Analisis BMKG soal Gempa M 6,1 di Parigi Moutong Sulteng 28 Januari 2025, Tidak Berpotensi Tsunami
GEMPA SULTENG - Tangkapan Layar laman resmi BMKG yang diambil pada Rabu (29/1/2025). Berikut analisis gempa tektonik yang guncang wilayah Parigi Moutong, Sulawesi Tengah pada Selasa (28/1/2025) pukul 21.53.35 WIB. 
07:57
29 Januari 2025

Analisis BMKG soal Gempa M 6,1 di Parigi Moutong Sulteng 28 Januari 2025, Tidak Berpotensi Tsunami

- Gempa tektonik guncang wilayah Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, pada Selasa (28/1/2025) pukul 21.53.35 WIB.

Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo 6,1. 

Kepala Bidang Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, mengatakan episenter gempa bumi terletak pada koordinat 0,53° LU ; 121,21° BT, atau tepatnya berlokasi di darat 45 km tenggara Parigi Moutong, Sulawesi Tengah pada kedalaman 76 km.

Daryono menyebut, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas slab-pull extensional lempeng Utara Sulawesi. 

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan mendatar turun (oblique-normal)," tulis Daryono, dikutip dalam keterangan di media sosial Instagram resminya @daryonobmkg, Rabu (29/1/2025).

Dampak Gempa M 6,1 di Parigi Moutong Sulteng

Lebih lanjut, Daryono mengatakan, gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Toli - Toli dan Buol dengan skala intensitas IV MMI (Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah).

Kemudian, daerah Palu, Sigi, Poso, Parigi, Kabupaten Gorontalo, Kota Gorontalo, dan Kabupaten Gorontalo Utara dengan skala intensitas III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah dan terasa getaran seakan akan truk berlalu).

Daerah Kabupaten Bone Bolango dan Tanjung Redep dengan skala intensitas II-III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan akan truk berlalu).

Hasil pemodelan menunjukkan gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.

Hingga pukul 22.19 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 1 aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) dengan magnitudo M 3,4.

Berdasarkan skala MMI yang dikutip dari laman BMKG, berikut info MMI yang dapat dipelajari:

I MMI

Getaran gempa tidak dapat dirasakan kecuali dalam keadaan luar biasa oleh beberapa orang.

II MMI

Getaran atau guncangan gempa dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung seperti lampu gantung bergoyang.

III MMI

Getaran gempa dirasakan nyata dalam rumah.

Getaran terasa seakan-akan ada naik di dalam truk yang berjalan.

IV MMI

Pada saat siang hari dapat dirasakan oleh orang banyak di dalam rumah, di luar rumah oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu bergoyang hingga berderik dan dinding berbunyi.

V MMI

Getaran gempa bumi dapat dirasakan oleh hampir semua orang, orang-orang berlarian, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan benda besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.

VI MMI

Getaran gempa bumi dirasakan oleh semua orang.

Kebanyakan orang terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap di pabrik rusak, kerusakan ringan.

VII MMI

Semua orang di rumah keluar.

Kerusakan ringan pada rumah dengan bangunan dan konstruksi yang baik.

Sedangkan pada bangunan dengan konstruksi kurang baik terjadi retakan bahkan hancur, cerobong asap pecah.

Dan getaran dapat dirasakan oleh orang yang sedang naik kendaraan.

VIII MMI

Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi kuat.

Keretakan pada bangunan dengan konstruksi kurang baik, dinding terlepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen roboh, air berubah keruh.

IX MMI

Kerusakan pada bangunan dengan konstruksi kuat, rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak terjadi keretakan.

Rumah tampak bergeser dari pondasi awal. Pipa-pipa dalam rumah putus.

X MMI

Bangunan dari kayu yang kuat rusak, rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.

XI MMI

Bangunan-bangunan yang sedikit yang masih berdiri.

Jembatan rusak, terjadi lembah.

Pipa dalam tanah tidak dapat terpakai sama sekali, tanah terbelah, rel sangat melengkung.

XII MMI

Hancur total, gelombang tampak pada permukaan tanah.

Pemandangan berubah gelap, benda-benda terlempar ke udara.

(Tribunnews.com/Latifah)

Editor: Pravitri Retno W

Tag:  #analisis #bmkg #soal #gempa #parigi #moutong #sulteng #januari #2025 #tidak #berpotensi #tsunami

KOMENTAR