



Penyidikan Kasus Pagar Laut Tangerang Selesai, Polri: Tinggal Tunggu Hasil Labfor
- Bareskrim Polri telah menyelesaikan proses penyidikan untuk kasus dugaan pemalsuan surat izin di lahan pagar laut Tangerang.
Saat ini, penyidik tinggal menunggu hasil uji di laboratorium forensik (labfor) terkait dengan sejumlah barang bukti yang telah didapat dalam proses penyidikan.
“Kalau proses pemeriksaan, penyidik sudah merasa cukup, tinggal menunggu pembuktian-pembuktian terkait barang yang palsu,” ujar Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, Brigjen Pol Djuhandhani Rahardjo Puro saat ditemui di Lobi Bareskrim Polri, Jakarta, Jumat (14/2/2025).
Djuhandhani mengatakan, barang bukti yang dikumpulkan ini tengah diperiksa di laboratorium forensik dan hasilnya akan segera diumumkan kepada publik.
“Yang Tangerang, kita sudah proses sidik, tinggal menunggu alat bukti-alat bukti lainnya. karena kita sedang menunggu dari labfor dan lain sebagainya,” kata Djuhandhani.
Totalnya, ada 44 orang yang telah diperiksa penyidik dalam kasus ini. Termasuk Kepala Desa Kohod, Arsin, perangkat desa lainnya, dan anggota di Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN).
Setelah hasil uji labfor ini keluar, penyidik akan melakukan gelar perkara agar bisa menetapkan tersangka dalam kasus ini.
“Nanti hasil labfor inilah nanti jadi bahan gelar, tinggal itu saja, dan kemungkinan dalam beberapa hari ini. Dari labfor sudah bisa memberikan kepastian sehingga kita segera bisa menentukan apakah sudah untuk penetapan tersangka,” ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Polri mengungkap bahwa kepala desa dan sekretaris desa Kohod telah mengakui sejumlah barang yang disita oleh penyidik benar digunakan untuk membuat surat izin palsu di lahan pagar laut Tangerang.
“Dan, ini sudah kita dapatkan dari keterangan kepala desa maupun sekdes yang juga mengakui bahwa alat-alat itulah yang digunakan (untuk membuat surat palsu),” kata Djuhandhani pada 12 Februari 2025.
Barang-barang yang disita oleh penyidik setelah menggeledah Kantor Kelurahan Kohod dan rumah Kepala Desa Kohod, Arsin, pada Senin (10/2/2025) malam, antara lain satu buah printer, satu unit layar monitor dan keyboard, serta stempel sekretariat Desa Kohod.
“Kemudian, peralatan-peralatan lainnya yang kita duga sebagai alat yang digunakan untuk memalsukan girik dan surat-surat lainnya,” ujar Djuhandhani.
Penyidik juga menyita sejumlah kertas yang diduga merupakan kertas yang digunakan sebagai bahan pembuatan warkah atau surat perizinan lahan pagar laut Tangerang.
“Termasuk, kita dapatkan sisa-sisa kertas yang digunakan, yang kita duga dan kita lihat identik dengan kertas yang digunakan sebagai alat untuk warkah,” kata Djuhandhani.
Penyidik juga menyita beberapa lembar fotokopi alat bangunan baru yang atas nama beberapa orang pemilik. Lalu, ada juga tiga lembar surat keputusan kepala desa yang isinya belum dapat diungkap.
“Kemudian, juga kita dapatkan rekapitulasi permohonan dana transaksi Kohod serta beberapa rekening yang kita dapatkan,” ujarnya.
Djuhandhani mengatakan, meskipun Kades dan Sekdes Kohod telah mengakui ada sejumlah barang yang digunakan untuk membuat surat palsu, polisi tetap belum bisa langsung menetapkan keduanya sebagai tersangka.
Tag: #penyidikan #kasus #pagar #laut #tangerang #selesai #polri #tinggal #tunggu #hasil #labfor