Prabowo Ultimatum yang Berani Cubit Jokowi, Mahfud MD: Itu Etika Perkawanan
Mantan Menko Polhukam Mahfud MD. Presiden terpilih, Prabowo Subianto, ultimatum yang berani cubit Presiden Jokowi. Eks Menko Polhukam, Mahfud MD, nilai itu sebagai etika perkawanan. 
09:17
3 September 2024

Prabowo Ultimatum yang Berani Cubit Jokowi, Mahfud MD: Itu Etika Perkawanan

- Presiden terpilih sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, mengatakan seluruh kadernya berada di belakang Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Bahkan jika Jokowi disakiti, kata Prabowo, maka seluruh kader Gerindra juga nantinya akan ikut tersakiti.

Merespons hal tersebut, mantan Menko Polhukam, Mahfud MD, menyebut apa yang disampaikan Prabowo merupakan bentuk etika perkawanan.

"Apa yang dikatakan oleh Pak Prabowo yang disampaikan dalam sambutan di acara Gerindra bahwa dia akan melindungi Pak Jokowi akan berteman dengan Pak Jokowi, kalau Pak Jokowi dicubit Gerindra ikut sakit, itu etika perkawanan aja dan kita gembira bahwa Pak Prabowo sekarang bisa bicara itu," katanya di saluran YouTube Mahfud MD Official, Selasa (3/9/2024).

Menurut Mahfud, Prabowo sedang menegaskan bahwa dirinya tak akan bersikap sewenang-wenang setelah dilantik sebagai Presiden ke-8 RI pada 20 Oktober 2024 mendatang.

"Selama ini kan diam sebelum ada peristiwa itu, tentang mau diapakan Pak Jokowi, sekarang dia anggap Pak Jokowi teman kita, sebagai etika perkawanan."

"Tetapi dia sekarang sebenarnya mulai menegaskan dirinya, meskipun saya sekarang sudah hampir pasti dilantik sebagai presiden dan saya akan berkuasa 20 Oktober, ya, dia tidak akan sewenang-wenang, dia tetap kawan memang dia harus berkata begitu, masa mau mengatakan kamu saya tangkap kan gak. Nanti itu proses-proses lain akan yang akan bekerja di luar," ungkapnya.

Mahfud kemudian mengatakan bahwa saat ini Jokowi sudah tak bisa melakukan cawe-cawe lagi.

Salah satunya karena DPR RI batal mengesahkan RUU Pilkada usai muncul gelombang aksi kawal putusan Mahkamah Konstitusi (MK).

"Kekuasaan presiden akan berada di Pak Prabowo dengan segala kewenangannya dan Pak Jokowi gak bisa cawe-cawe sekarang."

"Jalannya sudah ditutup semua, Golkar sudah tertutup kan kemudian mau ngatur daerah sudah tertutup. Kemudian membuat apalagi dalam waktu pendek ini melakukan rekayasa-rekayasa untuk memperpanjang jabatan, untuk membuat tangan-tangan kekuasaan di pemerintah daerah," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Prabowo Subianto mengatakan seluruh kadernya berada di belakang Presiden Jokowi.

Hal tersebut diungkapkan Prabowo saat memberikan sambutan dalam acara Apel Kader sekaligus penutupan Rapimnas Partai Gerindra di Indonesia Arena, Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu (31/8/2024).

"Seluruh barisan Gerindra menghormati menghargai pengabdian Bapak dan kenapa saya bersatu dengan Pak Jokowi karena saya percaya beliau hatinya merah-putih," kata Prabowo.

Ia kemudian, menyinggung pesan dari Jokowi supaya melanjutkan programnya untuk masyarakat.

Oleh karena itu, Prabowo berjanji akan melanjutkan program Jokowi.

"Berkali-kali beliau pesan kepada saya, 'Menhan, Indonesia tidak bisa maju kalau rakyat tidak akan sejahtera, kalau tidak hilirisasi'. Dan karena itu kami akan lanjutkan semua program Bapak. Yang kurang akan kami perbaiki dan tidak ada pemimpin yang paripurna, apalagi saya," terangnya.

"Saya sadar saya ini banyak kekurangan tapi bersama-sama insyaallah kita bisa berbuat yang terbaik untuk bangsa," tegas Prabowo.

Prabowo menambahkan pihaknya juga akan menjaga dan berada di barisan Presiden Jokowi.

Ia menyebut penyerangan kepada Jokowi sama saja dengan menyerang seluruh kader Gerindra.

"Terima kasih pengabdian Bapak (Jokowi) sekian tahun. Jangan ragu-ragu, Pak, kalau Pak Jokowi dicubit, yang rasakan seluruh Partai Gerindra."

"Kami adalah petarung, kami adalah pendekar, kami ingin baik Gerindra akan membela keadilan, membela kejujuran. Terima kasih, Pak Jokowi. Kami di belakang Bapak," ungkapnya.

(Tribunnews.com/Deni/Reza)

Editor: Wahyu Gilang Putranto

Tag:  #prabowo #ultimatum #yang #berani #cubit #jokowi #mahfud #etika #perkawanan

KOMENTAR