![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/view.png)
![Polri dan PBNU Jalin Kerja Sama Perangi Kekerasan dan Radikalisme di Sekolah](https://jakarta365.net/uploads/2025/02/12/kompas/polri-dan-pbnu-jalin-kerja-sama-perangi-kekerasan-dan-radikalisme-di-sekolah-1230067.jpg)
![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/clock-d.png)
![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/calendar-d.png)
Polri dan PBNU Jalin Kerja Sama Perangi Kekerasan dan Radikalisme di Sekolah
- Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menjalin kerja sama untuk mengatasi kasus kekerasan yang ada di lingkungan pendidikan, seperti pesantren dan madrasah.
“Beberapa isu utama yang tadi kami diskusikan ini adalah isu kekerasan di lembaga pendidikan, itu hal yang menjadi concern kami saat ini di Pengurus Besar Nahdlatul Ulama,” ujar Ketua PBNU Bidang Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid alias Alissa Wahid, dalam konferensi pers di Gedung Rupatama Mabes Polri, Jakarta, Rabu (12/2/2025).
Alissa mengatakan, NU telah melakukan langkah-langkah konkret untuk meminimalisasi, bahkan memberantas kekerasan di sekolah, madrasah, maupun pesantren.
Namun, dalam implementasinya, NU membutuhkan bantuan Polri dalam menyelesaikan masalah yang ada.
“Di NU kami melakukan langkah-langkah konkret untuk segera meminimalisir, menurunkan, dan bahkan memberantas kekerasan di lingkungan pendidikan, sekolah, madrasah, maupun pesantren. Oleh karena itu, kami membutuhkan bantuan dan kerja sama dari Kepolisian Republik Indonesia terkait hal ini,” ujar Alissa.
Dalam diskusi hari ini, pengurus NU juga membahas soal ancaman paham radikalisme yang masih perlu diwaspadai.
“Terkait dengan radikalisme yang ternyata juga masih terjadi, hal-hal yang sangat perlu untuk kita waspadai, yang tentu saja itu berlawanan dengan semangat kalau di NU Hubulwathan Minal Iman,” kata Alissa.
Putri sulung dari Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur ini mengatakan, kerja sama antara NU dan Polri sangat penting mengingat jumlah penduduk Indonesia yang menganggap diri sebagai NU jumlahnya masif.
“Riset-riset dari lembaga survei memperkirakan kira-kira 100 juta orang Islam di Indonesia berafiliasi dengan Nahdlatul Ulama, menganggap dirinya sebagai bagian dari Nahdlatul Ulama. Karena itu, kerja sama ini menjadi sangat strategis, terkait dengan perjalanan kehidupan bangsa ke depan,” lanjut dia.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang juga hadir di lokasi menyambut baik jalinan kerja sama melalui memorandum of understanding (MoU) antara dua lembaga ini.
“Tentunya kami menyambut baik, karena memang ini menjadi salah satu isu yang menjadi perhatian publik, dan kami Polri juga sangat konsen terhadap isu tersebut,” ujar Kapolri Listyo.
Listyo mengatakan, Polri akan mengimbangi langkah-langkah yang telah dijalankan oleh NU.
Salah satunya dengan memperluas organisasi dan satuan kerja mereka ke isu-isu yang bersangkutan, baik itu soal isu kekerasan terhadap anak, perempuan, maupun kekerasan yang terjadi di pondok pesantren.
“Tentunya, kami segera akan mengambil langkah cepat untuk segera merealisasikan MoU agar bisa diimplementasikan,” kata Kapolri.
Tag: #polri #pbnu #jalin #kerja #sama #perangi #kekerasan #radikalisme #sekolah