Ada Efisiensi Anggaran, Menko PMK Putar Otak agar Program Tetap Berjalan
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno mencari cara untuk memastikan kebijakan efisiensi anggaran tidak mengganggu pelayanan masyarakat.
Dia yakin efisiensi anggaran tak akan menghambat program kerja yang telah disiapkan.
“Kan ada banyak program yang bisa (dilakukan), sekali lagi bisa kita cari caranya ya,” ujar dia.
“Ini membuat kita di birokrasi bekerja keras untuk melakukan efisiensi, dan terus menjaga program tetap berjalan dengan baik,” jelas dia.
Pratikno bahkan mendefinisikan diri bahwa Kementerian PMK akan menjadi smart ministry.
Dia memastikan Kementerian PMK akan tetap produktif dalam melayani masyarakat meski ada efisiensi anggaran.
“Oleh karena itu PMK mendefinisikan diri menjadi smart ministry. Kita produktif, melayani masyarakat secara maksimal, mencapai KPI yang tinggi, tapi dengan cara yang smart. Cara smart itu adalah cara cerdas sekaligus efisien,” tegas dia.
Adapun, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan melakukan penghematan anggaran hingga 50 persen.
Pratikno pun menerima kebijakan tersebut. Menurut dia, langkah tersebut tak ubahnya dengan perusahaan swasta yang terus dapat bertahan menjalankan bisnisnya melalui efisiensi.
“Oh iya, ini perintahnya Bapak Presiden kita melakukan efisiensi, ya memang kalau misalnya kita ini dalam kehidupan swasta, perusahaan yang survive adalah perusahaan yang efisien,” kata Pratikno
Sebelumnya, Presiden Prabowo meminta Kementerian dan Lembaga untuk mengefisiensikan anggaran sampai dengan Rp 256,1 triliun pada tahun 2025.
Adapun instruksi itu diterbitkan lewat surat dengan nomor S-37/MK.02/2025 yang ditandatangani oleh Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani.
Tag: #efisiensi #anggaran #menko #putar #otak #agar #program #tetap #berjalan