BPS Survei Kepuasan Jamaah Haji, Layanan Tenda Haji Dapat Skor Terendah
Sejumlah jamaah haji Indonesia tidur di salah satu tenda jamaah haji di Mina, Arab Saudi, Senin (17/6/2024) waktu setempat. (ANTARA/HO-DPR)
13:08
21 September 2024

BPS Survei Kepuasan Jamaah Haji, Layanan Tenda Haji Dapat Skor Terendah

- Badan Pusat Statistik (BPS) bersama Kementerian Agama (Kemenag) mengumumkan hasil survei kepuasan jemaah haji 2024 di Jakarta kemarin (20/9). Hasil survei tersebut menggambarkan kondisi yang dialami jemaah. Misalnya, layanan tenda yang selama ini jadi sorotan ternyata mendapatkan skor kepuasan yang paling rendah.

Secara umum, hasil survei tersebut menyatakan indeks sebesar 88,20 poin dan masuk kriteria sangat memuaskan. Jumlah jemaah yang menjadi sampel dalam survei itu berjumlah 14.440 orang. Mereka mengisi kuesioner secara mandiri. Selain itu, dilakukan metode wawancara serta observasi.

Total ada sepuluh jenis layanan perhajian dalam survei. Layanan transportasi bus Salawat mendapatkan nilai kepuasan tertinggi, yaitu 91,61 poin. Bus Salawat adalah armada bus yang beroperasi membawa jemaah dari hotel menuju Masjidilharam di Kota Makkah. Layanannya mirip bus Transjakarta. Beroperasi sepanjang waktu dan berhenti di halte di sekitar hotel jemaah.

Sementara itu, layanan tenda saat masa Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) mendapatkan skor kepuasan yang paling rendah. Yaitu, 76,10 poin. Skor tersebut sejalan dengan temuan tim pengawas haji dari DPR.

Saat itu mereka menyoroti kondisi tenda yang terlihat sangat penuh jemaah. Padahal, sebagian jemaah sudah dipulangkan langsung ke hotel atau disebut tanazul.

Dirjen Penyelenggaraan Haji dan umrah (PHU) Kemenag Hilman Latief mengapresiasi survei BPS dalam penyelenggaraan haji 2024. ’’Memang masih ada beberapa catatan penting, seperti akomodasi yang perlu mendapatkan perbaikan signifikan di masa yang akan datang,’’ katanya.

Hilman mengungkapkan, pelayanan tenda jemaah haji ke depan akan terus diperbaiki sehingga bisa mengakomodasi seluruh jemaah. Selain itu, Hilman mengatakan bahwa skema tanazul menjadi salah satu alternatif untuk mengatasi kepadatan jemaah di tenda Mina.

Dengan skema tanazul tersebut, tidak semua jemaah haji Indonesia akan bermalam di tenda Mina. Jemaah yang kedapatan mengikuti skema tanazul kembali menginap di hotel. Pada waktu tertentu saja, mereka keluar hotel untuk melakukan lontar jumrah di jamarat. ’’Berdasar survei tadi, memang mengenai tenda. (Yaitu) masalah kepadatan, perlu perbaikan,’’ tutur Hilman. (wan/c7/bay)

Editor: Ilham Safutra

Tag:  #survei #kepuasan #jamaah #haji #layanan #tenda #haji #dapat #skor #terendah

KOMENTAR