampaikan bahwa Rubicon itu benar milik Kades Arsin, tapi untuk mendapatkannya, beliau dengan cara dicicil," paparnya kepada wartawan di Kawasan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Selasa (11/2/2025). 

Yunihar juga mengatakan, mobil Jeep Rubicon itu hingga saat masih berstatus kredit dan masih dicicil oleh Kades Arsin

"Itu masih kredit, dan sampai saat ini pun statusnya masih kredit, beliau (Arsin) masih mencicil hingga saat ini," ungkapnya. 

Disebut Doyan Hiburan Malam

Ketua Kelompok Gerakan Tangkap Arsin (Getar), Aman Rizal dan Henri Kusuma, kuasa hukum warga Desa Kohod menyebutkan Arsin senang dengan hiburan malam.

Amal dan Henri kompak mengatakan jika Arsin sangat senang mencari hiburan di diskotek hingga karaoke.

Bahkan menyewa Lady Companion (LC) hingga sawer biduan.

Selain itu, karaoke bersama biduan juga menjadi hal yang disukainya.

"Mau tau hobinya apa dia? Karaokean, diskotek. hobinya begitu, nyawer biduannya, enggak tahu di dalam ngapain 'kan?" ungkapnya.

Akui Buat Surat Izin Palsu

Polri mengungkap Arsin dan Sekretaris Desa Kohod telah mengakui sejumlah barang yang disita oleh penyidik benar digunakan untuk membuat surat izin palsu di lahan pagar laut Tangerang.

"Dan, ini sudah kita dapatkan dari keterangan kepala desa maupun sekdes yang juga mengakui bahwa alat-alat itulah yang digunakan (untuk membuat surat palsu)," ujar Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, Brigjen Pol Djuhandhani Rahardjo Puro, saat ditemui di Gedung Rupatama Mabes Polri, Jakarta, Rabu (12/2/2025).

Djuhandhani mengatakan, meskipun kades dan sekdes Kohod telah mengakui ada sejumlah barang yang digunakan untuk membuat surat palsu, polisi tetap belum bisa langsung menetapkan mereka berdua sebagai tersangka.

"Pengakuan tersangka itu juga bukan mutlak, karena semuanya terkait dengan pembuktian," kata Djuhandhani.

"Kan kita berprinsip pada pembuktian. Terpenuhi alat bukti. Alat bukti itu berkaitan atau tidak. Inilah nanti yang akan kita gelarkan (untuk penetapan tersangka)," lanjut dia.

Beberapa barang telah disita oleh polisi setelah menggeledah Kantor Kelurahan Kohod dan rumah Kepala Desa Kohod, Arsin, pada Senin (10/2/2025) malam.

Termasuk ada peralatan-peralatan diduga sebagai alat yang digunakan untuk memalsukan girik dan surat-surat.

Penyidik juga menyita sejumlah kertas yang diduga merupakan kertas yang digunakan sebagai bahan pembuatan warkah atau surat perizinan lahan pagar laut Tangerang.

"Termasuk, kita dapatkan sisa-sisa kertas yang digunakan, yang kita duga dan kita lihat identik dengan kertas yang digunakan sebagai alat untuk warkah," ujar Djuhandhani. 

"Kemudian, juga kita dapatkan rekapitulasi permohonan dana transaksi Kohod kedua serta beberapa rekening yang kita dapatkan," kata dia. 

Arsin diduga kabur

Diketahui, Arsin tak terlihat di kediamannya saat penyidik Bareskrim Mabes Polri melakukan penggeledahan di tiga titik lokasi terkait kasus pagar laut, termasuk di rumah Kades Kohod, Arsin di Jalan Kali Baru, Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Senin (10/2/2025) malam. 

Muncul dugaan Arsin telah kabur.

Kuasa hukum Kades Arsin, Yunihar, saat diwawancara, mengaku tidak mengetahui keberadaan kliennya itu.

Dia menyebut pihaknya juga saat ini masih mencari keberadaan Kades Arsin

Yunihar menduga jika Arsin tengah menghadiri agenda di luar saat tim penyidik Bareskrim Polri melakukan penggeledahan. 

"Untuk saat ini memang kami belum ada dan tidak tahu keberadaan beliau karena fokus kami adalah pendampingan warga," kata Yunihar kepada Tribuntangerang.com, di Polsek Pakuhaji, Selasa (11/2/2025).

"Kami juga sedang mencari tahu di mana posisi beliau. Kemungkinan sih beliau sedang ada agenda di luar," ucapnya lagi.

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribuntangerang.com dengan judul Kades Kohod Arsin Mengaku Korban dalam Kasus Pagar Laut, Sebut Ada Pelaku Utama

(Tribunnews.com/Garudea PrabawatiAbdi Ryanda Shakti/Erik S) (Tribuntangerang.com/Nurmahadi) (Kompas.com/Shela Octavia)

Editor: Pravitri Retno W

Tag:  #kades #kohod #muncul #publik #pakai #tangan #warna #emas #tampak #lesu #ngaku #sakit #turun

KOMENTAR