Saksi Ungkap Mantan Kapolda Bangka Belitung Perintahkan PT RBT untuk Genjot Produksi Bijih PT Timah
Sidang lanjutan kasus korupsi tata niaga komoditas timah dengan terdakwa Harvey Moeis Cs di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (12/9/2024). 
15:58
12 September 2024

Saksi Ungkap Mantan Kapolda Bangka Belitung Perintahkan PT RBT untuk Genjot Produksi Bijih PT Timah

- Mantan Kapolda Bangka Belitung, almarhum Irjen Syaiful Zachri disebut pernah memberi instruksi kepada PT Refined Bangka Tin (RBT) untuk meningkatkan produksi bijih timah PT Timah Tbk.

Seperti diketahui PT RBT merupakan perusahaan smelter swasta yang diwakili terdakwa Harvey Moeis untuk menjalin kerjasama dengan PT Timah.

Adapun hal itu diungkapkan General Affair PT RBT Adam Marcos saat menjadi saksi di persidangan kasus korupsi tata niaga komoditas timah dengan terdakwa Harvey Moies, Suparta selaku Direktur Utama PT RBT dan Reza Andriansyah selaku Direktur Pengembangan PT RBT di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis (12/9/2024).

Fakta tersebut terungkap bermula ketika Jaksa Penuntut Umum (JPU) mengorek keterangan Adam terkait kapasitasnya dalam kasus pengelolaan tata niaga timah ini.

Terkait hal ini Adam pun mengaku pernah diperintah oleh Suparta untuk menangani pelogaman dan pemurnian bijih timah.

"Saudara pernah mendapat perintah dari Pak Suparta terkait dengan baik itu bijih timah ataupun pelogaman timah?," tanya Jaksa.

"Pernah," jawab Adam.

Kemudian Adam pun menuturkan, bahwa saat itu Suparta memerintahkan dirinya untuk menjalani himbauan Kapolda Babel yang belakangan diketahui merupakan almarhum Irjen Pol (Aumerta) Syaiful Zachri.

Adapun bentuk bantuan yang diminta Syaiful agar RBT melalui Adam Marcos untuk meningkatkan produksi bijih PT Timah.

"Saat itu saya dipanggil Pak Suparta, 'Dam himbauan dari Pak Kapolda untuk membantu PT Timah. Kemudian untuk meningkatkan naik produksi. 'coba lu hubungin orang PT Timah'," ungkap Adam Marcos.

Adam pun kemudian langsung menjalankan instruksi Suparta untuk menghubungi pihak PT Timah dan mencari pasir timah.

Hanya saja saat itu Adam mengaku lupa siapa sosok perwakilan dari PT Timah yang dirinya hubungi.

"Sebentar, siapa orang PT Timah yang Pak Suparta menyebutkan orang yang harus dihubungi dari PT Timah?,' tanya Jaksa.

"Saat itu orang PT Timahnya saya lupa. 

Kemudian Jaksa pun kembali mendalami keterangan Adam perihal perintah mantan Kapolda Babel tersebut.

Kali ini Jaksa coba menyamakan keterangan Adam di persidangan dengan berita acara pemeriksaan (BAP) yang pernah ia sampaikan di tahap penyidikan.

"Di nomor 23 saudara menjelaskan, saya melakukan pengiriman bijih timah ke PT timah sekitar tahun 2018 dengan berkoordinasi dengan saudara musda setelah diperintahkan Syaiful Zachri almarhum yg saat itu menjabat sebagai Kapolda Babel. Itu gimana ceritanya?," tanya Jaksa.

"Saat itu saya pikir karena himbauan Kapolda untuk meningkatkan produktivitas saya asumsikan disuruh Pak Kapolda," jawab Adam.

Akan tetapi disitu Jaksa merasa bingung dengan keterangan daripada Adam khususnya yang tertera di dalam BAP.

Pasalnya antara keterangan satu dengan yang lainnya, Adam memberi keterangan yang berbeda terkait pengiriman bijih timah tersebut.

Bahkan Jaksa sampai mengingatkan saksi tersebut bahwa dirinya sudah disumpah sebelum memberi keterangan di hadapan persidangan.

"Terus perintahnya? Kalau di nomor 24 kan 'dapat saya jelaskan saya tidak pernah melakukan pengiriman bijih timah dan penandatanganan berita acara pengiriman bijih timah selain itu seperti yg saya jelaskan saya hanya bertemu dengan saudara Musda satu kali dan tidak pernah. Lalu saya bertemu setelah mendapat instruksi dari saudara Saiful Zachri almarhum Kapolda Babel saat itu' gimana? Kamu sudah disumpah tadi," tegas Jaksa.

Merasa dicecar Jaksa, kemudian Adam mengaku bahwa pada saat itu dirinya merasa cemas dan bingung.

Pasalnya ia harus berhadapan dengan Kapolda Babel yang memerintahkan untuk membantu produksi PT Timah.

"Saat itu saya bingung pak, cemas, saya bingung mau jemput siapa karena saya taunya himbauan Kapolda saya asumsikan seperti itu saat itu, yg sebenarnya terjadi seperti yg saya jelaskan.

"Gimana?," tanya Jaksa.

"Karena ada himbauan pak Kapolda untuk membantu PT timah meningkatkan produksi diminta untuk membantu PT timah dengan mengirimkan pasir timah dari PT timah," pungkas Adam.

Editor: Wahyu Aji

Tag:  #saksi #ungkap #mantan #kapolda #bangka #belitung #perintahkan #untuk #genjot #produksi #bijih #timah

KOMENTAR