Bansos Beras Dihentikan Sementara demi Stabilkan Harga Gabah
Badan Pangan Nasional (Bapanas) menargetkan Perum Bulog bisa menyerap tiga juta ton beras petani pada tahun ini. Target itu diungkapkan Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi dalam 'Musyawarah Nasional Perpadi 2025' di Surakarta, Jawa Tengah, pada Rabu (15/1/2025).(Dok. Bapanas)
07:40
5 Februari 2025

Bansos Beras Dihentikan Sementara demi Stabilkan Harga Gabah

- Badan Pangan Nasional (Bapanas) menuturkan, penyetopan bantuan sosial (bansos) beras untuk sementara waktu dihentikan demi menjaga stabilitas harga.

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi menyampaikan, tujuannya adalah untuk menjaga harga di tingkat hulu saat panen raya bakal dimulai.

"Dalam dua bulan ini, izin menjelaskan, untuk SPHP dan bantuan pangan itu sementara ditiadakan. Karena kalau kita terus membanjiri pasar, maka harga gabah ini tidak bisa naik-naik," kata Arief dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi IV DPR RI, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (4/2/2025).

"Kira-kira demikian. Jadi menyeimbangkan antara hulu dan hilir, tentunya ini yang dilakukan pemerintah. Dan keseimbangan ini yang terus dijaga," imbuhnya.

Terlebih, kata Arief, harga gabah di sejumlah daerah masih berada di bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP) Rp 6.500 per kilogram.

"Di sisi lain, kita juga harus meningkatkan kesejahteraan petani. Jadi dua hal ini juga harus balance," jelas Adi.

Lebih lanjut, Arief menyampaikan, stok beras saat ini juga mencukupi.

Jumlah yang dikelola Bulog mencapai 1,9 juta ton sehingga membuat harga di pasaran stabil.

Kondisi ini jauh berbeda ketika stok minimum berada di angka 600.000 ton, 800.000 ton, hingga 1,2 juta ton.

Saat itu, harganya masih naik di pasaran sehingga terjadi keseimbangan dengan pendapatan petani.

"Kita pernah juga sampai 1 juta ton, masih naik. Tapi dengan stok yang 1,9 juta ini, Pak, itu harga sangat stabil. Karena begitu ada kenaikan harga, disiram," jelas Arief.

Sebelumnya diberitakan, pemerintah memutuskan memperpanjang bantuan sosial (bansos) berupa bantuan pangan beras menjadi 6 bulan di 2025, dari sebelumnya hanya 2 bulan.

Bansos ini menyasar 16 juta keluarga penerima manfaat (KPM).

Meski begitu, penyaluran bansos beras akan dihentikan sementara pada Maret-April 2025, yang sekaligus bertepatan dengan momentum Ramadhan dan Idul Fitri 1446 Hijriah.

Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menyatakan, pemerintah belum memutuskan waktu penyaluran bansos beras untuk 4 bulan tambahan.

Zulhas bilang, akan dilakukan rapat kembali untuk menentukan waktu yang tepat penyaluran bansos beras setelah Januari-Februari 2025.

Menurut dia, penyaluran bansos beras tidak akan dilakukan saat adanya panen raya, terutama di Maret-April yang merupakan puncak panen.

Hal ini untuk mencegah terganggunya harga beras di pasaran.

"Nanti kami akan rapat, lihat panennya. Kalau sudah mulai musim kemarau, paceklik, itu baru akan dibagi. Oleh karena itu, kapan yang 4 bulan itu nanti akan diputuskan," kata Zulhas.

Editor: Fika Nurul Ulya

Tag:  #bansos #beras #dihentikan #sementara #demi #stabilkan #harga #gabah

KOMENTAR