



Kasus Pemalsuan Penerbitan Sertifikat Laut Tangerang, Bareskrim Tinggal Tunggu Hasil Pengujian Barang Bukti oleh Labfor Polri
- Direktorat Tindak Pidana Umum (Dittipidum) Bareskrim Polri memastikan bahwa kasus dugaan pemalsuan penerbitan sertifikat laut di Tangerang, Banten tinggal menunggu hasil pengujian barang bukti oleh Laboratorium Forensik (Labfor) Polri. Dia memastikan, kasus tersebut ditangani dengan mengedepankan pendekatan scientific crime investigation.
Menurut Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Brigjen Pol Djuhandani Rahardjo Puro, proses penyidikan kasus tersebut sudah berjalan dengan baik. ”Tinggal nunggu alat bukti-alat bukti lainnya. Karena kami masih menunggu dari labfor dan lain sebagainya. Tapi, kalau proses pemeriksaan, penyidik sudah merasa cukup,” kata dia.
Mereka telah memeriksa 44 orang saksi. Termasuk Kepala Desa (Kades) Kohod Arsin dan sekretaris desa (sekdes) kohod. Mereka sudah menjalani pemeriksaan yang dilakukan oleh penyidik Bareskrim Polri. ”Hanya tinggal pembuktian-pembuktian terkait barang yang palsu. Tentu saja secara scientific akan dibuktikan oleh penyidik melalui uji labfor,” imbuhnya.
Djuhandani menyampaikan bahwa hasil pemeriksaan atau uji Labfor Polri akan menjadi salah satu dasar bahan gelar perkara. Karena itu, dia berharap hasil uji tersebut keluar secepatnya. ”Sehingga kami segera bisa menentukan apakah sudah bisa untuk penetapan tersangka atau tidak,” kata dia Tidak sampai di situ, terbuka kemungkinan kasus dugaan pemalsuan itu terus dikembangkan oleh Bareskrim.
”Karena kami masih berawal dari proses kasus dugaan pemalsuan, kami belum melangkah ke hal-hal lain seperti yang turut serta membantu dan lain sebagainya, kami mulai dari ujung dulu,” jelas dia.
Sebelumnya, jenderal bintang satu Polri itu pun mengungkapkan, pihaknya sudah mendapat pengakuan dari kades dan sekdes Kohod berkaitan dengan pemalsuan sertifikat itu. Bahwa alat-alat atau barang bukti yang diamankan oleh penyidik memang mereka gunakan untuk memalsukan sertifikat tersebut.
”Kami sudah mendapatkan keterangan dari kepala desa maupun sekdes juga, mengakui bahwa alat-alat itulah yang digunakan,” ujarnya.
Tag: #kasus #pemalsuan #penerbitan #sertifikat #laut #tangerang #bareskrim #tinggal #tunggu #hasil #pengujian #barang #bukti #oleh #labfor #polri