Fenomena Homeless Media di Indonesia: Awalnya Cuma Iseng hingga Tak Menyangka Bisa Besar di Medsos
Diskusi 'Embracing New Media Era: Visual and Homeless' di acara Local Media Summit (LMS) 2024 yang digelar Suara.com di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (3/10/2024). (Suara.com/Lilis Varwati)
20:28
3 Oktober 2024

Fenomena Homeless Media di Indonesia: Awalnya Cuma Iseng hingga Tak Menyangka Bisa Besar di Medsos

Industri media massa di Indonesia kian ramai dengan menjamurnya homeless media yang ada di berbagai platform media sosial. Homeless media disebut juga bagian dari praktik jurnalistik, tetapi hanya menunjukan karyanya melalui platform media sosial. 

Temuan dari Remotivi, beberapa homeless media yang kini tenar di media sosial rupanya muncul akibat ketidaksengajaan. Namun kemudian bisa menjadi besar dengan memiliki banyak pengikut di media sosial.

"Para pendiri homeless media yang kami wawancara banyak yang gak menyangka bahwa mereka akan jadi sebesar itu. Jadi kan kalau kita lihat, misalkan kita browsing Depok di Instagram, paling pertama ketemunya adalah ya homeless media Depok. Kita browsing Jakarta juga hal yang sama, kita browsing Jogja hal yang sama," kata peneliti Remotivi Geger Riyanto dalam diskusi 'Embracing New Media Era: Visual and Homeless' di acara Local Media Summit (LMS) 2024 yang digelar di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (3/10/2024).

Local Media Summit 2024 di Hotel Sultan, Rabu (2/10/2024).Local Media Summit 2024 di Hotel Sultan, Rabu (2/10/2024).

Geger menjelaskan bahwa kebanyakan homeless media terbentuk karena berhasil menarik audiens yang tertarik dengan kontennya. Bahkan ada satu akun homeless media yang awalnya hanya bermasuk jadi akun komunitas, namun setelah salah satu postingannya sempat viral, seiring waktu terbentuk jadi konsep berita. 

Baca Juga: Lima Finalis Pitching Media Inovation Ideas Paparkan Inovasi di Hadapan Ratusan Media Lokal

"Jadi mereka itu awalnya gak berencana bikin media, mereka yang dibentuk oleh platform untuk menjadi media. Bisa dilihat di sini bahwa banyak yang mulai dari hobi dan keisengan," tuturnya.

Walau begitu, memang tidak semua homeless media terbentuk secara alami. Menurut Geger, seiring makin banyak homeless media bermunculan juga ada pula yang sengaja dibuat dengan tujuan komersil. Setelah memiliki banyak pengikut di media sosial, akun homeless media tersebut bisa saja mendapatkan penghasilan dari iklan atau hasil kerjasama. 

Dari sepuluh homeless media yang diteliti olej Remotivi, Geger menyampaikan bahwa telah terlihat ragam dari setiap akun tersebut. 

"Jadi sangat beragam dan bahkan dari yang kami teliti ini masih bisa lebih beragam lagi yang belum terjangkau oleh kami. Kami cuma meneliti, kami cuma mewawancara 10, sangat bisa itu jauh lebih beragam dari ini," ujarnya.

Baca Juga: Klinik Pelatihan LMS 2024: Rahasia Membangun Media Kuat dari Nol

Editor: Agung Sandy Lesmana

Tag:  #fenomena #homeless #media #indonesia #awalnya #cuma #iseng #hingga #menyangka #bisa #besar #medsos

KOMENTAR