Khawatir Es Moni Jadi Tren di Kalangan Remaja, DPR Minta Apgakum Tindak Tegas Miras Oplosan
Anggota DPR RI Arzeti Bilbina. (Abdul Rahman/JawaPos.com)
23:16
20 September 2024

Khawatir Es Moni Jadi Tren di Kalangan Remaja, DPR Minta Apgakum Tindak Tegas Miras Oplosan

–Anggota Komisi IX DPR Arzeti Bilbina meminta pemerintah bersama aparat penegak hukum gencar melakukan razia terhadap maraknya peredaran minuman keras oplosan di Demak, Jawa Tengah (Jateng) yang diberi label Es Moni. Hal ini menyusul modus penjualan Es Moni yang semakin banyak, sehingga menimbulkan kekhawatiran dari sisi kesehatan, terutama bagi anak-anak remaja.

”Kami prihatin dengan maraknya peredaran Es Moni yang merupakan minuman keras oplosan ini karena sekarang modus penjualannya sudah semakin banyak. Pemerintah dan aparat berwajib harus meningkatkan operasi razia dan pengawasannya,” kata Arzeti Bilbina kepada wartawan, Jumat (20/9).

Es Moni diketahui dibuat dari bahan dasar arak tradisional dan dicampur dengan susu, serta minuman berenergi sachet pabrikan, yang dikemas menyerupai es teh jumbo. Sehingga cukup digandrugi anak muda karena rasanya dianggap enak dan menyegarkan. Apalagi harganya sangat murah yakni di kisaran Rp 8-10 ribu per cup.

Bila sebelumnya Es Moni dijual di tempat hiburan malam dan warung, kini minuman keras oplosan tersebut juga banyak ditemukan di angkringan-angkringan. Arzeti mendukung penertiban yang dilakukan pihak Satpol PP.

”Tentunya razia yang masif ini harus dioptimalkan dengan penegakan hukum yang tegas. Kami mendukung tindakan petugas yang akan menutup paksa lapak dan memproses hukum penjual kalau masih tetap ngeyel menjual Es Moni,” tutur Arzeti.

Arzeti menegaskan, pentingnya pengawasan dan penegakan hukum agar tren Es Moni agar tidak menjamur ke daerah lain. Karena itu, penertiban dan penegakan hukum harus menjadi prioritas.

”Peredaran minuman keras oplosan seperti Es Moni ini harus disetop agar tidak semakin marak dan menjamur ke daerah-daerah lain. Kerja sama lintas instansi dapat diefektifkan untuk menghilangkan produk ilegal tersebut dari pasaran,” ungkap Arzeti.

Anggota DPR yang membidangi urusan kesehatan itu pun meminta pemerintah, khususnya pemerintah daerah (pemda) untuk menggencarkan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang bahaya Es Moni bagi kesehatan. Arzeti mengatakan, sosialisasi dapat menggunakan berbagai sarana, termasuk platform media sosial yang banyak digunakan generasi muda.

”Kandungan alkohol dalam arak sudah pasti sangat berbahaya bagi kesehatan. Apalagi dicampur dengan bahan-bahan lain yang kita belum ketahui keamanannya. Belum lagi minuman beralkohol juga punya dampak-dampak sosial dan keamanan,” papar Arzeti.

Arzeti menambahkan, pemerintah harus merinci dalam memberikan edukasi kepada masyarakat, tentang bahaya mengonsumsi minuman alkohol oplosan. Selain mengganggu pencernaan, minuman keras dapat merusak organ tubuh.

”Informasi-informasi seperti inilah yang harus disosialisasikan kepada masyarakat agar paham dampak dari mengonsumsi minuman keras oplosan,” ujar Arzeti.

Arzeti juga menyoroti mudahnya akses Es Moni didapatkan masyarakat. Sehingga khawatir pada dampak sosialnya, terutama bagi anak muda.

”Karena anak remaja cenderung penasaran dan sedang dalam masa mencari jati diri sehingga gampang terpengaruh tren. Maka penting sekali akses peredaran minuman alkohol oplosan ini dihentikan,” ucap Arzeti.

Editor: Latu Ratri Mubyarsah

Tag:  #khawatir #moni #jadi #tren #kalangan #remaja #minta #apgakum #tindak #tegas #miras #oplosan

KOMENTAR